Parlemen Prancis Dukung RUU Pelarangan Diskriminasi Rambut
29 Maret 2024
RUU yang bakal berdampak pada perempuan berkulit hitam berambut alami tersebut harus lolos dari Senat Prancis. Aturan serupa juga telah berlaku di AS, diskriminasi rambut dianggap rasisme.
Iklan
Kamis (28/03), majelis rendah parlemen Prancis menyetujui Rancangan Undang-Undang (RUU) yang bertujuan untuk melarang diskriminasi berdasarkan jenis dan gaya rambut.
Selaku penyusun RUU, Olivier Serva, seorang anggota parlemen berkulit hitam dari pulau Guadeloupe, Karibia, Prancis, mengatakan aturan ini bakal membantu para korban diskriminasi dan membuat suara mereka bakal didengar.
Anggota parlemen Prancis: Diskriminasi rambut hadirkan penderitaan
"Ada banyak penderitaan (akibat diskriminasi) dan kita perlu mempertimbangkan hal ini,” kata Serva kepada Reuters.
Serva juga memasukkan diskriminasi yang diderita oleh orang berambut pirang, merah hingga botak dalam RUU tersebut. Dia mengacu kepada sebuah penelitian di Amerika yang menyatakan bahwa seperempat perempuan berkulit hitam yang disurvei mengatakan bahwa mereka tidak diterima kerja akibat cara mereka menata rambut ketika hadir dalam wawancara.
Destinasi Menarik di Eropa yang Berkaitan dengan Sosok Perempuan Terkenal
Dalam memperingati Hari Perempuan Internasional, berikut lokasi menarik di Eropa, dari Amsterdam hingga Venesia, yang berkaitan dengan perempuan terkenal. Terinspirasi oleh publikasi Lonely Planet "In her Footsteps."
Foto: Martin Schutt/dpa/picture alliance
Anne Frank dan Amsterdam
Anne Frank House adalah salah satu museum paling populer di Amsterdam, Belanda. Berlokasi di Prinsengracht 263, Anne Frank dan keluarganya bersembunyi dari Nazi pada tahun 1942-1944. Lebih dari dua tahun, dia mencatat pengalamannya dalam buku harian - yang kemudian menjadi terkenal. Pada 1944, keluarga itu dikhianati dan dideportasi. Frank meninggal pada usia 15 tahun di kamp Auschwitz.
Foto: Daniel Kalker/picture alliance
Hildegard von Bingen dan Biara St. Hildegard
Pada abad pertengahan, Hildegard von Bingen adalah seorang Kepala Biara Benediktin St. Hildegardis, penulis, komposer, filsuf, mistikus Kristen, visioner, dan polimatik. Dia dianggap sebagai pendiri sejarah alam ilmiah di Jerman, yang juga mendirikan dua biara. Di Bingen, Anda dapat berjalan di Jalur Hildegard melewati Biara St. Hildegard, yang juga dinamai menurut namanya.
Foto: Jochen Tack/picture alliance
Marie Curie dan Warsawa
Marie Curie lahir di 16 Freta Street, Warsawa, Polandia, pada tahun 1867. Tidak diizinkan untuk kuliah, dia diam-diam belajar matematika dan fisika, hingga resmi bekerja sebagai pengasuh. Pada tahun 1891, dia pergi ke Paris, di mana dia merasa terhormat meraih Hadiah Nobel untuk penelitian tentang radioaktivitas. Tempat kelahirannya di Warsawa sekarang menjadi museum.
Foto: Moritz Wolf/imageBROKER/picture alliance
Putri Wilhelmine dari Prusia dan Bayreuth
Markgravine Wilhelmine (1709-1758), saudara favorit Frederick the Great, jelas merupakan salah satu perempuan paling menonjol di abad ke-18. Dia memberikan persetujuan untuk membangun Istana Baru di Bayreuth, Jerman, bersama dengan banyak bangunan megah lainnya. Wilhelmine sukses di dunia intelektual dan artistik. Dia mewakili zaman perubahan: Zaman Pencerahan.
Foto: F. Grassmann/imageBROKER/picture alliance
Duchess Anna Amalia dan Weimar
Pada abad ke-18, Duchess Anna Amalia mengabdikan hidupnya untuk seni, mengubah istananya di Weimar menjadi pusat budaya dan menikmati karier tidak hanya sebagai negarawan, tetapi juga komposer yang disegani. Seorang pecinta sastra, pada tahun 1766, Anna Amalia mendirikan Perpustakaan Duchess Anna Amalia. Jika Anda berkunjung ke Weimar sebaiknya masuk ke aula rococo.
