Merriam-Webster Senin (30/11) mengumumkan kata "pandemic'' sebagai kata terpopuler tahun 2020. Kata itu menjadi sangat spesifik pada bulan Maret, ketika krisis virus corona ditetapkan sebagai pandemi.
Iklan
"Itu mungkin bukan kejutan besar," kata Peter Sokolowski, editor Merriam-Webster, kepada kantor berita Associated Press (AP). "Seringkali berita besar memiliki kata teknis yang terkait dengannya, dan dalam kasus ini adalah kata pandemic. Tidak hanya secara teknis tetapi juga secara umum. Mungkin itulah kata yang akan juga kita gunakan untuk merujuk pada periode ini di masa depan," jelasnya.
Kata "pandemic" menjadi sangat spesifik pada bulan Maret, ketika krisis virus corona ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia, WHO. Tetapi kata itu mulai menjadi tren di situs Merriam-Webster.com sejak awal Januari dan Februari, ketika kematian dan wabah corona pertama terjadi di kapal pesiar AS.
Ketika WHO menyatakan wabah virus corona baru itu sebagai pandemi global pada 11 Maret 2020, pencarian di situs Merriam Webster untuk kata itu melonjak drastis. Minat pengguna internet untuk kata tersebut juga tetap tinggi secara signifikan sepanjang tahun, kata Peter Sokolowski.
Pencarian kata "pandemic" naik 100 ribu persen bulan Maret
Pandemi, dengan akar bahasa Latin dan Yunani, adalah kombinasi dari "pan'' yang berarti seluruh/menyeluruh, dan "demos'' yang berarti rakyat atau populasi. Yang terakhir adalah akar yang sama dari kata "demokrasi," kata Peter Sokolowski. Dia menjelaskan, istilah pandemi berasal dari pertengahan 1600-an, digunakan secara luas untuk kata "universal", dan lebih khusus lagi untuk penyakit dalam teks-teks medis pada 1660-an, setelah wabah melanda pada Abad Pertengahan.
Iklan
Dia mengatakan, secara signifikan penelusuran kata "pandemic" pada 11 Maret 2020 neik lebih 100.000 persen dibanding penelusuran kata itu pada tanggal yang sama tahun sebelumnya.
Merriam-Webster pada bulan Maret bertindak cepat, menambah dan memperbarui entri di situsnya untuk kata-kata yang berkaitan dengan pandemi. Sementara "coronavirus" telah ada dalam kamus selama beberapa dekade, istilah "COVID-19" baru dimasukkan pada bulan Februari.
Aturan Jaga Jarak dan Higiene Saat Pandemi Covid-19, Apakah Ampuh?
Saat pandemi COVID-19, jaga jarak itu penting. Tapi aturan jarak yang ditetapkan, tidak akan dapat mencegah penyebaran virus secara nyata yang amat kompleks. Juga banyak fenomena baru dalam penularan virus corona.
Foto: picture-alliance/dpa/B. Wüstneck
Harap jaga jarak minimal 1,5 meter
Pandemi Covid-19 memunculkan serangkaian aturan baru. Salah satunya jaga jarak minimal 1,5 meter. Selain itu faktor higiene dan mengenakan masker. Namun, hal itu tidak menjelaskan bagaimana realita penyebaran virus SARS-CoV2 lewat aerosol yang amat rumit. Demikian laporan para peneliti dari Oxford dan London di Inggris serta Cambridge di AS dalam British Medical Journal akhir Agustus lalu.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Büttner
Dari mana asalnya aturan jarak 2 meter?
Pakar kedokteran Jerman Carl Flügge tahun 1897 sarankan agar menjaga jarak 2 meter dari penderita TBC agar tidak tertular. Partikel cairan yang yang mengandung bakteri streptococcus disemburkan saat penderita batuk, masih menular pada jarak 2 meter. Riset lainnya pada tahun 1948 menunjukkan, sekitar 90% bakteri tuberkolosa yang disemburkan saat batuk, tidak sampai mencapai jarak 1,70 meter.
Foto: picture-alliance/dpa/PA/Jordan
Jarak dua meter tidak mencukupi
Riset dari tahun 1948 itu dipublikasikan dalam American Medical Journal. Namun, juga ditunjukkan sekitar 10% bakteri mencapai jarak lebih jauh, hingga 2,90 meter. Foto ilustrasi menunjukkan, warga yang berjemur di bantaran sungai Rhein ikut aturan menjaga jarak berupa lingkaran berdiameter dua meter. Tapi sekarang yang kita hadapi adalah virus SARS-CoV2 bukan bakteri TBC.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Becker
Virus menyebar lewat aerosol
Virus lebih kecil dari bakteri, dan mampu mengambang di udara selama beberapa jam dan bisa menyebar dalam ruangan. Karena itu para ahli menyarankan, bukan hanya jaga jarak dua meter sebagai kriteria keamanan. Melainan juga beberapa faktor lainnya: ventilasi ruangan, memakai masker, dan jangan berbicara atau menyanyi terlalu kencang.
Foto: picture-alliance/dpa/Bayerischer Rundfunk
Jangan batuk atau menyanyi
Sejumlah riset teranyar juga menunjukkan, saat batuk atau bersin paket virus bisa tersembur hingga jarak 8 meter. Juga berbicara kencang atau menyanyi, membuat turbulensi aerosol di dalam ruangan. Jika berbicara lirih, seperti di perpustakaan dan orang berada di udara terbuka, jarak antara dua orang bisa jauh lebih dekat.
Foto: Getty Images/AFP/A. McBride
Berapa lama aman berada di dalam ruangan?
Yang juga menentukan untuk mitigasi bahaya, adalah lamanya berada dalam ruangan yang terkontaminasi dan berapa banyak orang berada dalam ruangan. Dari beragam faktor ini, para ahli membuat model seperti lampu pengatur lalu lintas. Yang jelas: di dalam ruangan dengan banyak orang, sebaiknya hanya tinggal sebentar, masukkan udara segar, memakai masker, dan bicara lirih.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Hoppe
Fenomena kontak hanya semenit
Kontak sangat singkat mencukupi untuk terinfeksi virus pemicu COVID-19. Contoh kasus di AS, di mana seorang sipir tertular virus corona dari seorang narapidana, padahal dia hanya kontak beberapa menit saja. Karenanya jawatan kesehatan AS-CDC terapkan aturan baru yang lebih ketat. Definisi kontak erat adalah: jarak di bawah dua meter, minimal 15 menit namun terakumulasi dalam waktu 24 jam. (as/rap)
Foto: picture-alliance/empics
7 foto1 | 7
"Coronavirus" kata terpopuler kedua
Merriam-Webster mengunggah kata-kata baru itu di situsnya bersama dengan puluhan entri lain yang direvisi untuk mencerminkan keadaan darurat kesehatan. "Itu periode waktu terpendek yang pernah kami lakukan untuk (keputusan) mengubah suatu kata sampai menjadi entri," kata Peter Sokolowski.
Kata terpopuler kedua tahun ini antara lain "coronavirus". Kata-kata lain yang juga menempati peringkat kedua adalahquarantine, asymptomatic, mamba, kraken, defund, antebellum, irregardless, icon, schadenfreude danmalarkey.
Situs Merriam-Webster memiliki sekitar 40 juta pengguna unik per bulan dan sekitar 100 juta tampilan halaman atau page views setiap bulan.