Parlemen Israel memutuskan persetujuan awal untuk melegalkan pemukiman ilegal Yahudi di Tepi Barat, lewat revisi undang-undang. Revisi itu masih harus melewati tiga kali pemungutan suara sebelum disahkan.
Foto: Getty Images/AFP/T. Coex
Iklan
Parlemen Israel Beri Persetujuan Awal Legalisasi Pemukiman Ilegal Yahudi
01:36
This browser does not support the video element.
Elad Ziv, 46 tahun usianya. Ayah dari tujuh anak yang tinggal dengan 40 keluarga lain di Amona, membangun rumah di atas tanah Palestina. Ia mengklaim bahwa mereka telah kembali ke tanah kuno mereka. "Kami tidak mencaplok tempat ini, kami kembali ke tanah nenek moyang kami. Tanah kuno kami adalah milik orang-orang kuno. Dan ini adalah rumah kami. Kami mencoba untuk berada di Eropa, kami sudah berada d seluruh tempat, ditendang keluar, diperkosa dan dibantai di mana-mana. Dan ini adalah tanah kami, kami tak memiliki tempat lain untuk pergi. Ini adalah tempat lahirnya peradaban Ibrani," kata Ziv.
Dalam undang-undang sebelumnya yang disetujui oleh parlemen bulan lalu, terdapat klausul, puluhan keluarga di wilayah ilegal Amona harus keluar dari rumah yang dibangun di atas tanah Palestina hingga tanggal 25 Desember.
Rawabi: Melawan Israel Dengan Bata
Proyek swasta terbesar dalam sejarah Palestina: Pembangunan kota Rawabi di Tepi Barat. Tak jauh dari situ berdiri banyak permukiman yang dibangun Israel untuk warga Yahudi. Sebuah harapan bagi terciptanya perdamaian?
Foto: Getty Images/AFP/A. Gharabli
Kota berbukit
Rawabi artinya bukit-bukit. Kawasan ini memang berada di atas perbukitan. Rawabi menjanjikan komunitas baru bagi keluarga Palestina untuk memiliki rumah modern dengan harga terjangkau. Di sekitar kota ini, banyak pemukiman yang dibangun Israel.
Foto: picture alliance/dpa
Kota baru di Tepi Barat
Berlokasi di kawasan yang tak putus dirundung konflik. Rawabi berada di antara Ramallah dan Nablus.Kota ini berjarak sekitar 25 km dari Yerusalem dan sekitar 9 kilometer dari Ramallah.
Proyek percontohan modern
Mulai dibangun pada 2010, secara bertahap, Rawabi akan menjadi sebuah kota lengkap dengan fasilitas perbelanjaan, sekolah, universitas, rumah sakit, pusat kebudayaan, restoran, ruang hijau, serta rumah-rumah ibadah.
Foto: picture-alliance/AP Photo/N. Nasser
Membangun komunitas baru
Tersedianya lapangan kerja, pendidikan, rekreasi dan lingkungan diharapkan menyokong pertumbuhan komunitas di sini. Keluarga Khateeb bersantai di teras apartment baru mereka, menyongsong masa depan baru. Kota ini bukan sekedar pemukiman, namun juga simbol 'aspirasi bernegara' setelah puluhan tahun pendudukan Israel.
Foto: picture-alliance/AP Photo/N. Nasser
Menyediakan ribuan unit rumah
Pada tahap awal, disediakan 5000 rumah bagi sekitar 25.000 penduduk. Rumah-rumah itu tersebar di 23 blok, masing-masing dengan estetika tersendiri. Semua kawasan didukung fasilitas modern yang indah termasuk parkir bawah tanah, taman bermain, trotoar dan toko-toko ritel. Konstruksi berikutnya dibangun untuk menampung lebih dari 40.000 warga.