Foto: Martin Schutt/dpa/picture alliance
Rosa Luxemburg dan Berlin
Di tepi Terusan Landwehr, Berlin, Jerman, terdapat monumen aktivis anti-perang Marxis Rosa Luxemburg (1871-1919). Dia menemui ajalnya secara brutal di sini, di tangan Korps Sukarelawan militeristik, yang digunakan untuk menumpas pemberontakan pekerja tahun 1919. Dia dihormati sebagai seorang revolusioner yang tidak pernah kompromi. Setiap tahun, banyak orang meletakkan bunga untuk menghormatinya.
Reruntuhan abad ke-15 di kota Linlithgow, Skotlandia, adalah tempat kelahiran Mary Queen of Scots (1542-1587), dikenal sebagai Mary Stuart. Dia baru berusia 9 bulan ketika dinobatkan sebagai Ratu Skotlandia. Kisah hidupnya tragis, ia dipenjara selama 18 tahun oleh Ratu Inggris Elizabeth I hingga akhirnya dipenggal dan meninggal pada tanggal 8 Februari 1587 di Kastil Fotheringhay.
Foto: ANE/picture alliance
Jane Austen dan Chawton
Jane Austen (1775-1817) memilih untuk tidak menikah dan menghabiskan waktunya untuk menulis. Pada tahun 1809, dia menetap bersama ibu dan saudara perempuannya di sebuah pondok di dusun Chawton, Inggris. Dari sini dia secara anonim mulai menerbitkan karya-karyanya: "Sense and Sensibility," "Pride and Prejudice," "Mansfield Park," dan "Emma." Kini, pondok itu terbuka untuk umum.
Foto: Prisma/picture alliance
Catherine de Medici dan Chateau de Chenonceau
Chateau de Chenonceau di Lembah Loire di Prancis, sebagian besar penampilannya terinspirasi dari Catherine de Medici (1519-1589). Catherine adalah anggota keluarga terpandang Italian de Medici dan menjadi permaisuri Prancis melalui pernikahannya dengan Raja Henry II. Sebagai permaisuri dan kemudian ibu suri, Catherine sangat memiliki andil selama periode konflik agama dan sipil yang intens.
Koleksi Peggy Guggenheim adalah salah satu landmark terkemuka di Venesia, Italia. Lahir dalam keluarga industrialis, sosialita, dan kolektor seni, Peggy Guggenheim (1898-1979) melarikan diri dari New York dan mendirikan galeri hingga menjadi bintang Venesia. Koleksinya yang dibuka pada tahun 1948, menggabungkan master Eropa seperti Picasso, Ernst, dan Dali, serta sentuhan Jackson Pollock. (ha/pkp)
Foto: Uwe Gerig/picture alliance
10 foto1 | 10
Dalam debat Parlemen, anggota Fanta Berete, yang berasal dari Guibea, mengatakan bahwa di masa lalu, dia juga pernah diberitahukan untuk meluruskan rambutnya saat wawancara kerja.
RUU ini telah disetujui oleh 44 anggota parlemen, sementara dua anggota lain menolaknya. Banyak anggota parlemen yang tidak memberikan suara sama sekali dalam pembacaan teks RUU pertama kali, dan hal tersebut sudah sering terjadi.
RUU tersebut kini bakal dibawa ke Senat Prancis di mana kaum konservatif punya suara mayoritas dan hasil pemungutan suara masih belum bisa dipastikan.
Zwarte Piet: Kontroversi Tradisi Rasis
03:47
Kata pihak penentang RUU: Tidak diperlukan
Para pengkritik RUU ini mengatakan jika aturan ini tidak diperlukan. Karena, diskriminasi berdasarkan penampilan sudah dilarang oleh hukum.
"Tidak ada kekosongan hukum di sini,” kata pengacara hukum ketenagakerjaan Eric Rocheblave. Dia juga menyebut RUU ini sebagai "simbolisasi", dan hal itu tidak akan banyak membantu dalam hal pembuktian diskriminasi di pengadilan.
Undang-undang yang sama juga telah diterapkan di sekitar 20 negara bagian Amerika Serikat (AS), di mana mereka telah mengidentifikasi diskriminasi rambut merupakan bagian dari rasisme. Di Inggris, Komisi Kesetaraan dan Hak Asasi Manusia telah mengeluarkan pedoman untuk melawan diskriminasi rambut di sekolah.