Pasangan Bagaimana Yang Anda Inginkan?
20 Mei 2014Para ilmuwan meneliti susunan gen dari 825 pasangan suami-istri di AS, dan menemukan bahwa pasangan suami istri tersebut memiliki kemiripan DNA. Para ilmuwan juga membandingkan hasil riset ini, dengan kecenderungan memilih pasangan berdasarkan tingkat pendidikan yang dimiliki.
Dan hasilnya, pasangan yang memilih berdasarkan DNA, jumlahnya sepertiga dari pasangan yang memilih berdasarkan pendidikan. 1.650 orang yang ikut dalam studi itu tidak berlatar belakang Amerika Latin, melainkan berkulit putih, dan lahir antara tahun 1930 dan 1950.
Asal Usul Kulit Putih Orang Eropa
Selama ini Eropa dianggap sebagai nenek moyang orang berkulit putih. Tapi hasil studi terbaru menunjukkan warna kulit warga Eropa modern tidak sama dengan warga Eropa 8000 tahun yang lalu.
DNA Tiga Populasi Kuno
Berdasarkan perbandingan DNA dari genom 83 individu kuno yang diperoleh dari situs arkeologi di berbagai wilayah Eropa, awal tahun 2015 sebuah tim internasional melaporkan bahwa warga Eropa modern adalah campuran dari setidaknya tiga populasi kuno (pemburu dan petani) yang pindah ke Eropa dalam proses migrasi terpisah dalam 8000 tahun terakhir.
Pigmen Warna
Pakar populasi genetika Iain Mathieson dan David Reich lalu membandingkan genom kuno tersebut dengan genom lebih modern. Hasilnya, lima gen dikaitkan dengan perubahan pola makan dan pigmentasi warna kulit setelah melewati proses seleksi alam. Tiga gen dihubungkan dengan produksi warna kulit terang.
Peran Matahari
Intensitas cahaya matahari juga memainkan peranan. 8500 tahun yang lalu, sinar matahari di wilayah selatan Eropa intensitasnya cukup kuat. Para pemburu purba di Spanyol, Luksemburg, dan Hongaria memiliki kuit berwarna lebih gelap. Mereka tidak memiliki varian dua gen SLC24A5 dan SLC45A2, yang menyebabkan terjadinya depigmentasi dan kulit pucat seperti warga Eropa di era modern.
Mata Biru
Di wilayah utara, intensitas cahaya matahari rendah dan lebih cocok untuk kulit berwarna terang. Tim peneliti menemukan: tujuh sampel dari situs arkeologi Motala yang berumur 7700 tahun di selatan Swedia memiliki kedua varian gen kulit terang SLC24A5 dan SLC45A2. Dan ada gen ketiga, HERC2/OCA2, yang menyebabkan warna mata biru, kulit terang dan rambut pirang.
Bercampur
Petani pertama datang dari Timur Jauh (kini Turki). Mereka adalah pembawa kedua gen untuk kulit berwarna terang. Setelah mereka kawin campur dengan para pemburu yang penduduk asli Eropa, satu dari gen kulit terang tersebar di Eropa. Varian gen lainnya, SLC45A2baru tersebar dengan frekuensi tinggi 5800 tahun yang lalu.
"Kami tahu, orang biasanya memilih pasangan dengan kemiripan susunan gen, karena orang biasanya lebih senang berhubungan dan menikah dengan orang dari kelompok etnis atau rasnya sendiri. Kami berusaha sebaik mungkin dalam studi ini untuk tidak sekedar mengulang fakta yang sudah diketahui," kata peneliti Benjamin Domingue dari Institute of Behavioral Science di University of Colorado, yang memimpin studi. "Kami menghilangkan faktor variasi ras, dan berusaha memeriksa variasi etnis. Dan kami menemukan preferensi untuk individu bersusunan gen serupa," ditambahkan Domingue.
7 Alasan Mengapa Orang Jatuh Cinta Pada Anda
Cinta sesuatu yang misterius? Menurut sejumlah riset di bidang psikologis, bagaimana Anda dibesarkan, minat Anda, serta hormon, mempengaruhi pada siapa Anda jatuh cinta. Tapi juga, siapa yang jatuh cinta pada Anda.
Punya Kemiripan dengan Anda
Ada yang bilang, kalau bertentangan malah menarik. Tapi Gian Gonzaga, salah satu penulis studi tentang pasangan yang bertemu lewat eHarmony tidak setuju. Menurut studinya, pasangan yang punya banyak persamaan, seperti kepribadian, lebih cocok dalam hidup sehari-hari. "Ini membuat pasangan lebih saling mengerti," kata Gonzaga.
