1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Partai Demokrat AS Hadapi Ancaman Keretakan Dari Dalam

as2 Juni 2008

Pertarungan berkepanjangan antara kedua kandidat, Hillary Clinton dan Barack Obama dinilai memecah belah partai dari dalam.

Hillary Clinton menang telak dalam pemilu awal di Puerto Rico.Foto: ap

Pemilu awal untuk menentukan nominasi kandidat presiden Partai Demokrat AS, tetap menjadi tema komentar sejumlah harian internasional. Sekarang Partai Demokrat harus menetapkan prioritas, agar laju kandidatnya ke Gedung Putih tidak terjegal.


Harian konservatif Inggris Times yang terbit di London dalam tajuknya berkomentar :


Apa yang dapat dilakukan Hillary Clinton sekarang ini? Sebetulnya ia dapat mendampingi Barack Obama. Tapi tentu saja itu bukan posisi terbaik baginya. Hillary ingin tetap memegang posisi tertinggi. Nasib mungkin menuntunnya menjadi pimpinan mayoritas Demokrat di Senat. Ketua Senat dari kelompok mayoritas dapat mendorong atau sebaliknya menghambat program legislatif seorang presiden. Jika Hillary Clinton dapat meraih jabatan ini, berarti ia menjadi wanita paling berkuasa di AS. Dan seorang presiden bernama Barack Obama atau bernama John McCain akan menyadari, cepat atau lambat Hillary Clinton akan menjadi tokoh politik paling berkuasa di Washington.


Sementara harian Luxemburger Wort yang terbit di Luxemburg lebih menyoroti kerugian yang dialami Partai Demokrat akibat persaingan berkepanjangan kedua kandidatnya.


Seharusnya Partai Demokrat tidak usah khawatir menghadapi pemilu presiden mendatang. Setelah delapan tahun administrasi Partai Republik, kini sudah tiba saatnya untuk pergantian kekuasaan di Washington. Akan tetapi, pemilihan penguasa mendatang di Gedung Putih merupakan proses yang amat rumit dan semakin tidak populer di kalangan rakyat AS. Namun pemerintahan mendatang, juga bukan merupakan pemecahan sementara. Pada kongres partainya di Denver bulan Agustus mendatang, kubu demokrat harus dapat mengajukan kandidat presiden dan wakilnya yang dapat diterima masyarakat luas. Partai Demokrat harus mencegah perpecahan di dalam tubuhnya setelah pertarungan ketat diantara kedua kandidatnya.


Tema lainnya yang masih menjadi tema komentar dalam harian-harian internasional adalah meningkat drastisnya harga minyak bumi dan energi.


Harian Swiss Neue Zürcher Zeitung yang terbit di Zürich berkomentar :


Mahalnya harga minyak harus dipandang sebagai berkah. Terutama oleh dunia barat dan sektor ekonomi. Lepasnya ketergantungan dari bahan bakar fossil, dapat memicu munculnya zaman baru di abad ke 21 ini. Sambutan besar terhadap kendaraan hybrid atau motor penggerak energi alternatif, bukan hanya trend bertindak seolah-olah bersahabat dengan lingkungan. Teknologi terbaru ini diyakini akan menjadi lokomotiv baru pendorong pertumbuhan ekonomi.


Terakhir harian Perancis Ouest France yang tebit di Rennes mengomentari kenaikan harga minyak dan energi tsb :


Kita harus menghemat cadangan minyak bumi yang masih ada. Baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun untuk transportasi. Sekarang baru diumumkan pengembangan mobil listrik, yang seharusnya sudah dibuat sejak krisis minyak pertama sekitar 30 tahun lalu. Juga pertanyaan menyangkut pembangkit listrik nuklir kembali mencuat ke permukaan. Kini semakin banyak negara, yang mempertimbangkan mengaktifkan kembali reaktor atom pembangkit listriknya, yang sudah lama dinon aktifkan.