Foto: Getty Images/AFP/T. Coex
Dari tradisional ke modern
Sejak dibuka jelang akhir tahun 2015, sudah lebih dari 1200 orang menempati unit-unit rumah di Rawabi.Apartment tersedia dalam jenis studio hingga unit keluarga. Tipe rumah semacam ini berbeda dengan budaya tradisonal Palestina yang biasa menempati rumah besar dengan didiami oleh keluarga besar dari berbagai generasi di bawah satu atap.
Foto: Ulrike Schleicher
Mengawinkan pemukiman dengan bisnis
Bintang film barat dan Arab terlihat dari jendela bar dan restoran. Di pusat kotanya dibangun ritel-ritel bisnis, hotel, bioskop dan lain-lain, yang didukung oleh teknologi terbaru dan jaringan internet berkecepatan tinggi. Sebagai kota swasta terbesar dalam sejarah Palestina, Rawabi akan memperluas hubungan ekonomi lokal dan global.
Foto: Ulrike Schleicher
Hiburan juga penting
Gambar artis legendaris Amerika Serikat, Marilyn Monroe tampak pada dinding sebuah bangunan pertunjukan yang dipersiapkan bagi warga. Sejumlah pusat hiburan dipersiapkan.
Foto: picture-alliance/AP Photo/N. Nasser
Theater terbuka
Ada pula theater terbuka ala Amphitheater Romawi yang bisa menampung ribuan pengunjung yang ingin datang menyaksikan pertunjukan.
Foto: picture-alliance/AP Photo/N. Nasser
Penasaran lihat dalamnya?
Ini ruang tamu salah satu apartment yang disediakan oleh pihak developer. paling tidak, mebel-mebel yang paling sering digunakan sudah tersedia di dalam rumah. Apakah cukup nyaman?
Foto: Getty Images/AFP/T. Coex
Serba modern
Seorang pria tampak berjalan di dalam sebuah apartment. Tampilan luar dan interior dalam tiap rumah terlihat sangat modern.
Foto: Getty Images/AFP/T. Coex
Mendorong investasi asing
Janina dari Ramallah bertanggung jawab urusan investasi. Perusahaan internasional, terutama di bidang berteknologi tinggi, kesehatan dan energi terbarukan terus dijajaki untuk diajak ambil peran penting dalam memperkuat kegiatan ekonomi di Rawabi, yang berencana membuka lebih dari 5.000 lapangan pekerjaan tetap untuk mendukung kualitas hidup jangka panjang.
Foto: Ulrike Schleicher
Perusahaan pengembang
Bayti Real Estate Investment Company, pengembang Rawabi, adalah perusahaan milik Qatari Diar dan Massar Internasional. Investasi di Rawabi diperkirakan akan melebihi volume satu miliar US Dollar.
Foto: Getty Images
Tokoh di balik pembangunan Rawabi
Bashar Al-Masri lahir di Nablus, Palestina. Menempuh pendidikan di Mesir dan Amerika, ia kemudian menjadi pengusaha yang sangat sukses. Pengusaha di balik pembangunan Rawabi ini berharap, kota baru Palestina itu akan mendekatkan orang-orang, termasuk pihak Israel sendiri. Theglobeandmail menulis, Masri melawan Israel bukan dengan peluru melainkan dengan bata.
Foto: Getty Images
Dibangun putra putri Palestina
Hanan Khalaf adalah seorang teknisi bangunan yang baru lulus kuliah dari Universitas Bir Zeit. Kini ia mengabdikan ilmunya untuk membangun kota baru Rawabi.
Foto: Ulrike Schleicher
Diserang dua belah pihak
Masri dan para investor lainnya menghadapi tekanan baik dari Israel maupun Palestina. Kelompok garis keras Palestina menganggap pembangunan ini hanya sebagai ilusi atas hubungan Israel dan Palestina, dimana meski kemajuan ekonomi akan tercapai, Israel masih tetap bercokol di Tepi Barat. Dari pihak Israel, problem utamanya: air.
