Bagi yang pernah singgah di Paris, pasti kenal bahwa Montmantre bukanlah tempat olahraga musim dingin. Namun, salju lebat yang turun di Paris, membuat daerah berbukit itu menjadi area luncuran mini bagi pecinta ski.
Iklan
Warga Paris berbondong-bondong membawa peralatan ski mereka, berupa snowboards hingga kereta luncur, menuju ‘lereng' bukit setinggi 130 meter yang terletak di ibu kota Perancis tersebut.
"Saljunya sangat bagus, butiran saljunya tidak terlalu kecil. Meski masih sedikit kurang baik dibanding tahun 2010, tapi itu memang tahun yang bersejarah," kata Gilles, yang memakai simbol "Montmartre-Skiclub" di jaketnya. Ia tidak mau menyebutkan nama keluarganya, karena takut terkena denda. Sejak pemerintah kota Paris melarang olahraga ski di Montmartre, kini Gilles menjadi satu-satunya anggota "Montmartre-Skiclub".
Aparat yang berjaga di lokasi yang populer di kalangan turis karena panorama gereja Sacré-Coeur tersebut memberi peringatan. "Sebenarnya kalian harus didenda 68 Euro,” kata salah seorang petugas kepada para pemain ski. Denda itu setara dengan sejuta dua ratus ribu Rupiah.
Meski terlihat sama, setiap keping salju yang melayang turun dari langit sebetulnya berbeda. Simak bagaimana kepingan salju terbentuk.
Foto: CC-BY-NC-ChaoticMind75
Berjalan di Surga Musim Dingin
Suara salju segar yang berderak di bawah tapak kaki, atau sunyi yang menebar damai. Tidak sedikit yang menghabiskan liburan musim dingin di pegunungan. Kebanyakan memang untuk bermain ski, tapi sebagian lain memilih berjalan kaki menyelusuri lembah atau bukit buat mencari kesunyian.
Foto: picture-alliance/dpa/Karl-Josef Hildenbrand
Terbentuk di Atmosfer
Salju tidak lebih dari sekedar air dalam bentuk padat. Kepingan salju terbentuk ketika tetes air bertemu dengan partikel debu dan membeku di atmosfir teratas Bumi. Untuk membentuk salju, diperlukan suhu antara minus 4 hingga minus 20 derajat Celcius.
Foto: CC-BY-NC-ChaoticMind75
Terlahir Heksagon
Kepingan salju berawal pipih dan berbentuk heksagon dengan diameter yang cuma 0,1 milimeter. Parasnya bergantung pada suhu ketika ia terbentuk. Pada suhu yang dingin, keping salju cendrung menyerupai prisma, sementara ketika temperatur menghangat bentuknya menjadi mirip bintang atau kristal dendrit yang dalam bahasa Yunani berarti pohon.
Foto: CC-BY-NC-ChaoticMind75
Dari Kristal Menjadi Keping
Ketika semakin banyak air membeku menjadi kristal heksagon, kepingan salju kemudian membesar dengan membentuk dendrit-dendrit kecil. Bergantung pada suhu, kelembapan dan angin, kepingan salju akan berubah menjadi berbagai macam bentuk yang tak terhingga.
Foto: CC-BY-NC-ChaoticMind75
Berbagai Jenis Salju
Butuh waktu sekitar satu jam buat kepingan salju untuk turun dari awan ke permukaan Bumi. Temperatur yang lebih hangat ketimbang minus 5 derajat Celcius dan kelembapan yang tinggi membuat kepingan salju membesar. Sementara pada kondisi suhu yang lebih rendah dan kondisi udara yang kering, seperti di kutub, salju berbentuk jarum es atau papan kristal serupa prisma.
Foto: picture-alliance/dpa/Bernd März
Keunikan Setiap Keping Salju
Dunia sains mencatat tidak ada dua kristal salju yang seratus persen sama. Penyebabnya adalah kombinasi masing-masing bagian keping salju yang nyaris tak terhingga. Pakar matematika menyebutnya Fraktal: Karena perubahan bentuk keping salju bergantung pada kelembapan, suhu dan angin, setiap kristal merekam kondisi cuaca yang mempengaruhi hidupnya
Foto: CC-BY-NC-ChaoticMind75
Salju Tahun Lalu
Gletser terbentuk ketika salju mengeras seiring dengan waktu. Salju yang mencair dan kembali membeku berubah bentuk menjadi biji es yang disebut "firn". Kata itu sendiri berasal dari kosakata bahasa Jerman kuno yang berarti "tahun lalu". Gletser menyimpan cadangan air bersih terbesar di dunia.
