Panik Menyebar Lebih Cepat ketimbang Wabah Ebola
3 November 2014Wabah virus mematikan ebola yang terutama menyerang negara-negara Afrika Barat memicu histeri massal dan panik di Amerika Serikat. Bukannya mencari penyebab kegagalan penanganan kasus lokal, pemerintah sejumlah negara bagian justru menerapkan reaksi berlebihan yang memicu ketakutan publik.
Harian Amerika Serikat Baltimore Sun dalam tajuknya menulis: diskusi gila seputar ebola justru menyebar lebih cepat dari wabahnya. Langkah berlebihan yang diambil pemerintah justru makin memicu panik massal. Rumah sakit tempat merawat pasien ditutup. Screening suhu tubuh di bandara. Penumpang pesawat yang mabuk udara disambut tim medis seperti pasukan anti teror. Warga akhirnya bereaksi terhadap tindakan panik tersebut, bukan pada ancaman sebenarnya dari penyakit ebola. Puncaknya adalah histeria. Sekarang warga Amerika sakit. Padahal tugas Amerika adalah mengerahkan kekuatannya untuk menanggulangi penyakit yang tetap jadi masalah besar di Afrika dan bukannya di Amerika.
Harian Swiss Tages Anzeiger yang terbit di Zürich dalam tajuknya menjuluki fenomena di AS sebagai "Fearbola". Tidak diketahui, apakah sikap ini dipicu film Holywood tentang wabah mematikan atau ini memang obsesi rakyat Amerika terhadap bibit penyakit dan higiene. Tapi pakar medis sepakat, ketakutan akan menyebarnya epidemi ebola di Amerika jauh melebihi ketakutan akan ancaman mematikan dari penyakitnya. Untungnya saja, sekarang ini tidak muncul terori komplotan jahat bio-terorisme terkait wabah ebola tersebut.
Sementara CNN Online menulis: Histeria ebola, sebuah epos dari reaksi berlebihan terhadap epidemi. Ancaman ebola sangat riil di Afrika, sementara paranoia yang melanda Amerika Serikat tidak riil. Sejauh ini hanya ada 8 kasus ebola yang muncul di Amerika Serikat. Ketakutan akan ebola telah menyerang bagian otak yang bertanggung jawab pada pemikiran rasional. Kini histeria tidak proporsional terhadap Ebola dengan cepat menyebar mengalahkan penyebaran epidemi yang sebenarnya.
Harian kiri Perancis Liberation yang terbit di Paris dalam tajuknya berkomentar: para pakar kesehatan sudah menenangkan, bahwa ebola tidak akan menjadi wabah di Amerika Serikat maupun Eropa. Sistem kesehatan yang mantap serta aturan penanganan pasien yang ketat, bisa mencegah penyebaran wabahnya. Berbagai tindakan berlebihan, seperti menutup perbatasan atau menutup jalur penerbangan dengan Afrika tidak ada gunanya. Kawasan epidemi sejauh ini tetap tiga negara di Afrika Barat. Tanda peringatan yang berbunyi bagi negara kaya adalah: bantu sepenuhnya negara Afrika itu untuk meredam penyebaran wabahnya.
as/yf(afp,dpa,cnn)