Foto: Getty Images/AFP/T. Coex
Semua lengkap, kecuali air
Hampir 60 persen Tepi Barat, termasuk pemukiman, akses jalan, dll, berada di bawah administrasi Israel. Kebutuhan pasokan air di Rawabi sangat tergantung pada Israel. Setelah negosiasi alot, Israel menyetujui pasokan air untuk Rawabi. Pembangunan Rawabi sendiri bertahun-tahun banyak terhadang konflik Palestina-Israel.
Foto: picture-alliance/AP Photo/N. Nasser
Harapan baru
Meski pembangunan belum usai, ratusan keluarga sudah mulai bermukim di kota baru ini. Dengan tawaran modernitas dan harga rumah lebih murah dari di Ramallah, penduduk berharap dapat hidup normal. Hal yang sulit mereka peroleh di kota-kota Palestina lainnya. Penulis: Ayu Purwaningsih Editor: Agus Setiawan
Foto: picture-alliance/AP Photo/N. Nasser
18 foto1 | 18
Menentang evakuasi
"Jika datang tanggal 25 Desember dan kami harus mengungsi, kita tidak akan keluar dari tempat ini. 20.000 orang akan duduk bersama kami di bukit ini dan polisi harus membawa kita keluar dari sini dengan paksa. Kami tidak akan keluar dari sini. Ini adalah tanah air kita, ini adalah di mana kita berada," tambah Ziv.
Menurut hukum internasional, pemukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur adalah hal yang ilegal. Krisis atas undang-undang kontroversial Israel memicu kecaman internasional dan hubungan yang tegang dalam koalisi sayap kanan. Kritikus hubungan Palestina-Israel menyebutkan perebutan tanah itu akan lebih menjauhkan solusi dua-negara yang akan mengakhiri konflik Israel-Palestina.
Anggota Knesset, Ahmad Tibi mengatakan bahwa undang-undang itu sangat berbahaya: "Hukum yang mengatur dan melegalkan permukiman, di Amona, khususnya, adalah salah satu hukum yang paling berbahaya. Negara ini dan lembaga-lembaganya berfokus pada pemukiman dan mengubah hukum atau menempatkan hukum atau menghadapi pengadilan tinggi, yang memerintahkan evakuasi di Amona, atas rumah-rumah yang dibangun di atas tanah Palestina yang dicuri dari pemiliknya," ujar Tibi.
Membongkar Misteri Asal Usul Musuh Israel Kuno
Terbongkarnya misteri bangsa Filistin lewat temuan pemakaman kuno, menepis mitos kerabat Goliath tersebut tak beradab. Bangsa Filistin disebut dalam Alkitab sebagai musuh Israel kuno bermigrasi ke Israel abad 12 SM.
Foto: Reuters/A. Cohen
Penelitian tiga dekade
Tim arkelogi Amerika mengungkap temuan makam kuno bangsa Filistin setelah penelitian selama tiga dekade. Penggalian situs ini di bawah pimpinan Leon Levy bekerjasama dengan Museum Semit Universitas Harvard dan lembaga lain. Tim meneliti sisa pemukiman Filistin di Ashkelon, Israel. Pada abad SM-12, kaum Filistin menetap di selatan kawasan yang kini dikenal sebagai Tel Aviv.
Foto: picture-alliance/UPI Photo/D. Hill
Goliath, tokoh terkenal bangsa Filistin
Bangsa Filistin dikenal sebagai musuh bangsa Israel kuno. Bangsa Filistin hidup sekitar tiga ribu tahun yang lalu sebagai orang asing di wilayah Yahudi di dekat wilayah yang sekarang disebut Tel Aviv. Dalam Alkitab dikisahkan, Goliath merupakan tokoh paling terkenal bangsa Filistin. Pada kitab perjanjian lama itu diceritakan raksasa tersebut dibunuh oleh Daud, raja Israel.
