Palestina Akhiri Semua Kesepakatan Dengan AS dan Israel
20 Mei 2020
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan rencana aneksasi Israel akan merusak peluang perdamaian. Ia sebelumnya telah melontarkan sejumlah ancaman untuk akhiri kerja sama bidang keamanan dengan Israel.
Iklan
Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada hari Selasa (20/05) menyatakan diakhirinya semua perjanjian dan kesepahaman dengan Israel dan Amerika Serikat, demikian menurut kantor berita Palestina Wafa.
“Organisasi Pembebasan Palestina dan Negara Palestina, mulai hari ini, dibebaskan dari semua perjanjian dan kesepahaman dengan pemerintah Amerika dan Israel dan dari semua kewajiban berdasarkan pada pemahaman dan perjanjian tersebut, termasuk yang berkaitan dalam hal keamanan,” kantor berita Wafa mengutip pernyataan Abbas yang diutarakan dalam sebuah pertemuan darurat.
Berbicara setelah pertemuan para pemimpin Palestina di Ramallah, pemimpin berusia 85 tahun itu mengatakan aksi aneksasi Israel atas setiap bagian Tepi Barat yang diokupasi akan merusak peluang untuk solusi atas permasalahan kedua negara.
Sebelumnya Abbas telah melontarkan sejumlah ancaman untuk mengakhiri kerja sama bidang keamanan dengan Israel meski pada akhirnya tidak ada tindak lanjut. Kali ini Abbas juga tidak memberikan perincian tentang apa arti pernyataan terbaru ini pada praktiknya.
7 Situs Bersejarah Penting di Yerusalem Bagi Umat Beragama
Yerusalem adalah kota yang punya makna simbolis bagi umat berbagai beragama. Sekaligus simbol ketegangan antara Israel dan Palestina serta Dunia Arab. Inilah 7 situs bersejarah yang penting di kota ini.
Foto: picture-alliance/NurPhoto/D. Cupolo
Bukit Zaitun
Dari Bukit Zaitun para turis bisa melihat kawasan Kota Tua Yerusalem, yang punya makna penting bagi umat Nasrani, Yahudi dan umat Islam. Bukit Zaitun adalah lini pertahanan Arab-Yordania pada perang tahun 1967 yang kemudian berhasil direbut oleh Israel. Di latar belakang tampak Kubah Shakrah, tempat suci bagi umat Yahudi dan Muslim.
Foto: Reuters/R. Zvulun
Kubah Shakhrah
Bagi warga Yahudi, kubah Shakhrah di kompleks Al-Haram menyimpan batu besar, tempat di mana Bumi menurut kepercayaan mereka, diciptakan dan Nabi Ibrahim mengorbankan putranya. Sementara bagi umat Muslim, dari tempat inilah Nabi Muhammad melakukan perjalanan langit yang dikenal dengan Isra Mi'raj. Setelah Perang tahun 1967, Israel menyerahkan kompleks Al-Haram kepada umat Muslim.
Foto: picture-alliance / dpa
Masjid Al-Aqsa
Masjid Al-Aqsa adalah tempat suci ketiga terpenting bagi umat Islam, setelah Mekkah dan Medinah. Sedangkan bagi umat Yahudi, tempat ini punya makna simbolis karena disinilah Kabah pertama dan kedua mereka didirikan. Sejak 1967, Israel bertanggung jawab atas keamanan di tempat ini, sedangkan sebuah yayasan Islam bertanggung jawab untuk segala urusan sipil dan urusan peribadahan.
Foto: Reuters/A. Awad
Sabil Qaitbay
Mata air Qaitbay dianggap sebagai salah satu sudut paling cantik di kompleks Al-Haram. Meski dibangun dengan gaya Islam dengan membubuhkan ayat-ayat Al-Quran, menara mata air ini didesain oleh seorang arsitek beragama Kristen.
Foto: Reuters/A. Awad
Tembok Ratapan
Tembok ratapan adalah situs terpenting kaum Yahudi. Di sinilah mereka berdoa, terpisah antara lelaki dan perempuan. Umat Yahudi punya tradisi meninggalkan secarik kertas berisi harapan-harapan mereka di sela-sela batu dinding. Tradisi itu sekarang diikuti juga oleh umat beragama lain.
Foto: Reuters/R. Zvulun
Gerbang Damaskus
Gerbang Damaskus adalah pintu masuk utama menuju kota tua Yerusalem dan praktis menjadi perbatasan antara kawasan Kristen dan kawasan Arab. Tahun 2011, Israel merestorasi menara dan sebagian besar tembok yang hancur akibat Perang 1967. Kini Gerbang Damaskus menjadi salah satu atraksi wisata paling digemari turis mancanegara.
Foto: Reuters/R. Zvulun
Kota tua
Melewati Gerbang Damaskus, pengunjung akan tiba di kota tua yang dipenuhi para pedagang yang menjajakan barangnya di jalan-jalan sempit. Di bagian Kota Tua warga Yahudi, Arab dan Armenia hidup berdampingan. Tembok benteng yang mengelilingi Kota Tua dibangun pada abad ke 16 di masa Kesultanan Utsmaniyyah. Tahun 1981, bagian Kota di Yerusalaem dideklarasikan sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO.
Foto: Reuters/A. Awad
7 foto1 | 7
Abbas menambahkan bahwa kini Israel harus “memikul semua tanggung jawab dan kewajiban di hadapan komunitas internasional sebagai kekuatan pendudukan atas wilayah negara Palestina yang diduduki,” menurut kantor berita Wada.
Amerika Serikat, sebagai “mitra utama pemerintah pendudukan Israel,” akan “bertanggung jawab penuh atas penindasan terhadap akyat Palestina,” ujar Abbas.
Rencana aneksasi
Pernyataan pemimpin Palestina itu muncul sebagai tanggapan atas rencana Israel untuk mencaplok wilayah permukiman dan Lembah Yordania di daerah Tepi Barat yang diduduki.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Minggu (17/05) baru saja diambil sumpahnya dalam pemerintahan baru dengan mantan saingannya Benny Gantz. Di bawah perjanjian koalisi, pemerintah dapat membahas tentang penganeksasian bagian-bagian Tepi Barat mulai bulan Juli.
Rencana aneksasi ini sesuai dengan rencana kebijakan Timur Tengah Presiden AS Donald Trump yang dirilis pada akhir Januari. Namun rencana Trump tersebut menuai kritik tajam dan Palestina telah menolaknya karena khawatir bahwa langkah ini sama dengan mengakui klaim Israel terhadap bagian-bagian Tepi Barat yang mereka inginkan.