Suka "Baunya" Anda
Menurut studi University of Southern California, perempuan yang sedang dalam masa subur lebih suka T-Shirt berbau keringat, yang mengandung hormon testosteron dalam jumlah tinggi. Ini sesuai dengan insting lain yang berdasarkan pengaruh hormon. Sejumlah perempuan lebih suka pria dengan garis rahang kuat ketika mereka dalam masa subur.
Suka "Body Language" Anda
Para pakar setuju, bahasa tubuh bicara jauh lebih lantang daripada kata-kata. Jika Anda selalu menempatkan tangan di saku, punggung tidak tegak dan bahu Anda mengarah ke depan, Anda memberi isyarat, bahwa tidak tertarik. Jika Anda menggerakkan tangan jika berbicara, dan berdiri dengan postur tubuh terbuka, Anda memberi sinyal, Anda bersedia disapa.
Memandang Mata Anda Selama Dua Menit
Psikolog Joan Kellerman dari University of Massachusetts adakan riset dengan 72 orang yang tidak saling mengenal. Mereka dipilihkan pasangan kemudian diminta saling menatap mata selama dua menit. Mereka kemudian melaporkan merasa tambah suka dengan "pasangannya", dibanding sebelumnya. Itu menunjukkan, saling menatap menyebabkan kontak dengan orang lain, bahkan perasaan suka.
Kalau Anda Punya Anjing
University of Michigan adakan riset dengan sejumlah perempuan yang membaca gambaran tentang seseorang. Jika orang itu punya anjing, bagi mereka orang itu menarik untuk jangka panjang. Berikut hipotesa peneliti: orang yang punya hewan peliharaan beri isyarat mereka berkarakter pengasuh, dan bertendensi mampu menjaga komitmen dalam hubungan jangka panjang. Orang juga tampil lebih rileks dan senang.
Jika Anda Berbakat Musik
Peneliti di Perancis menemukan, kemampuan memainkan alat musik kerap diasosiasikan dengan seleksi seksual. Dalam sebuah eksperimen, seorang pria muda meminta nomor telefon dari 300 perempuan muda yang ditemuinya di jalanan. Jika pria itu memikul gitar, perempuan lebih bersedia memberikan nomor telefon mereka.
Jika Anda Memakai Warna Merah
Menurut studi yang diadakan di Slovakia, perempuan yang memakai warna merah lebih sukses dalam skenario mencari pasangan. Pakar menduga, perempuan menggunakan warna merah untuk menarik pria yang berpotensi jadi pasangan. Sebaliknya, perempuan juga tertarik pada pria yang mengenakan warna merah, karena warga merah pada pria menunjukkan status sosial tinggi. Begitu menurut The Huffington Post.
Para peneliti menilai kemiripan susunan gen dengan membandingkan 1,7 juta blok susunan DNA individual, yang dikenal dengan sebutan "single nucleotide polymorphisms" atau SNP pada orang-orang yang ikut penelitian. Mereka membandingkan susunan gen pada pasangan suami istri, kemudian juga dengan orang lain yang dipilih secara acak dari antara pengikut riset lainnya.
App Cari Pasangan Kencan
Anda masih lajang dan mencari pasangan? Sudahkah Anda mencoba tren baru aplikasi menemukan kencan melalui smartphone? Berikut kami tampilkan beberapa 'dating app' untuk komunitas yang berbeda-beda.
Tinder
App ini bahkan digunakan oleh para atlet Olimpiade di Sochi yang memanfaatkannya untuk mendapatkan pasangan kencan saat pesta olahraga musim dingin berlangsung. Tinder, seperti kebanyakan app dating lainnya, mengharuskan penggunanya log masuk dengan profil Facebooknya.
Hinge
Kalau Anda punya banyak teman, seharusnya app ini yang ideal untuk Anda. Hinge menjanjikan pasangan kencan yang merupakan teman dari teman Anda yang bisa Anda 'temukan' di pesta, arisan, atau resepsi pernikahan teman.
Coffee Meets Bagel
Pengembang app ini adalah tiga perempuan bersaudara yang kesulitan mencari pasangan. Mereka menjanjikan calon pasangan kencan ideal setiap hari pada waktu makan siang. Pelanggan app hanya perlu memilih 'like' untuk bertemu dengan calonnya, atau 'pass' untuk menolak.
