Partai AfD Raih Posisi Kedua di Sachsen dan Brandenburg
2 September 2019
Dalam pemilihan di negara bagian bekas Jerman Timur, Sachsen dan Brandenburg, pada Minggu (01/09), Partai AfD duduki posisi kedua terkuat dengan perolehan suara lebih dari 20 persen.
Hasil resmi awal pemilihan di Brandenburg menunjukkan partai Sosial Demokrat (SPD) menduduki posisi pertama dengan perolehan suara 26,2 persen sedangkan AfD memperoleh 23,5 persen suara.
Sementara di Sachsen, suara terbanyak masih tetap dipegang oleh partai Kanselir Angela Merkel yaitu CDU sebanyak 32,1 persen, disusul AfD 27,5 persen. Sedangkan SPD jatuh ke titik terendah dalam sejarah dengan hanya memperoleh 7,7 persen suara.
'Warga negara kelas dua'
Pemimpin Partai AfD, Alice Weidl, merayakan kemenangan ini lewat media sosial Twitter dan menyatakan bahwa kaum nasionalis adalah "partai rakyat" dan berterima kasih kepada para pendukungnya.
Sementara Perdana Menteri Negara Bagian Sachsen, Michael Kretschmer, dari CDU mengatakan "terima kasih atas semua dukungan kami dari seluruh Sachsen, terutama dari kaum muda kami."
Sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh lembaga penyiaran publik ARD mengungkapkan para pemilih dari tiap partai di bekas wilayah Jerman Timur - terkecuali Partai Hijau - merasa mereka dianggap sebagai "warga negara kelas dua" dibandingkan dengan rekan sesama warga negara dari Jerman Barat.
Jika digabungkan, negara bagian Sachsen dan Brandenburg membentuk populasi kurang dari 10 besar total populasi Jerman. Sachsen adalah negara bagian terpadat yang terletak di bekas Jerman Timur dengan lebih dari 4 juta penduduk. Di negara bagian ini terdapat kota-kota seperti Chemnitz, Dresden dan Leipzig.
Mungkin tuntut pemilu ulang
AfD di Sachsen mengatakan akan mendorong hasil pemilu pada Minggu (01/09) agar dinyatakan tidak sah, menyusul adanya masalah hukum yang membuat partai ini memiliki terlalu sedikit kandidat untuk duduk di kursi parlemen negara bagian.
Dengan perolehan suara sebesar 27,5 persen, AfD seharusnya menduduki 38 kursi. Namun pengadilan konstitusi negara memangkas daftar nama yang diajukan dari 61 kandidat menjadi hanya 30 orang, mengutip adanya kesalahan formal dalam cara penyusunan daftar itu.
Namun, AfD kemungkinan masih bisa mendudukkan 38 perwakilannya di parlemen, jika partai tersebut memenangkan cukup banyak kontestasi langsung di setiap daerah pemilihan untuk menutup kesenjangan yang ada.
"Kami mengatakan sebelum pemilihan bahwa kami akan membawa masalah ini ke pengadilan, sejauh hal ini menyangkut pemotongan daftar (nama)," ujar Jörg Urban, kandidat AfD di Sachsen, dalam sebuah wawancara dengan penyiar publik regional MDR.
ae/na
7 Fakta AfD: Partai Anti Islam di Jerman
Banyak yang belum tahu, partai AfD yang anti Islam, anti Eropa dan anti imigran didirikan oleh segelintir elite dan profesor. Dengan cepat partai didukung kelompok yang frustrasi terhadap politik pemerintah di Berlin.
Foto: picture-alliance/dpa/K.-D. Gabbert
Didirikan Kaum Elite Jerman
Partai Alternatif untuk Jerman-AfD didirikan oleh kelompok elite, antara lain Bernd Lucke profesor ekonomi makro, Alexander Gauland, mantan sekretaris negara partai Kristen CDU, Konrad Adam, penerbit dan mantan wartawan koran kenamaan FAZ serta politisi dan Doktor ilmu kimia Frauke Petry (foto). Mula-mula program AfD memprotes secara terbuka politik pemerintah Jerman terkait krisis mata uang Euro
Foto: Getty Images/J. Koch
Pendukung Partai AfD
AfD resmi didirikan Mei 2013. Siapa pendukung AfD? Lembaga Riset FORSA menunjukkan, dari pemilu di negara-negara bagian Jerman, 70% pemilih AfD adalah lelaki dari kisaran umur rata-rata dia atas 50 tahun dan tidak terikat salah satu agama. Juga banyak pendukung partai liberal FDP yang menyebrang mendukung AfD. Jumlah anggota partai AfD kini mencapai lebih 17.000 orang.
Foto: DW/B. Gräßler
Partai Populis Kanan Anti Islam
Partai Alternatif untuk Jerman semula menuntut dibubarkannya zona mata uang Euro. Untuk menarik simpati banyak pemilih, AfD memilih retorika sebagai partai populis kanan dan memberi tekanan khusus pada program anti Islam. AfD juga gelar kampanye anti Yahudi dan sentimen rasisme. Inilah resep yang membuat AfD sukses meraih kursi di parlemen Jerman dan parlemen Eropa.
Foto: picture-alliance/dpa/O. Berg
Sukses di Negara Bagian Jerman
AfD raup sukses dalam pemilu regional di sedikitnya 10 negara bagian Jerman. Bahkan di dua negara bagian di kawasan timur Jerman, AfD raih lebih 20 persen suara. Juga di tiga negara bagian di barat, partai anti Islam dan anti Yahudi Jerman ini meraih perolehan suara lebih 12% . Keterangan partai menyebutkan AfD meraih seluruhnya 485 mandat di berbagai parlemen regional dan lokal.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Wolf
Terwakili di Parlemen Eropa
Setahun setelah didirikan, dalam pemilu Parlemen Eropa 2014, ironisnya partai anti Uni Eropa ini meraih 7,1 persen suara. Terwakili dengan 7 mandat di Parlemen Eropa dan diterima bergabung dalam fraksi Konservatif dan Reformis Eropa-EKD. Tahun 2016 AfD diusir dari fraksi EKD setelah anggotanya Beatrix von Stoch dukung usulan penggunaan kekerasan senjata terhadap pengungsi.
Foto: Picture-alliance/dpa
Dimusuhi Partai Mainstream Jerman
Partai AfD dimusuhi partai mainstream, Kristen Demkrat-CDU maupun Sosial Demokrat-SPD. Yang terutama beradu keras lawan keras adalah pengikut partai kiri otonom. Dalam kongres partai di kota Köln baru-baru ini, lebih 50.000 demonstran gelar aksi menentang AfD. Juga partai-partai besar menolak koalisi dengan partai populis kanan ini.
Foto: Reuters/S. Loos
Dipuji di Luar Negeri
Ironisnya, di saat partai dimusuhi banyak kalangan di Jerman, pujian mengalir dari luar negeri, khususnya dari Inggris. Kelompok pendukung Brexit dan yang skeptis terhadap Uni Europa memuji haluan partai AfD. Bahkan seorang tokoh partai anti Eropa di Inggris-UKIP, Douglas Carswell memuji partai populis kanan ini, dengan menyebut, jika ia warga Jerman, pasti memilih AfD dalam pemilu.