1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Panglima Militer Korea Utara Dicopot

16 Juli 2012

Panglima militer Korea Utara Ri Yong-Ho dicopt dari seluruh jabatannya dengan alasan sakit. Keputusan ini diambil dalam peremuan partai buruh Korea Utara Minggu (15/07)

Foto: Reuters

Pencopotan panglima militer Ri Yong-Ho (70) dipandang sebagai hilangnya figur menentukan di lingkaran dalam kekuasaan pemimpin baru Kim Jong-Un. Ri meruipakan salah satu tokoh kunci yang mengorbitkan Kim Jong Un setelah kematian ayahnya, Kim Jong Il Desember tahun lalu.

Mantan panglima militer Korea Utara Ri Yong HoFoto: AP

Ri Yong-Ho diangkat menjadi panglima militer tentara rakyat Korea Utara pada 2009. Pada saat upacara pemakaman Kim Jong Il, dia memimpin di depan bersama Kim Jong Un. Ri juga memimpin parade militer memperingati ulang tahun ke 80 militer Korea Utara baru-baru ini.

Selain dicopot dari jabatan sebagai panglima militer, juga jabatan Ri sebagai anggota presidium biro sentral komunis ikut dicabut. Selain itu jabatannya sebagai wakil ketua komisi pusat militer juga dicopot. Demikian laporan kantor berita KCNA.

Pengamat politik di Korea Selatan menduga, langkah itu berkaitan dengan sentimen negatif di kalangan pimpinan di Pyongyang. "Kemungkinan Ri tidak disenangi lagi oleh Kim Jong Un atau kehilangan kekuasaan dalam rivalitas melawan pimpinan militer lainnya", kata professor Yang Moo-Jin, dari University of North Korean Studies di Seoul, kepada kantor berita AFP. Pencopotan Ri dari seluruh jabatan, diperkirakan untuk mempercepat pergantian generasi di kalangan militer", tambah Yang

Sejauh ini belum diketahui, siapa yang akan dipasang menggantikan posisi Ri Yong-Ho.

AS/AB (AFP, AP, dpa)