Badoo
App yang bermula dari situs online ini adalah salah satu yang terbesar dengan 200 juta pengguna yang berasal dari 180 negara dengan lebih dari 20 bahasa. Badoo tidak hanya digunakan para lajang, tapi juga oleh mereka yang 'hanya' membutuhkan teman baru.
Dattch
Para pengembang membanggakan diproduknya sebagai satu-satunya app kencan bagi lesbian yang mengerti, bahwa cara wanita mencari pasangan berbeda dengan pria. Saat ini, Dattch baru bisa digunakan kaum lesbian di Inggris dan beberapa kota di Amerika Serikat.
Grindr
App kencan khusus kaum homo juga ada. Grindr memudahkan pria homo menemukan pasangan kencan tanpa harus mempertanyakan orientasi seksual 'sasarannya'. Pertama kali diluncurkan tahun 2009, Grindr menjadi jejaring sosial paling populer bagi kaum homo.
ElitePartner
Bermula dari situs online, ElitePartner kini juga bisa diunduh sebagai app. Di Jerman, ElitePartner mengiklankan diri sebagai biro jodoh bagi kaum akademisi. Tujuan utamanya adalah mencari pasangan untuk jangka waktu lama bagi para penggunanya.
Mekanisme Yang Menimbulkan Ketertarikan
Domingue mengatakan, mekanisme yang memungkinkan ketertarikan yang timbul antar dua orang yang punya persamaan susunan gen, kemungkinan rumit dan beraneka segi. Para peneliti juga menambahkan, bahwa orang biasanya memilih pasangan yang punya latar belakang dan karakteristik serupa, di samping juga memilih berdasarkan tingkat pendidikan, ras, agama, usia, pemasukan dan tipe tubuh. Kemiripan susunan gen bisa ditambahkan pada daftar itu, kata Domingue.
Keberuntungan di Balik 'Kutukan Jomblo'
Sering putus atau cerai? Sering diledek kena 'kutukan jomblo'? Jangan kecil hati. Karena banyak kelebihan lajang yang jarang dimiliki oleh mereka yang punya pasangan.
1. Bisa bepergian ‘seenak jidat‘
Bagaimana jika ingin memutuskan untuk pindah ke kota lain atau bertualang seorang diri kalau sudah punya pasangan? Biasanya keputusan penting cuma bisa diambil setelah berkonsultasi dengan pasangan. kalau pasngan tak setuju, terpaksa menahan keinginan. Tapi jika kamu bujangan, kamu punya kebebasan penuh untuk bepergian tanpa ragu-ragu.
2. Bebas ‘flirting‘
Menggoda orang yang kita suka alias flirting bisa menyebabkan situasi canggung bahkan ‘perang bubat‘ jika sudah punya pasangan. Beda halnya buat para kaum lajang, mereka mereka punya kebebasan buat ‘flirting‘, dengan harapan yang ditaksirpun punya perasaan sama atau bahkan cuma buat sekedar main-main saja. Masih terbuka kesempatan seluas-luasnya dan masih banyak pilihan untuk pilih teman kencan
3. Bisa kontrol tubuh sendiri
Sebuah survei di Inggris menemukan 62% responden naik berat badan sekitar 7 kg setelah punya pasangan. Berat badan ini tampaknya menjadi konsekuensi langsung dari kegiatan berpacaran, misalnya nonton sambil ‘ngemil‘ atau pergi makan malam. Meski bukan berarti semua pasangan demikian. namun jika ingin berkonsentrasi pada peningkatan pikiran dan tubuh Anda, maka membujang lebih mudah.
4. Punya banyak waktu
Kadang menyenangkan saling ‘genit-genitan‘ lewat tablet atau ponsel, tetapi dapatkah kamu bayangkan berapa banyak waktu yang dibuang pasangan pada umumnya dengan ponsel mereka? Tentu saja, ada pasangan yang lebih mandiri, tetapi mungkin juga tak mudah menemukan makhluk seperti itu. Jika kamu lebih suka menginvestasikan waktu dengan lebih produktif, maka status membujang bisa jadi tepat bagimu.
5. Bisa tidur damai dan tenang
Tidur dengan suami atau istri mungkin asyik karena bisa bermesraan. Tapi tak sedikit orang mengaku, kesulitan tidur di sebelah orang lain atau terasa terkekang jika dipeluk sepanjang malam, belum lagi jika pasangan mendengkur! . Jika kamu mengalami perasaan itu, maka mungkin membujang lebih mengasyikan buat bisa cukup tidur nyenyak.
