Parpol di Catalonia Diskusikan Langkah Selanjutnya
23 Oktober 2017
Setelah pemerintah pusat di Madrid hari Sabtu (21/10) memutuskan untuk mengambil alih kendali di daerah otonomi Catalonia, partai-partai politik di Barcelona kini membahas langkah selanjutnya.
Iklan
Wakil-wakil partai politik di Catalonia melakukan peretemuan hari Senin ini (23/10) untuk membahas langkah selanjutnya dalam upaya melepaskan diri dari Spanyol.
"Apa yang terjadi sekarang, dengan semua orang sepakat dan bersatu, apakah kita akan mengumumkan (kemerdekaan) atau apa yang akan kita lakukan dan bagaimana," kata juru bicara pemerintahan otonomi Catalonia Jordi Turull. Dia juga mengecam apa yang disebutnya "kudeta sepenuhnya terhadap institusi-institusi Catalonia".
Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy hari Sabtu (21/10) mengumumkan akan menyingkirkan pemimpin Catalan Carles Puigdemont dan pemerintahannya, lalu üpemerintah pusat di Madrid akan mengendalikan sepenuhnya kementerian-kementerian dan lembaga pemerintahan di kawasan itu.
Partai-partai politik Catalonia sekarang membahas agenda pertemuan parlemen daerah untuk memperdebatkan langkah selanjutnya. Sidang parlemen daerah selanjutnya berpotensi memberi peluang bagi kubu separatis yang berkuasa untuk mendeklarasikan kemerdekaan secara sepihak.
Hampir setengah juta pendukung separatisme melakukan aksi turun ke jalan di kota Barcelona hari Sabtu, sesaat setelah PM Mariano Rajoy mengumumkan keputusannya di Madrid. Pimpinan Catalonia Carles Puigdemont menyatakan, Rajoy telah melakukan "serangan terburuk terhadap institusi dan orang Catalan" sejak kediktatoran Francisco Franco. Rejim Franco yang memerintah dari tahun 1939 sampai 1975 ketika itu melarang penggunaan bahasa Katalan sebagai bahasa resmi.
PM Mariano Rajoy mengatakan, tidak ada pilihan selain menggunakan kekuatan konstitusional untuk menguasai wilayah tersebut sesuai Artikel 155 konstitusi Spanyol.
"Apa yang kami lakukan adalah mengikuti ketat ketentuan konstitusi kami," kata Menteri Luar Negeri Alfonso Dastis kepada televisi BBC.
Menanggapi tuduhan "kudeta" dari para tokoh politik Catalonia, dia mengatakan: "Jika ada kudeta, ini adalah yang telah dilakukan Mr. Puigdemont dan pemerintahannya."
Menurut aturan konstitusi, pemerintah pusat di Madrid bisa menguasai kepolisian Catalonia dan mengganti kepala media publiknya, sementara pemilu baru untuk parlemen daerah harus dilaksanakan dalam waktu enam bulan.
Akhir minggu ini, Senat Spanyol akan memutuskan, apakah penetapan Artikel 155 itu sah atau tidak. Partai Populer pimpinan Rajoy memegang mayoritas di Senat, sehingga para pengamat yakin, Senat akan menyetujui langkah Madrid.
Namun para analis politik memperingatkan bahwa Madrid akan menghadapi masalah serius dalam hal praktis untuk mengendalikan dan mengawasi wilayah Catalonia. Bagaimana jika polisi Catalonia dan para pegawai negeri sipil menolak mematuhi perintah dari pusat?
"Apa yang akan terjadi jika mereka tidak mematuhinya?" kata Xavier Arbos Marin, seorang profesor hukum konstitusional di University of Barcelona.
Para pendukung kemerdekaan juga mungkin berusaha untuk menggagalkan rencana Madrid melalui pembangkangan sipil secara luas.
"Jika polisi mencoba masuk ke salah satu institusi Catalonia, akan ada perlawanan damai," kata Ruben Wagensberg, juru bicara kelompok aktivis En Pie de Paz.
Pimpinan Catalonia Carles Puigdemont memang menyatakan bahwa 90 persen warganya mendukung pemisahan dari Spanyol dalam referendum. Namun tingkat partisipasi pemilih hanya mencapai 43 persen, karena banyak juga warga Katalan yang menolak tuntutan kemerdekaan.
Jajak pendapat menunjukkan, wilayah Catalonia yang kaya terbagi atas pendukung kemerdekaan, yang menyatakan bahwa daerah itu membayar terlalu banyak ke kas nasional, dan kubu yang tetap ingin menjadi bagian dari Spanyol.
Terinspisari dengan langkah Catalonia, dua wilayah terkaya di utara Italia, Veneto dan Lombardia, hari Minggu (22/10) juga melaksanakan referendum untuk otonomi yang lebih besar. Namun referendum itu tidak bersifat mengikat dan penyelenggaranya menekankan, mereka ingin otonomi lebih besar untuk mengurangi kontribusi pajak daerah mereka ke Roma, dan tidak bermaksud memisahkan diri dari Roma.
