Indonesia Ingin Bergabung di MSG
14 Mei 2015Papua Nugini (PNG) menyambut baik keinginan Indonesia bergabung dalam kelompok konsultasi Melanesia, MSG. Demikian disampaikan Perdana Menteri PNG, Peter O'Neill ketika berkunjung ke Sydney, Australia, hari Kamis (14/05).
O'Neill mengatakan, bergabungnya Indonesia di MSG akan menjadi langkah bersejarah dan merintis hubungan baik antara Indonesia dengan penduduk etnis Papua.
"Ini akan menjadi langkah bersejarah, ini merupakan fase keterlibatan baru dan kesempatan baik bagi hubungan ekonomi dan budaya dengan lebih dari 11 juta warga Melanesia di Indonesia," kata Peter O'Neill di Sydney.
Perspektif baru
Presiden Jokowi sebelumnya melakukan kunjungan kenegaraan ke Papua Nugini dan berbicara dengan PM Peter O'Neill untuk meningkatkan hubungan kedua negara.
O'Neill menerangkan, bergabungnya Indonesia di MSG akan memberi perspektif baru. Sebab selama ini negaranya "tidak punya pandangan jelas tentang apa yang sebenarnya terjadi di Papua Barat". Itu sebabnya keingingan Indonesia masuk MSG adalah langkah "sangat penting".
"Ini adalah sebuah langkah menentukan bagi seorang Presiden Indonesia, untuk memulai proses konsultasi. Kita harus menarik manfaat dan melanjutkan dialog dan melihat, apa yang kemudian terjadi", kata O'Neill.
Kelompok Melanesian Spearhead Group dibentuk tahun 1986 dan kini beranggotakan Fiji, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Vanuatu, dan Gerakan Pembaruan New Caledonia, FLNKS, yang ingin merdeka dari administrasi Perancis. Kelompok ini bertemu secara rutin dan membahas kerjasama keamanan dan perdagangan.
Papua terbuka bagi media asing
Beberapa hari lalu, Presiden Jokowi dalam kunjungannya di Kabupaten Merauke membuat pernyataan mendadak yang cukup mengejutkan. Dia menyatakan bahwa Papua sekarang terbuka bagi media dan jurnalis asing.
Langkah itu dilihat di luar negeri sebagai upaya Jokowi mengurangi tekanan dari luar negeri sekaligus menarik simpati warga Papua. Kawasan kaya mineral ini selama bertahun-tahun menjadi kawasan tertutup bagi media asing karena ada perjuangan bersenjata menuntut kemerdekaan.
Presiden Jokowi sekarang berjanji akan meningkatkan kegiatan pembangunan di Papua agar warganya bisa menikmati kesejahteraan lebih tinggi seperti yang dinikmati penduduk di daerah lain.
Selama kunjungan ke Papua, Jokowi juga memberikan pengampunan kepada lima tahanan politik yang dijatuhi hukuman penjara 20 tahun atau lebih karena terlibat pembobolan gudang senjata Kodim Wamena pada tahun 2003.
hp/vlz (afp, dpa, rtr)