6. Bisa lebih mandiri
Pernah putus cinta hingga berminggu-minggu atau lebih? Cinta bisa berubah menjadi kekuatan yang mengacaukan dan destruktif. Jangan pernah membiarkan seseorang menjadi subyek tunggal pikiranmu, karena mungkin hanya ada beberapa hubungan yang ditakdirkan sukses abadi. Jika tidak nyaman dengan risiko itu, maka mungkin dengan menyandang status ‘jomblo‘ , bisa jadi hidupmu lebih tenang.
7. Bebas kumpul dengan teman-teman
Temanyang telah mendapatkan menikah atau bahkan memiliki anak, banyak yang janji akan tetap luangkan waktu bergaul seperti dulu. Berapa banyak dari mereka benar-benar tepati janji? Berpasangan memerlukan pengorbanan waktu luang dan kebebasan. Jika tidak siap untuk komitmen tersebut, terpaksa status 'jomblo‘ masih tetap menyangkut di dirimu, dimana kamu bebas 'gila-gilaan' dengan kawan-kawan.
8. Bebas dari hubungan tak sehat
Hampir 50% dari pernikahan di Amerika alami kegagalan. Beberapa dari mereka masih tinggal bersama karena alasan keuangan, atau demi anak-anak mereka. Jika tidak yakin 100% dengan apa yang kamu harapkan dari pasangan, pikir-pikir dulu untuk melangkah lebih jauh.
9. Tak ada yang menuntut
Pernah ada yang datang padamu dan mengeluh betapa pasangannya begitu ‘menuntut‘? Banyak orang meremehkan berapa banyak waktu terbuang untuk mempertahankan hubungan. Tidak aneh sebenarnya jika seseorang ingin habiskan waktu dengan kekasihnya atau menuntut ini-itu dari pasangan. Tapi siapkah kamu jika hal ini terjadi padamu? Jika tidak, bisa jadi ‘jomblo‘ bukanlah kutukan, melainkan ‘anugrah‘.
Ia menjelaskan, "Misalnya, orang jelas mempertimbangkan ukuran tubuh, jika memilih pasangan. Jadi orang berukuran tubuh tinggi, menikah dengan orang lain yang juga tinggi. Pasangan seperti itu tentu akan menunjukkan kemiripan susunan gen. Tapi sulit untuk mengetahui, apakah tinggi tubuh yang menentukan pilihan, atau karena susunan gen."
Menurut peneliti, akan sangat menarik untuk melihat hasil perbandingan, jika pasangan suami-istri berasal dari ras berbeda, atau juga pada pasangan homoseksual.
ml/vlz (rtr)
Negara-negara dengan Tingkat Kepuasan Seksual Tertinggi Sejagad
Tingkat penyakit seksual, kehamilan remaja & aborsi di negara-negara sosial liberal lebih rendah dibanding yang represif. Juga kehidupan seksualnya jauh lebih memuaskan. Peringkat berdasar penelitian AlterNet.
Swiss
Swiss terkenal progresif soal legalisasi prostitusi, liberalisasi pornografi, program pendidikan seks yang dimulai sejak taman kanak-kanak. Data AlterNet tunjukkan warga Swiss pemuncak peringkat dalam kepuasan seksual. Hasil survey: 21% responden merasakan kehidupan seks yang sangat memuaskan,32% mengaku berhubungan seks di tempat umum. Tingkat kehamilan remaja di Swiss terendah di dunia
Spanyol
Seperempat responden di Spanyol mengaku kehidupan seksual mereka memuaskan. Pria negeri matador ini menyandang status sebagai pencinta terbaik di dunia. Sebuah penelitian dengan 9850 responden mengungkap 90% pria & perempuan Spanyol menyatakan memperoleh kepuasan seks. Tingkat kepuasan seksual mereka meningkat dari waktu ke waktu dengan pasangan yang konsisten, ketimbang yang bergonta-ganti.
Italia
Menurut Men’s Health, di Italia, ada hubungan erat antara makan dan seks. Rayuan seksual dimulai dari meja makan. Studi menunjukkan perempuan Italia yang menikmati 2 gelas anggur/hari menikmati kepuasan seksual yang lebih besar daripada yang tidak minum. Survei menunjukkan 64% responden mengaku kehidupan seksual mereka memuaskan. 1/3-nya mengharapkan seks berlangsung lebih dari 10 menit.
