Peneliti kelautan yang mulanya mencari jenis paus langka di lepas pantai Meksiko justru menemukan spesies paus baru. Para peneliti berhasil merekam hewan yang belum pernah terlihat sebelumnya di habitat aslinya itu.
Iklan
Alih-alih menemukan paus langka yang menjadi target pencarian awal, para ilmuwan justru menemukan apa yang mereka yakini sebagai spesies baru paus berparuh, demikian dilaporkan oleh National Oceanic Atmosphere Adminsitration (NOAA) Amerika Serikat (AS) pada Rabu (09/12).
Para ilmuwan awalnya tidak menyadari hal ini saat bertemu sekelompok paus pada 17 November lalu, yang letaknya tidak jauh dari pulau terpencil San Benito, Meksiko. Sebelumnya mereka fokus berlayar bersama komunitas Sea Shepherd Conservation untuk mencari paus berparuh Perrin – salah satu spesies paus yang sulit ditemukan bahkan kadang hanya bisa diamati ketika spesies sudah mati terdampar dan muncul di lepas pantai.
Yang ditemukan oleh para ilmuwan itu adalah sejenis paus berparuh yang ukurannya lebih kecil dari jenis paus lainnya. Memiliki panjang hingga lima meter, dengan moncong runcing seperti lumba-lumba.
Setelah bertemu dengan kelompok paus itu, mereka menyadari bahwa hewan dalam gambar yang mereka potret punya penempatan gigi yang sedikit berbeda dan juga hasil rekaman suara bawah air yang cukup unik.
Dr. Jay Barlow, seorang ilmuwan perikanan senior di NOAA yakin bahwa paus tersebut bukanlah paus paruh Perrin, melainkan paus spesies baru.
“Kami melihat sesuatu yang baru. Sesuatu yang tidak terduga ditemukan di kawasan ini, sesuatu yang ganjil, baik secara visual maupun suara, tapi itu ada dan nyata,” katanya.
Apa Penyebab Paus Bertubuh Raksasa?
02:11
‘Sukacita sains’
“Fakta bahwa mereka mencari ikan paus yang sangat langka, dan secara kebetulan menemukan sesuatu yang sama sekali berbeda, sungguh luar biasa dan menakjubkan, itulah sukacita dalam sains,” kata ahli biologi kelautan Andrew Read.
Iklan
Tim ilmuwan kemudian mengambil sampel dari air di daerah tempat paus terlihat berharap mendapatkan “sampel DNA lingkungan dari sel kulit mereka yang terkelupas.” Sampel semacam itu akan membuka peluang untuk menganalisa temuan mereka di lab.
Meskipun pengujian DNA diperlukan untuk mendapatkan jawaban pasti, Read mengatakan bahwa temuan tim peneliti tersebut sejalan dengan penemuan spesies baru.
Jika dikonfirmasi benar, maka spesies baru tersebut akan menambah jumlah jenis paus berparuh yang diketahui menjadi 24.
“Ini adalah hewan yang sangat besar, seberat kuda Clydesdale. Bayangkan sesuatu sebesar itu berada di alam terestrial dan belum ditemukan. Tapi memang ada banyak misteri di laut,” kata Barlow.
Para peneliti sudah merencanakan perjalanan baru tahun depan. Tidak hanya mencari paus paruh Perrin yang sulit ditemukan, tapi juga paus spesies baru tersebut.
gtp/ha (reuters/AP)
Memburu Raksasa Laut
Perburuan terhadap ikan paus masih marak terjadi, meski sejak 1986 ada moratorium yang melarang penangakapan ikan paus untuk kebutuhan komersil.
Foto: picture-alliance/Robert Harding
Ikan paus yang diburu
Penangkapan paus belum menjadi bagian masa lalu. Walau pemburuan terhadap mamalia laut yang terancam punah ini dilarang sejak 1986, pemburu paus dari Norwegia, Islandia, dan Jepang terus melakukannya. Argumen pihak Jepang adalah pemburuan tersebut membantu penelitian ilmiah.
Foto: picture-alliance/dpa
Terancam punah
Sejak larangan penangkapan, banyak spesies paus jumlahnya menjadi stabil. Namun, Paus Biru, Paus Sirip, Paus Sei, Paus Sikat Selatan, dan Paus Sperma masih terancam keberadaannya. Paus adalah hewan mamalia dan panjangnya bisa mencapai 33 meter dan berat 190 ton. Hewan ini adalah salah satu hewan terbesar di bumi.
Foto: DW
Tradisi Jepang
Daging ikan paus sejak lama menjadi makanan orang Jepang. Khususnya tidak lama setelah perang dunia kedua, warga banyak mengkonsumsi daging ikan paus. Kantin-kantin sekolah dan kantor memilih daging paus karena lebih murah dari daging sapi. Tapi kini, hanya satu persen daging di Jepang yang berasal dari paus.
Foto: gemeinfrei
Makanan anjing
7.000 ton daging paus menumpuk di ruang pendingin di Jepang. Karena daging Paus Sirip tidak menemukan pembeli, sebuah perusahaan Jepang mengolahnya menjadi makanan anjing. Kini perusahaan tersebut mengumumkan untuk tidak lagi memproduksi makanan anjing dari daging paus. Protes dari organisasi perlindungan hewan internasional terlalu besar.
Foto: picture-alliance/dpa
Tidak peduli tekanan internasional
Banyak warga Jepang yang mendukung penangkapan paus dan memaki aksi para aktivis lingkungan. Mereka misalnya menyebut Greenpeace sebagai teroris lingkungan. Tekanan dunia internasional tidak dipedulikan. Bagi pemerintah Jepang ini urusan mahal. Dalam 25 tahun terakhir, penangkapan paus mendapat subsidi tahunan sebesar 6,3 juta Euro. .
Foto: picture-alliance/ dpa
Bukan kasus tunggal
Islandia dan Norwegia juga masih secara resmi melakukan penangkapan paus. Mereka mengajukan keberatan atas moratorium tahun 1986 dan merasa tidak terikat dengan larangan tersebut.
Foto: picture-alliance / dpa
Penangkapan paus yang diijinkan
Suku asli seperti Chukchi atau Inuit di Kanada mendapat ijin resmi untuk memburu ikan paus, selama tidak memperdagangkan produknya tersebut. Bagi mereka, pemburuan paus adalah tradisi yang sudah berjalan selama berabad-abad. Mamalia laut ini memberikan daging, minyak dan tulang bagi suku asli tersebut.
Foto: picture-alliance/empics
Greenpeace dan Sea Shepherd
Dilarangnya penangkapan paus juga berkat dukungan organisasi-organisasi lingkungan. Selama puluhan tahun mereka menggelar aksi spektakuler yang menarik perhatian massa akan pemburuan paus. Organisasi Sea Shepherd dikenal atas sikap yang kontroversial dan agresif dalam melindungi raksasa laut tersebut.
Foto: cc by John Guano sa 2.0
Whale Watching
Banyak negara yang dulunya melakukan penangkapan paus, kini menjalankan bisnis dengan Whale Watching atau menonton paus. Beberapa pengamat paus di Jepang dan Norwegia dulunya adalah penangkap paus. Kini mereka membagi pengetahuannya dengan para turis. Semakin banyak warga Jepang yang ingin hewan tersebut hidup di lautan bebas dibandingkan sebagai sajian di atas piring.