1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Partai AfD Raih Posisi Kedua di Sachsen dan Brandenburg

2 September 2019

Dalam pemilihan di negara bagian bekas Jerman Timur, Sachsen dan Brandenburg, pada Minggu (01/09), Partai AfD duduki posisi kedua terkuat dengan perolehan suara lebih dari 20 persen.

Lantagswahlen Brandenburg Andreas Kalbitz AFD Jubel
Foto: Reuters/A. Schmidt

Partai Alternative für Deutschland (AfD) telah menggunakan sentimen ketidakpuasan publik terhadap kebijakan imigrasi Jerman guna membangun basis kekuatan pemilihnya.

Hasil resmi awal pemilihan di Brandenburg menunjukkan partai Sosial Demokrat (SPD) menduduki posisi pertama dengan perolehan suara 26,2 persen sedangkan AfD memperoleh 23,5 persen suara.

Sementara di Sachsen, suara terbanyak masih tetap dipegang oleh partai Kanselir Angela Merkel yaitu CDU sebanyak 32,1 persen, disusul AfD 27,5 persen. Sedangkan SPD jatuh ke titik terendah dalam sejarah dengan hanya memperoleh 7,7 persen suara.

'Warga negara kelas dua'

Pemimpin Partai AfD, Alice Weidl, merayakan kemenangan ini lewat media sosial Twitter dan menyatakan bahwa kaum nasionalis adalah "partai rakyat" dan berterima kasih kepada para pendukungnya.

Sementara Perdana Menteri Negara Bagian Sachsen, Michael Kretschmer, dari CDU mengatakan "terima kasih atas semua dukungan kami dari seluruh Sachsen, terutama dari kaum muda kami."

Sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh lembaga penyiaran publik ARD mengungkapkan para pemilih dari tiap partai di bekas wilayah Jerman Timur - terkecuali Partai Hijau - merasa mereka dianggap sebagai "warga negara kelas dua" dibandingkan dengan rekan sesama warga negara dari Jerman Barat.

Jika digabungkan, negara bagian Sachsen dan Brandenburg membentuk populasi kurang dari 10 besar total populasi Jerman. Sachsen adalah negara bagian terpadat yang terletak di bekas Jerman Timur dengan lebih dari 4 juta penduduk. Di negara bagian ini terdapat kota-kota seperti Chemnitz, Dresden dan Leipzig.

Mungkin tuntut pemilu ulang

AfD di Sachsen mengatakan akan mendorong hasil pemilu pada Minggu (01/09) agar dinyatakan tidak sah, menyusul adanya masalah hukum yang membuat partai ini memiliki terlalu sedikit kandidat untuk duduk di kursi parlemen negara bagian.

Dengan perolehan suara sebesar 27,5 persen, AfD seharusnya menduduki 38 kursi. Namun pengadilan konstitusi negara memangkas daftar nama yang diajukan dari 61 kandidat menjadi hanya 30 orang, mengutip adanya kesalahan formal dalam cara penyusunan daftar itu.

Namun, AfD kemungkinan masih bisa mendudukkan 38 perwakilannya di parlemen, jika partai tersebut memenangkan cukup banyak kontestasi langsung di setiap daerah pemilihan untuk menutup kesenjangan yang ada.

"Kami mengatakan sebelum pemilihan bahwa kami akan membawa masalah ini ke pengadilan, sejauh hal ini menyangkut pemotongan daftar (nama)," ujar Jörg Urban, kandidat AfD di Sachsen, dalam sebuah wawancara dengan penyiar publik regional MDR.

ae/na