Foto: picture-alliance/dpa/Patrick Pleul
Tipuan Putih
Warna putih pada salju sebenarnya cuma tipuan mata belaka. Salju berasal dari air yang transparan. Tapi kristal salju berfungsi layaknya cermin dan memantulkan cahaya di berbagai panjang gelombang secara simultan yang pada mata manusia terlihat berwarna putih. Efek serupa juga bisa ditemukan pada garam.
Foto: picture-alliance/dpa/David Ebener
Bentuk yang Unik
Terlepas dari asalnya, kepingan salju bisa berubah menjadi berbagai macam bentuk. Ketika tercipta kolom udara yang bergerak vertikal di atmosfer, keping salju akan mencair dan kembali membeku yang membuat bentuknya semakin beragam. Sejauh ini ilmuwan berhasil mencatat lebih dari 5000 bentuk kepingan salju.
Foto: CC-BY-NC-ChaoticMind75
9 foto1 | 9
Lalu lintas kacau balau
Bila bagi para pemain ski turunnya salju menjadi hal yang menyenangkan, namun tidak demikian halnya bagi para pengendara. Mereka kewalahan sebab mobil mereka terjebak salju setebal 20 sentimeter yang menyelimuti Paris. Juru Bicara Pemerintah, Benjamin Griveaux berupaya menenangkan warga Paris dengan menyerukan agar meninggalkankan kendaraan mereka dan beralih menggunakan transportasi umum.
"Sejak 2013, tidak pernah salju turun sebanyak ini," kata Griveaux kepada stasiun televisi RTL. Ia mengaku peristiwa ini sebagai kejadian luar biasa karena salju yang turun diperkirakan mencapai "15 hingga 20 sentimeter dalam kurun waktu 24 jam."
Warga Paris mengkritik imbauan pemerintah tersebut sebab kenyataannya bus tidak beroperasi dengan normal. Perusahaan kereta api SNFC juga mengaku kewalahan menghadapi kondisi musim dingin yang tidak bisa tersebut, dan meminta agar pelanggan menunda perjalanan mereka. Juru bicara pemerintah berkilah para penumpang terlantar sebab perusahaan transportasi tidak memberi informasi yang cukup terkait penundaan dan pembatalan jadwal perjalanan.
Pengemudi terlantar tanpa makan dan minum
Pemandangan yang terlihat di jalanan utama di kota Paris hampir tidak pernah terjadi. Mobil-mobil 'parkir' di jalan raya di sekitar ibu kota, terutama di Jalan Nasional 118 di barat daya Paris. Menurut informasi ada sekitar 900 kendaraan yang terjebak es. Malam sebelumnya (06/02), ada sekitar 1500 hingga 2000 pengemudi yang terjebak kemacetan panjang untuk melintasi rute ini.
"Tidak ada yang bisa dimakan dan diminum," kata seorang pria kepada saluran berita BFMTV. "Tidak ada informasi," ujar sopir lainnya. Stasiun radio Franceinfo melaporkan sedikitnya 600 pengemudi harus bermalam di tempat darurat di daerah tersebut.
Kemacetan sepanjang 740 kilometer dilaporkan terjadi di seluruh wilayah metropolitan tersebut. Media melaporkan perisitwa ini sebagai sebuah catatan penting dalam sejarah Paris. Diperkirakan suhu udara dingin hingga minus 10 derajat akan terjadi hingga Kamis (08/02).
Menikmati Akhir Pekan di Paris
Jalan-jalan di kota dan berkunjung ke lokasi-lokasi indah yang terkenal, sambil menikmati sedikit gaya hidup Perancis. Ini 10 lokasi yang bisa dikunjungi di Paris, metropolitan di tepi sungai Seine.