Foto: Imago/Leemage
Tak ditemukan kerangka raksasa
Di pemakaman kuno ditemukan sekitar 145 kerangka. Kerangka yang paling besar di makam ini adalah 1,8 meter. "Dari temuan ini, kita dapat melihat bahwa kehidupan mereka tidak mudah," kata antropolog dan ahli patologi Sherry Fox. "Dari struktur giginya, terlihat ada masalah di masa kanak-kanak, baik itu bekas demam tinggi atau kekurangan gizi."
Foto: Reuters/A. Cohen
Temuan bernilai tinggi
Orang Filistin adalah pedagang dan pelaut yang tinggal di daerah yang kini disebut Gaza dan Tel Aviv dari 1200 sampai sekitar 600 SM. Jasad dikuburkan bersama perhiasan, keramik, tempat anggur, dan botol minyak wangi serta senjata. Para arkeolog juga menemukan beberapa peralatan kremasi langka dan mahal untuk periode itu, dan beberapa kendi besar berisi tulang-tulang bayi.
Foto: Reuters/A. Cohen
Memupus mitos tak berbudaya
Penemuan pertama pemakaman Filistin ini menepis anggapan bangsa ini terbelakang, kata arkeolog Lawrence Stager. Orang-orang Filistin dikenal dengan gambaran yang sangat buruk. Dianggap "tidak beradab dan bermabuk-mabukan", kata Stager. Kenyataannya, mereka berbudaya dan ahli dalam pertanian anggur dan pembuatan minyak.
Foto: Reuters/A. Cohen
Kehidupan kosmopolitan pada masanya
"Kehidupan mereka jauh lebih elegan, kosmopolitan dan duniawi serta terhubung dengan bagian lain dari timur Mediterania", kata peneliti Lawrence Stager. Ini bahkan bertolak belakang dari gaya hidup sederhana orang Israel yang tinggal di bukit ke arah timur. Mereka berbicara bahasa Indo-Eropa, tidak disunat seperti orang Yahudi, dan makan daging babi dan anjing, demikian ujar para peneliti.
Foto: Imago/Xinhua
Penelusuran asal usul
Peneliti menemukan DNA pada bagian-bagian kerangka. Temuan ini membuka harapan terbongkarnya asal-usul orang Filistin. Bangsa ini diduga berasal dari kawasan Mediterania. Satu teori menunjukkan mereka berasal dari Siprus dan lainnya mengatakan dari Yunani.
Foto: Imago/Xinhua
Isu sensitif
Penemuan ini dirahasiakan selama tiga tahun. Baru tahun 2016 diungkap. Penggalian pemakaman bangsa Filistin adalah isu sensitif di wilayah itu. Pada tahun 2010, kaum Yahudi ultra-ortodoks memprotes penggalian kuburan kuno tersebut, dengan alasan makam orang meninggal tidak boleh diganggu bahkan berabad-abad setelah pemakaman.Sekarang penggalian selesai dan kuburan ditutup lagi.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Hollander
8 foto1 | 8
Berisiko bagi solusi dua negara
Warga desa Palestina yang tinggal di Taybeh, tak jauh dari Amona, Issa Zaid mengisahkan, tanah itu diambil oleh Israel pada tahun 1997. "Pada tahun 1997, Israel datang ke daerah ini yang sekarang disebut Amona. Awalnya mereka menempatkan tangki air. Mereka mengatakan ini hanya untuk memberikan penyelesaian masalah di Ofra atas air. Setelah itu mereka mengatakan itu akan menjadikannya menjadi pangkalan militer dan lalu mereka mengubahnya menjadi pemukiman," kata Zaid. Pengawas pemukimam Peace Now menyebut RUU itu "perampokan tanah besar-besaran".