Brasil
Yang perempuan langganan juara ajang kecantikan dunia. Laki-lakinya menyandang status pecinta terbaik kedua di dunia setelah Spanyol. Sebuah laporan mengklaim 82% responden berhubungan seks sekali seminggu. Riset lain menemukan rata-rata mereka bercinta 145 kali/ tahun (setara +-3 kali seminggu). Para ‘Latin Lover‘ ini tercatat paling tinggi tingkat kehilangan keperjakaan/keperawaannya di dunia.
Yunani
Sejak berad-abad orang Yunani sangat santai membahas hasrat seksual. Orang-orang Yunani umumnya membahas seks di tempat kerja, dengan teman-teman, dan yang paling penting, dengan pasangan mereka. Komunikasi memperbaiki kehidupan seks. Durex mengklaim rata-rata warga Yunani melakukan hubungan intim 164 kali/tahun. Adapun 51% responden dalam survei menyatakan puas dengan kehidupan seks mereka.
Belanda
64% responden Belanda dalam sebuah penelitian meyakini bahwa seks merupakan kebutuhan dasar dan mereka lebih terbuka bicara soal seks. Belanda memiliki tingkat kehamilan remaja 5,3 per 1.000 orang, lebih rendah dibanding AS (39,1 per 1.000). Tingkat aborsi jauh lebih rendah demikian pula tingkat penularan HIV. 22% responden survei menyatakan kualitas kehidupan seks mereka sangat baik
Meksiko
63% responden mengaku kehidupan seks mereka memuaskan. Pada tahun 2008, pemerintah Mexico City mendistribusikan lebih dari 700.000 buku pendidikan seks di sekolah tinggi yang mencakup pengendalian kelahiran, aborsi dan homoseksualitas. Pekerjaan seks dilegalkan dan diatur di beberapa wilayah. Sayangnya, tema perdagangan manusia di Meksiko masih jadi masalah serius di negeri itu.
India
Rata-rata responden kehilangan keperjakaan/keperawanan pada usia 22 tahun. Men’s Health mengungkap, pria India lebih menikmati permainan bercinta daripada orgasmenya sendiri. Pria India menghabiskan waktu pada proses merayu dan permainan awal dibandingkan dengan negara-negara lain. Rata-rata yang dihabiskan untuk melakukan hubungan seksual 13 menit. 61% reponden mengaku kehidupan seksnya memuaskan
Australia
75% responden Australia mengklaim pernah melakukan hubungan seks di perjalanan atau kendaraan. Cosmopolitan menulis 27% wanita Australia "tidak ingin kehidupan seks mereka berubah. Meski sebagian kecil dari mereka merasa tak ada salahnya mencoba hal-hal baru. Beberapa perempuan negeri kangguru ini punya fantasi tentang ‘threesome‘.
Nigeria
Studi Durex menempatkan Nigeria di posisi teratas. Menurut studi Durex, Nigeria 67% responden dalam studinya mengaku memperoleh kepuasan dalam berhubungan seksual. Warga Nigeria terhitung cukup lama durasinya dalam berhubungan seks, dengan rata-rata 24 menit/sesi..Statistik ini agak mengejutkan, mengingat pandangan konservatif Nigeria dalam hal pernikahan sesama jenis.
Jerman
Meskipun warga Jerman dicap sebagai "pecinta terburuk" di dunia, namun mereka mengaku kehidupan seksualnya memuaskan. Jerman adalah rumah bagi beberapa program pendidikan seks yang paling komprehensif di dunia dan dikenal karena kebijakan politik progresif soal pekerja seks. 32% responden Jerman mengaku pernah melakukan ‘one-night-stand‘ dan 30% pernah melakukan hubungan seks di tempat umum.
Cina
Masyarakat Cina dinilai paling konservatif mengalami represi. Tapi di balik pintu tertutup, penduduknya berhubungan seks lebih sering dibanding kebanyakan negara lain, 78% mengaku sekali/ minggu. Rahasianya? Teknologi, demikian menurut Men’s Health. Cyber sex & toko seks online mengalami kemajuan pesat. Cina bahkan memiliki SEXPO di Shanghai. 70% sex toy di dunia diproduksi di Cina.
Keintiman dalam komunikasi
dari sekian banyak studi yang dirangkum AlterNet, salah atunya adalah penelitian yang dilakukan produsen kondom Durex. Hasilnya, 82% responden merasakan kepuasan hubungan intim karena adanya sikap saling menghargai dan komunikasi yang baik antar pasangan.