Partai Republik Minta Sidang Pemakzulan Trump Diundur
22 Januari 2021
Senator Republik, Mitch McConnell mengusulkan penundaan sidang pemakzulan Donald Trump untuk memberi waktu mempersiapkan kasusnya. Pekan lalu, Parlemen AS sepakat memakzulkan Trump akibat buntut kerusuhan Capitol.
Iklan
Senat AS dari Partai Republik ingin menunda sidang dengar pendapat pemakzulan Donald Trump hingga pertengahan Februari, kata pemimpin fraksi Republik di Senat, Mitch McConnell, pada hari Kamis (21/01).
Pemimpin minoritas Senat itu setuju dengan penundaan tersebut sehingga memberikan waktu kepada Trump untuk mempersiapkan dan mempelajari kasusnya.
Partai Demokrat di DPR telah mengisyaratkan bahwa mereka ingin bergerak cepat menggelar sidang pemakzulan ini, tetapi McConnell mengatakan: "Senat Republik sangat bersatu di belakang prinsip bahwa lembaga Senat, kantor kepresidenan, dan mantan Presiden Trump sendiri, semuanya berhak mendapatkan proses yang utuh dan adil yang menghormati hak-haknya dan permasalahan serius faktual, hukum, dan konstitusional yang dipertaruhkan."
Foto-foto Saat Massa Pendukung Trump Menyerbu Gedung Capitol AS
Massa pendukung Presiden Donald Trump menyerbu Gedung DPR AS dalam upaya membatalkan kekalahan Trump. Foto-foto berikut ini menggambarkan insiden penyerbuan di Gedung Capitol saat perusuh bentrok dengan pasukan keamanan.
Foto: Saul Loeb/AFP/Getty Images
Bentrok antara pengunjuk rasa dan polisi
Massa pendukung Presiden AS Donald Trump bentrok dengan aparat keamanan di depan Gedung Capitol di Washington DC pada 6 Januari. Kongres AS sedang mengadakan sidang untuk meratifikasi kemenangan 306-232 Presiden terpilih Joe Biden atas Presiden Trump.
Foto: Stephanie Keith/REUTERS
Demonstran yang marah menyerbu Gedung Capitol
Awalnya, pendukung Trump yang agresif berunjuk rasa di luar Gedung Capitol AS. Namun, mereka akhirnya mencoba menerobos masuk ke dalam gedung dan polisi gagal menahan massa yang marah.
Foto: Roberto Schmidt/AFP/Getty Images
Pendukung Trump menerobos masuk
Massa pendukung Trump yang marah menerobos Gedung Capitol AS pada 6 Januari 2021, saat Kongres mengadakan sidang untuk meratifikasi kemenangan Presiden terpilih Joe Biden dari hasil Electoral College atas Presiden Trump.
Foto: Win McNamee/Getty Images
Petugas keamanan Gedung Capitol berjaga penuh
Petugas keamanan Gedung Capitol AS berjaga penuh saat menangani kerusuhan ketika pengunjuk rasa mencoba masuk ke House Chamber, ruangan paling inti, tempat para legislator berkumpul untuk meratifikasi pemungutan suara Electoral College.
Foto: J. Scott Applewhite/AP Photo/picture alliance
Petugas keamanan menahan para perusuh
Petugas keamanan mencoba menahan para perusuh yang berada di lorong di luar ruang Senat. Sementara, para anggota parlemen dibawa ke tempat aman.
Foto: Manuel Balce Ceneta/AP Photo/picture alliance
Mengambil alih ruang Senat
Setelah berhasil menerobos keamanan Gedung Capitol, seorang pengunjuk rasa berlari ke tengah ruang Senat dan meneriakkan "Kebebasan!"
Foto: Win McNamee/Getty Images
Perusuh menyerbu ruang Senat
Seorang perusuh berhasil menerobos keamanan Gedung Capitol, dan melompat dari atas galeri umum ke ruang Senat.
Foto: Win McNamee/Getty Images
Anggota parlemen berlindung di House Chamber
Para anggota parlemen dengan panik mencari tempat berlindung di ruang galeri DPR, saat para pengunjuk rasa mencoba menerobos masuk. Menurut seorang jurnalis Gedung Putih, para anggota parlemen diberi masker gas yang berada di bawah kursi.
Foto: Andrew Harnik/AP Photo/picture alliance
Pengunjuk rasa menduduki kantor anggota parlemen
Massa pendukung Trump mengambil alih kantor yang telah dikosongkan. Anggota parlemen berhasil dibawa ke tempat aman.
Foto: Saul Loeb/AFP/Getty Images
Petugas tak berhasil menahan
Polisi dan petugas keamanan Gedung Capitol gagal menahan pengunjuk rasa yang menerobos masuk ke Rotunda dan kantor anggota parlemen. Seorang pria bahkan memboyong podium yang biasa digunakan oleh Ketua DPR Nancy Pelosi untuk berpidato.
Foto: Win McNamee/Getty Images
Petugas menembakkan gas air mata
Petugas keamanan menembakkan gas air mata untuk membubarkan para perusuh di luar Gedung Capitol.
Foto: Andrew Caballero-Reynolds/AFP/Getty Images
Ledakan di luar Gedung Capitol
Sebuah ledakan terjadi di luar Gedung Capitol ketika polisi berusaha menghalau laju massa pendukung Trump. Kepolisian Washington dan Garda Nasional telah dikerahkan untuk membubarkan para pengunjuk rasa.
Foto: Leah Millis/REUTERS
Upaya membubarkan pengunjuk rasa
Petugas Garda Nasional dan kepolisian Washington DC dikerahkan ke Gedung Capitol untuk membubarkan pengunjuk rasa. Jam malam di seluruh kota diberlakukan dari pukul 6 sore hingga pukul 6 pagi. (Ed: pkp/rap)
Penulis: Kristin Zeier
Beberapa saat sebelum massa pendukung Trump menyerbu Capitol, yang mengakibatkan lima orang tewas, Trump berpidato dalam pawai "Selamatkan Amerika" dekat Gedung Putih, di mana dia berkata: "Kami bejuang sekuat tenaga dan jika Anda tidak berjuang sekuat tenaga, Anda tidak akan memiliki negara lagi."
Sama halnya dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya, Trump menegaskan bahwa telah terjadi kecurangan dalam pemilihan presiden, meskipun tidak ada bukti yang mendukung klaimnya.
Akibat tindakannya tersebut, kubu Demokrat ingin Trump dilarang memegang jabatan publik seumur hidup.