Partai CDU pimpinan Angela Merkel takluk oleh partai populis kanan AfD. Hasil pemilu di negara bagian Mecklenburg Vorpommern itu dianggap bernilai simbolis. Kini Merkel didesak untuk mengubah kebijakannya ihwal pengungsi
Iklan
Kanselir Angela Merkel harus menelan pil pahit setelah partainya, CDU, dikalahkan partai anti pengungsi, AfD, di pemilu negara bagian Mecklenburg Vorpommern. Pemilu tersebut digelar setahun setelah Merkel membuka perbatasan Jerman untuk menampung pelarian dari Suriah.
Secara politis Mecklenburg Vorpommern nyaris tidak kasat mata. Wilayah di utara Jerman itu cuma dihuni 1,6 juta jiwa meski wilayahnya hampir seluas Jawa Tengah. Penduduk yang ada pun terkesan enggan memilih. Setiap kali, rata-rata tidak sampai 60% pemilih menggunakan haknya.
Namun buat Kanselir Angela Merkel, negara bagian di sudut utara Jerman itu menyandang status istimewa. Karena di sinilah ia memulai awal karir politiknya. Sejak pemilu 1990, Merkel selalu memenangkan mandat legislatif di daerah Stralsund, sebuah kawasan wisata di pulau Ruegen.
Sebab itu pula hasil pemilu di Mecklenburg bernilai simbolis. AfD yang anti Eropa dan tidak jarang menyulut xenofobia mendapat 20,8 persen. Sementara partai pemerintah CDU cuma 19 persen.
Terlebih kekalahan di negara bagian itu semakin menyudutkan posisi Merkel. Tanpa AfD pun, sang kanselir sudah sering didesak untuk mengubah kebijakan politiknya terkait pengungsi Suriah.
Partai CSU yang berafiliasi dengan CDU dan sejak awal sudah mengritik Merkel ihwal kebijakan pengungsi, kini memanfaatkan hasil pemilu di Mecklenburg untuk kembali mengajukan tuntutan lama, yakni "membatasi jumlah pengungsi, mempercepat deportasi dan menetapkan negara asal pengungsi yang dianggap aman," tukas Markus Söder, salah seorang petinggi partai.
Menurutnya keinginan publik tidak bisa lagi diabaikan. Ia menuntut "perubahan arah kebijakan politik di Berlin."
10 Tahun Merkel - Pengawal Krisis Eropa
Tidak banyak yang mengira Angela Merkel akan bertahan selama 10 tahun sebagai kanselir Jerman. Satu dekade kekuasaan tidak membuatnya loyo. Merkel sarat energi mengatasi krisis pengungsi dan keamanan yang melanda Eropa
Foto: picture-alliance/dpa/P. Seeger
Jalan Berbatu Menuju Puncak Kekuasaan
"Saya ingin mengabdi pada Jerman," janji angela Merkel ketika dilantik sebagai kanselir perempuan pertama. Perjalanannya menuju kursi nomer satu di Jerman pada 10 tahun silam tidak berlangsung mulus. Kemenangan tipis baru dapat dipastikan di detik-detik terakhir penghitungan cepat.
Foto: picture-alliance/dpa/G. Bergmann
Cobaan Putin
Kemenangan Merkel membuat penguasa Rusia Vladimir Putin geram. Pasalnya politikus konservatif itu menggeser salah satu sekutu terdekatnya di Eropa barat, Gerhard Schröder yang tokoh Sosial Demokrat. Saat berkunjung ke Sotchi 2007 silam, Putin sengaja membawa anjing labradornya saat pertemuan. Merkel dikenal takut terhadap anjing.
Foto: picture-alliance/dpa/D. Astakhov
Payung buat Euro
Tugas terbesar pertama yang dihadapi Merkel adalah ketika pasar uang ambruk menyusul krisis keuangan 2008. Kebijakannya yang keras mampu menyelamatkan perekonomian Eropa dengan membentuk dana moneter penyelamat Euro. Namun kebijakan yang sama menyeret Yunani dan Spanyol ke jurang kebangkrutan.
Foto: picture-alliance/epa/H. Villalobos
Pragmatis Dalam Situasi Krisis
Merkel yang berasal dari CDU sebenarnya termasuk yang membela energi nuklir habis-habisan. Tapi sikapnya itu berubah ketika Tsunami menghantam Jepang dan memicu bencana nuklir di Fukushima. Bertentangan dengan aspirasi partainya, Merkel memutuskan tenggat akhir penggunaan energi nuklir.
Foto: Getty Images/G. Bergmann
Lelaki di Sisi Merkel
Selama 10 tahun masa kepemimpinan Merkel, suaminya, Joachim Sauer hidup di luar radar media. Sauer adalah professor untuk bidang Kimia dan Fisika di Universitas Humboldt, Berlin. Keduanya berumahtangga sejak tahun 1998.
Foto: picture alliance/Infophoto
NSA: Kecurigaan antar Teman
Sebuah skandal menggoyang masa pemerintahan pertama Merkel ketika Amerika Serikat ketahuan menyadap pejabat tinggi Jerman, termasuk telepon sang kanselir sendiri. "Menyadap teman sendiri - itu tidak bisa dibenarkan," ujarnya kemudian.
Foto: Reuters/F. Bensch
Pasien Kambuhan
Popularitas Merkel di Yunani mencapai titik nadir saat krisis Euro memasuki fase menentukan 2014. Ia dianggap musuh negara. Tapi Merkel bergeming. Ia tetap mendesak pemerintah Yunani melaksanakan reformasi dan pengetatan anggaran.
Foto: picture-alliance/epa/S. Pantzartzi
Krisis Pengungsi
Krisis pengungsi menjadi tantangan terbaru buat Merkel. Tanpa mengindahkan keberatan dari partai sendiri ia membuka pintu bagi satu juta pengungsu Suriah dan Irak. "Kita mampu!" begitu bunyi kredo yang ia dengungkan. Merkel kini mulai dibanjiri kritik karena tidak memiliki rencana kongkrit mengenai nasib pengungsi.
Foto: picture-alliance/dpa/B. von Jutrczenka
Tantangan Baru
Jumat biadab yang ditandai dengan serangan teror di Paris kembali menempatkan Merkel di posisi terdepan. Ia pun mulai harus mempertimbangkan pengiriman militer Jerman ke luar negeri untuk membantu menumpas Islamic State. Selain itu Merkel juga menghadapi suara kelompok konservatif yang menunggangi serangan IS untuk menyerang pengungsi.