Kubu Separatis Rebut Mayoritas di Parlemen Catalonia
22 Desember 2017
Kubu separatis di wilayah Catalonia, Spanyol, merebut mayoritas kursi dalam pemilihan regional yang dilangsungkan hari Kamis (21/12). Namun suara terbanyak direbut partai pro Spanyol Ciudadanos.
Iklan
"Ini adalah perasaan yang aneh. Kami memenangkan mayoritas kursi, namun kami kehilangan suara," kata dokter dan pendukung separatis Serbia Fran Robles kepada kantor berita AFP setelah hasil penghitungan sementara diumumkan.
Tiga partai pro separatis, Catalan, ERC dan CUP, berhasil merebut 70 dari 135 kursi di parlemen, dua kursi lebih sedikit dari sebelumnya. Sedangkan partai pro Spanyol Ciudadanos (Ciutadans) menjadi fraksi terbesar dengan memenangkan 37 kursi.
Hasil pemilu menunjukkan, warga Catalonia memang masih terpecah dalam isu memisahkan diri dan merdeka atau tetap bergabung dengan Spanyol.
Presiden Catalonia yang melarikan diri ke Belgia, Carles Puigdemont, menyambut hasil pemilu regional itu sebagai indikasi bahwa mayoritas warga Catalonia tidak ingin diperintah oleh Madrid.
"Ini adalah hasil yang tidak bisa dibantah," kata Carles Puigdemont dari tempat pengasingannya di Belgia.
"Negara Spanyol dikalahkan. Rajoy dan sekutu-sekutunya dikalahkan," katanya kepada wartawan.
Pemilu parlemen di Catalonia dilangsungkan setelah pemerintah pusat di Madrid membekukan pemerintahan regional dan membubarkan parlemen, menyusul pelaksanaan referendum kemerdekaan yang dilangsungkan 1 Oktober lalu.
Pemerintah Spanyol di bawah PM Mariano Rajoy ketika itu bereaksi keras dan menuduh jajaran pimpinan kubu separatis tidak mengindahkan konstritusi. Pemerintah pusat lalu menetapkan jajaran pimpinan partai separatis sebagai tersangka dengan tuduhan melakukan pemberontakan. Beberapa orang ditangkap, sisanya lari ke Belgia.
Ketidakpastian perkembangan politik di Catalonia membuat banyak perusahaan angkat kaki. Lebih dari 3100 perusahaan, antara lain bank dan perusahaan asuransi terbesar memindahkan kantor pusatnya dari Catalonia dan kota Barcelona ke kawasan lain di Spanyol.
Para analis mengatakan, masih belum jelas apa dampak "kemenangan separatis” dalam jangka panjkang. Tapi kubu pro-kemerdekaan diperkirakan tidak akan mencoba lagi mendeklarasikan kemerdekaan, melainkan mencoba masuk dalam perundingan dengan Madrid.
Di sisi lain, tokoh partai Ciudadanos yang pro Spanyol, Ines Arrimadas menerangkan, dia senang partainya berhasil muncul sebagai pemenang dan menjadi fraksi terbesar di parlemen.
"Kaum nasionalis tidak akan pernah lagi bisa berbicara mengatas namakan semua Catalonia. Kami semua Catalonia," katanya dalam sebuah pidato kepada para pendukungnya setelah hasilnya.
Catalonia Deklarasi Merdeka dari Spanyol
Parlemen Catalonia mendeklarasikan kemerdekaan dari Spanyol. Saat ini Catalonia yang jadi sorotan. Tapi sebenarnya masih banyak etnis lain di Spanyol yang juga memiliki rasa identitas yang kuat.
Foto: Getty Images/AFP/L. Gene
Sebuah Provinsi Kerajaan Romawi
Dulunya, Kerajaan Romawi memiliki beberapa provinsi dengan nama Hispania di Semenanjung Iberia. Kawasan inilah yang sekarang menjadi Spanyol, yang mencakup beragam kawasan budaya. Kawasan Spanyol baru dipersatukan di bawah satu kekuasaan setelah Perang Spanyol yang berlangsung dari 1702 sampai 1714.
Foto: picture-alliance/Prisma Archivo
Bangsa yang terpecah-pecah
Nasionalisme Spanyol sangat kuat di beberapa wilayah yang dulunya bekas kerajaan, seperti Aragon. Sedangkan kawasan Asturias punya bahasa sendiri, namun mereka juga bangga melihat dirinya sebagai pemersatu bangsa Spanyol lewat gerakan Reconquista, yaitu merebut kembali kawasan Iberia dari bangsa Moor.
Foto: Getty Images/AFP/J. Soriano
Status otonomi
Perjuangan kawasan Catalonia untuk menjadi merdeka dan lepas dari Spanyol sudah ada sejak lama. Mereka juga punya bendera sendiri: Senyera, yang mirip dengan bendera Aragon. Warga Catalonia sebenarnya merasa cukup senang dengan situasi di Spanyol, sampai 2006, ketika sebuah pengadilan menolak Statuta Otonomi. Sejak itu, tuntutan kemerdekaan makin lantang.
Foto: picture-alliance/Zumapress/M. Oesterle
Otonom tapi tidak menuntut kemerdekaan
Valenciismo, atau nasionalisme Valencia berasal dari kebangkitan kembali Bahasa Catalan abad ke-19. Valencian adalah satu sekian banyak varian Bahasa Catalan. Namun sentimen nasionalisme Catalan disini tidak besar. Valencia sendiri punya status otonomi dan memang ada juga kelompok kecil yang menuntut kemerdekaan. Namun blok Nasionalis biasanya hanya mendapat sekitar 4 persen dalam pemilu daerah.
Foto: picture-alliance/Gtresonline
Kawasan lain yang berbahasa Catalan
Pulau-pulau Balearik — Mallorca, Ibiza, Menorca, Formentera — semuanya menggunakan varian bahasa Catalan. Memang semangat nasionalisme di sini lebih besar daripada di Valencia, namun tidak sekuat di Catalonia. Mereka juga tidak menuntut kemerdekaan, seperti sebagian orang di Catalonia.
Foto: picture-alliance/dpa/P. Seeger
Kawasan Baskia
Dulu kawasan Baskia lebih sering jadi berita di media karena aksi-aksi teror gerakan militan ETA. Ini adalah kelompok militan yang sering beraksi melakukan penculikan dan menuntut uang tebusan. Karena sering melakukan aksi teror, nama Baskia jadi lebih sering muncul di media publik, dibandingkan gerakan separatis Catalonia. Kubu separatis Baskia juga ada di Perancis.
Foto: Getty Images/AFP/R. Rivas
Kawasan Galia
Sekalipun kawasan ini adalah tempat kelahiran diktator Spanyol Francisco Franco, Galia punya tradisi separatisme yang cukup kuat, setelah Catalonia dan Baskia. Dalam pemilu, partai-partai besar Spanyol biasanya hanya mampu mengumpulkan sekitar 4 persen suara.
Nama Andalusia berasal dari bahasa Arab. Kawasan ini dikuasai selama 760 tahun oleh bangsa Moor sampai kemudian pasukan Kristen merebut kembali daerah ini. Setelah kekuasaan diktator Franco berakhir, kawasan ini menuntut otonomi, namun tidak meminta opsi kemerdekaan.