Foto: picture-alliance/C. Ehlers
Menikmati Paris dari Ketinggian
Gedung Tour Montparnasse yang tingginya 210 meter adalah bangunan tertinggi di Paris. Dari bagian atas yang terbuka untuk umum, orang bisa menikmati pemandangan kota dan simbolnya, menara Eiffel. Di belakangnya orang bisa melihat gedung-gedung tinggi di kawasan perkantoran Viertels La Défense..
Foto: picture-alliance/blickwinkel/McPHOTO
Menara Eiffel
Menara Eiffel tingginya 324 meter. Dengan tujuh juta karcis terjual dalam setahun, ini jadi salah satu obyek wisata paling ramai dikunjungi di dunia. Untuk naik lift ke puncaknya, orang harus bayar 17 Euro. Naik tangga juga bisa, tapi itu juga harus bayar. Foto ini dibuat dari Palais de Chaillot. Di belakang menara tampak taman Jardins du Trocadéro.
Foto: picture-alliance/robertharding/N. Clark
Sacré Coeur
Di bukit tertinggi di Paris, Montmartre yang tingginya 130 meter, berdiri Basilika Sacré Coeur. Kawasan sekitar gereja bergaya Neo Byzantium ini adalah salah satu lokasi paling romantis di Paris. Kalau ingin menghindar dari ramainya pengunjung, sebaiknya datang pagi atau malam hari.
Foto: picture-alliance/dpa/W. Grubitzsch
Tepian Sungai Seine
Paris sebaiknya dinikmati dengan berjalan kaki. Mulai awal tahun ini, di tepi Seine, di mana dulunya mobil boleh melaju, pejalan kaki bisa menikmati situasi dengan santai. Kalau berjalan-jalan di sini, orang juga bisa sekaligus menikmati lokasi-lokasi menarik.
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Euler
Museum Louvre
Museum Louvre bagi banyak turis jadi keharusan. Ini salah satu museum terbesar di dunia. Yang jadi daya tarik utama adalah lukisan Mona Lisa karya seniman Leonardo Da Vinci. Mereka yang ingin masuk museum perlu kesabaran untuk antri. Di dalamnya ada 35.000 obyek yang dipamerkan dan tidak bisa dinikmati dalam sehari.
Foto: picture-alliance/Bildagentur-online/AGF/L. De Simone
Fondation Louis Vuitton
Ini salah satu museum yang menambah kekayaan Paris akan museum dan galeri seni. Museum ini didirikan 2014. Yang dipamerkan adalah karya seni kontemporer. Gedung berbentuk spektakuler ini hasil desain arstek Frank O. Gehry.
Foto: picture-alliance/T. Muncke
La Canopée
Ini juga bangunan baru di Paris. Luasnya setara dua lapangan sepak bola, dan mencakup sebuah stasiun, sebuah pusat perbelanjaan, sejumlah restoran serta kafe dan berbagai sarana kebudayaan. Namanya La Canopée, artinnya kanopi.
Foto: picture-alliance/dpa/I. Langsdon
Galeries Lafayette
Sejak abad ke-19, Paris sudah jadi panutan bagi gaya hidup dan tren mode. Saat itu mulai berdiri pusat perbelanjaan tipe baru, yang disebut "Grands Magasins". Contoh paling bagus adalah Galeries Lafayette. Bagian dalamnya mirip seperti gedung opera, dan dinaungi kubah kaca pada ketinggian 42 meter dari tanah.
Foto: picture-alliance/dpa/W. Grubitzsch
Budaya Rileks
Rileks selama sejam. Paling baik dilakukan di salah satu dari banyak taman, misalnya di taman Tuilleries dekat Louvre. Kursi-kursi berwarna hijau ini jadi ciri khasnya. Ini salah satu hasil desain industri dari tahun 1923. Sebutannya Chaise Luxembourg, seperti taman Jardin du Luxembourg, di mana kursi ini pertama kali digunakan.
Foto: picture-alliance/dpa/P. Lavieille
Jajanan dan Kudapan
Di Paris, makanan enak tidak harus berharga mahal. Untuk itu paling baik jika orang datang ke Marais, kawasan tua Yahudi di Paris. Di kawasan yang tenang ini, orang bisa menikmati toko-toko kecil, toko buku dan toko makanan kudapan. Penduduk kawasan ini berupaya agar daerah ini tetap lestari seperti dulu. Penulis: A. Termèche (ml/as)