"Hukum ini dimaksudkan untuk melegalkan pembangunan pemukiman ilegal di tanah Palestina dan berpotensi menyebabkan pengambilalihan 800 hektar dan melegalkan 55 pemukiman ilegal. Jaksa Agung Israel telah menyebut undang-undang ini ilegal dan bahkan (PM Israel Benjamin) Netanyahu memahami, hal ini mungkin menyebabkan dibukanya penyelidikan di Den Haag (International Criminal Court). Lebih penting dari itu, legalisasi 4000 unit rumah di tanah Palestina dan perluasan pemukiman, dapat berkonsekuensi menghancurkan solusi dua-negara," kata Direktur Pengembangan dan Hubungan Eksternal Peace Now, Anat Ben Nun.
Israel merebut Tepi Barat dalam perang Timur Tengah tahun 1967. Dalam lima dekade sejak saat itu, telah dibangun sekitar 120 pemukiman, yang sebagian besar kalangan internasional anggap ilegal dan menyusahkan perdamaian dengan Palestina.
rtrtv (ap/vlz)
"Teror Api" di Tanah Suci
Kebakaran hutan di Israel memaksa puluhan ribu penduduk untuk mengungsi. Pemerintah di Tel Aviv sendiri meyakini kebakaran tersebut dibuat dengan sengaja oleh warga Palestina.
Foto: Reuters/A. Cohen
Api Membara
Api membakar wilayah utara Israel dan memaksa lebih dari 80.000 penduduk mengungsi dari kota Haifa. Tim pemadam kebakaran bekerja selama 24 jam untuk menjinakkan api yang sejauh ini telah menyebabkan puluhan rumah mengalami kerusakan.
Foto: picture-alliance/AP Photo/A. Schalit
Kemarau Panjang
Angin kencang yang disertai dengan musim kering yang telah berlangsung selama dua bulan mempercepat penyebaran api. Pemerintah mengklaim masih berusaha memadamkan sejumlah titik api yang tersebar di berbagai wilayah di kawasan utara. Meski tidak ada korban jiwa, puluhan penduduk harus dirawat di rumah sakit menyusul gangguan pernafasan.
Foto: Reuters/A. Cohen
Uluran Tangan Asing
Kebakaran juga memaksa pemerintah menutup jalan penghubung utama antara Haifa dan Tel Aviv. Beberapa negara, termasuk Turki, menawarkan bantuan menyusul perkiraan cuaca yang memprediksi angin kencang dalam beberapa hari ke depan.
Foto: Reuters/B. Ratner
Raksasa Pemadam
Selain Turki, bantuan juga datang dari Rusia dan Kroasia. Pemerintahan Palestina bahkan ikut menawarkan bantuan kepada Israel. PM Netanyahu mengklaim pemerintah Amerika Serikat telah mengirimkan pesawat pemadam berukuran raksasa yang bisa mengangkut 74 ton air sekaligus.
Foto: Reuters/R. Zvulun
"Teror Api"
Pemerintah Israel mencurigai kebakaran di Haifa dibuat dengan sengaja. "Kita sedang menghadapi teror api," katanya. Kepolisian Israel mengklaim telah menangkap empat warga Israel keturunan Palestina. Namun para tersangka kembali dibebaskan oleh pengadilan lantaran minimnya alat bukti.
Foto: Getty Images/AFP/A. Gharabli
Saling Tuding
Menteri Pendidikan Naftali Bennett, tokoh saya kanan Israel, mencurigai gerakan kemerdekaan Palestina berada di balik kebakaran hutan. "Cuma mereka yang tidak termasuk bagian dari Israel yang bisa memicu kebakaran itu." Presiden Palestina Mahmud Abbas menuding pejabat Israel "memanfaatkan kebakaran" untuk menyudutkan warga Palestina.
Foto: Getty Images/AFP/J. Guez
Evakuasi Berlanjut
Sementara itu walikota Haifa mengkawatirkan api akan menyebar cepat di dalam kota dan meminta penduduk untuk mengungsi ke stadion olahraga atau ke tempat yang lebih aman. Pakar meteorologi memperkirakan cuaca kering masih akan bertahan setidaknya hingga pekan depan.