Fakta Menarik Tentang Spanyol
Spanyol mendunia lewat sepak bola dan juga bahasanya. Bahasa dari negeri Matador tersebut berada di posisi ke-4 sebagai bahasa yang terbanyak digunakan di dunia. Berikut hal unik lainnya tentang Spanyol.
Foto: picture-alliance/Zuma Press/M. Oesterle
Lagu nasional tanpa lirik
Lagu kebangsaan Spanyol “Marcha Real” tidak berlirik. Meski demikian, ada enam aransemen resmi untuk lagu nasional negeri Matador itu. Kontes membuat lirik lagu kebangsaan pernah digelar tahun 2007. Tapi tampaknya, warga Spanyol tetap ingin mempertahanankan posisi mereka sebagai satu dari empat negara di dunia yang lagu kebangsaannya tidak memiliki teks.
Foto: picture-alliance/Zuma Press/M. Oesterle
Nasi Spanyol
Sebutannya di luar negeri boleh jadi Nasi Spanyol, namun aslinya “spanish rice” ini adalah makanan khas Meksiko. Nasi Spanyol umumnya berwarna merah, dengan campuran tomat dan cabai. Jadi jangan sampai salah, sebab nasi yang dianggap sebagai makanan nasional Spanyol justru yang disebut "Paella" dan berwarna kuning (foto).
Foto: Fotolia/HLPhoto
Sagrada Familia: karya yang tak pernah usai
Basilika i Temple Expiatori de la Sagrada Familia, itulah nama lengkap Katedral yang terletak di jantung kota Barcelona. Sama seperti namanya, masa pembangunan gereja yang didesain Antoni Gaudi ini juga panjang: Proses pembangunannya sudah lebih dari 130 tahun dan rencananya baru akan rampung tahun 2026.
Foto: Getty Images/AFP
Penuh sesak turis
Jumlah turis yang datang ke Spanyol jauh lebih banyak daripada penduduk lokal. Pada tahun 2016 tercatat 75 juta orang mengunjungi Spanyol. Bandingkan dengan populasinya yang hanya berkisar 46 juta. Posisi teratas diduduki turis asal Inggirs, Perancis dan Jerman.
Foto: Reuters/A. Gea
Raja termuda
Raja termuda yang pernah tercatat dalam sejarah adalah Alfonso XIII. Ia lahir pada 17 Mei 1886 dan langsung dilantik jadi Raja Spanyol. Meski berkuasa sejak masih menggunakan popok, Alfonso XIII justru membawa Spanyol ke era kehancuran. Di akhir masa jabatan Alfonso, Spanyol kehilangan koloni terakhirnya dan sistem monarki direbut oleh rezim diktator militer.
Foto: Reuters
Festival Penyiksa Binatang
Warga Spanyol gemar merayakan festival. Setiap tahun ada 16 ribu festival keagamaan yang dirayakan di seluruh Spanyol. Sayangnya, festival berskala lokal ini kerap mengandung unsur penyiksaan binatang. 60 ribu binatang diperkirakan terbunuh setiap tahun dalam festival itu. Salah satu yang paling populer adalah festival banteng "San Fermin" di Pamplona.
Foto: picture-alliance/AP Photo/D. Ochoa de Olza
Perang Tomat
Ribuan kilo tomat jadi amunisi perang selama satu jam dalam festival "La Tomatina" di desa Buñol di selatan Spanyol. Puluhan ribu turis datang ke acara yang digelar tiap tahun itu. Agar tidak membuat cedera, biasanya tomat dipenyet dulu sebelum dilemparkan. Tahun 2017 ini festival digelar 30 Agustus.
Foto: Getty Images/David Ramos
Desa Paling Beruntung Sedunia
Warga Sodeto, desa berpenduduk 250 orang di Spanyol, menjadi orang paling beruntung di dunia pada malam Natal 2011. Foto warga yang bersuka ria menjadi halaman depan koran lokal hingga media massa dunia. Mereka disebut sebagai jutawan baru sebab penduduk desa ini memenangkan lotere Natal "El Gordo" dan meraup 950 juta dollar AS atau sekitar 12 triliun Rupiah.
Foto: Reiner Wandler
Rompi neon untuk tuna susila
Di daerah Catalonia, sebelah timur Spanyol, para pekerja seks komersial harus menggunakan rompi khusus yang memantulkan cahaya neon. Tujuannya agar mereka terhindar dari bahaya kecelakaan saat bekerja di jalanan yang gelap. Bagi yang tidak taat akan didenda sebesar 40 euro atau 600 ribu.
Foto: picture-alliance/maxppp
“Hari Tanpa Baju Renang”
Telanjang di tepi pantai adalah hal wajar dan legal di Spanyol. Mereka bahkan memiliki “Hari Tanpa Baju Renang” pada saat tertentu di musim panas. Meski berjemur telanjang bisa dilakukan hampir di setiap pantai, bahkan di desa kecil sekalipun, pengunjung harus jeli karena beberapa kota memiliki aturan yang berbeda-beda.