Pasangan Singapura Dipenjara Karena Telantarkan Pembantu
28 Maret 2017
Pasangan Singapura membiarkan pembantu Filipina mereka kelaparan sampai berat badannyanya turun menjadi 29 kilogram. Keduanya dihukum denda dan penjara beberapa minggu.
Iklan
Lim Choon Hong, 48 tahun, dijatuhi hukuman tiga minggu penjara dan didenda Sg $ 10.000 (7.200 Dollar AS), sedangkan istrinya Chong Sui Foon, juga berusia 48 tahun, kena sanksi penjara selama tiga bulan.
Keduanya tahun lalu dituduh melanggar undang-undang ketenagakerjaan dengan tidak memberikan makanan yang cukup kepada pembantu mereka, Thelma Oyasan Gawidan, selama periode 15-bulan, yaitu pada 2013 dan 2014 di kondominium mereka di daerah mewah Orchard Road. Jaksa penuntut menggambarkan kelaparan sistematis yang diderita Thelma "benar-benar mengejutkan, baik adalam ekestremitas dan keparahannya".
Gawidan, yang berusia 40-an, juga kehilangan rambutnya karena dia mendapat tidak cukup gizi, kata seorang saksi ahli di pengadilan. "Sederhananya, dia benar-benar ditelantarkan," kata jaksa dalam proses pengadilan haru Senin (27/3). "Ini memuakkan, bahwa korban dipaksa untuk bertahan dengan perlakuan tidak manusiawi, dengan kekejaman, untuk waktu yang lama", katanya.
Gawidan kehilangan hampir 20 kg selama bekerja untuk pasangan itu, yang hanya mengijinkan dia makan dua kali sehari - biasanya beberapa iris roti putih dan porsi kecil mie instan yang disiapkan oleh Chong. Di pengadilan, ahli gizi bersaksi bahwa asupan kalori harian Gawidan hanya sekitar 900 kalori, jauh lebih sedikit dari 1.700 kalori yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan normal.
Gawidan juga tidak memiliki akses ke telepon genggamnya dan tidak diizinkan pergi keluar sendiri untuk membeli makanan. Dia hanya diizinkan mandi seminggu sekali atau dua kali, dan hanya bisa menggunakan toilet umum yang ada di kondominium."Selain itu, dia mendapat perlakukan yang merendahkan..., yaitu (istri) ikut masuk ke toilet untuk memantau sementara pembantunya mandi," kata jaksa.
Bulan April 2014 Gawidan lari dari rumah majikannya dan minta bantuan rekan senegaranya, -- sebuah keputusan yang menurut jaksa telah menyelamatkan hidupnya. Dia dibawa ke lembaga penampungan pekerja migran yang membantunya mengajukan gugatan ke departemen tenaga kerja.
Banyak rumah tangga di Singapura bergantung pada bantuan pembantu rumah tangga asing. Pada tahun 2016, tercatat ada 239.700 pembantu asing yang bekerja di Singapura, sebagian besar dari Indonesia dan Filipina.
Tujuh Negara Tujuan Favorit TKI
Sebanyak lebih dari 6 juta tenaga kerja Indonesia saat ini bekerja di 146 negara di seluruh dunia. Tujuh di antaranya adalah negara yang paling banyak mempekerjakan buruh asal Indonesia.
Foto: Getty Images
#1. Malaysia
Dari tahun ke tahun Malaysia menjadi tujuan utama tenaga kerja asal Indonesia. Menurut data BNP2TKI, sejak tahun 2012 sudah lebih dari setengah juta buruh migran melamar kerja di negeri jiran itu. Tidak heran jika remitansi asal Malaysia juga termasuk yang paling tinggi. Selama tahun 2015, TKI di Malaysia mengirimkan uang sebesar dua miliar Dollar AS kepada keluarga di Indonesia.
Lebih dari 320.000 buruh Indonesia diterima kerja di Taiwan sejak tahun 2012. Lantaran Taiwan membatasi masa kerja buruh asing maksimal 3 tahun, kebanyakan TKI mendarat di sektor formal. Tahun lalu TKI Indonesia yang bekerja di Taiwan menghasilkan dana remitansi terbesar ketiga di dunia, yakni 821 juta Dollar AS.
Foto: picture-alliance/dpa/D. Chang
#3. Arab Saudi
Sejak 2011 Indonesia berlakukan moratorium pengiriman TKI ke Timur Tengah, terutama Arab Saudi. Namun larangan itu cuma berlaku buat sektor informal seperti pembantu rumah tangga. Sementara untuk sektor formal, Indonesia masih mengrimkan sekitar 150 ribu tenaga kerja ke Arab Saudi sejak tahun 2012. Dana yang mereka bawa pulang adalah yang tertinggi, yakni sekitar 2,5 miliar Dollar AS tahun 2015
Foto: picture-alliance/dpa/M. Irham
#4. Hong Kong
Sedikitnya 137 ribu TKI asal Indonesia diterima bekerja di Hongkong sejak 2012. Uang kiriman mereka pun termasuk yang paling besar, yakni sekitar 673,6 juta Dollar AS. Kendati bekerja di negara makmur dan modern, tidak sedikit TKI yang mengeluhkan buruknya kondisi kerja. Tahun 2014 silam ribuan TKW berunjuk rasa di Hong Kong setelah seorang buruh bernama Erwiana dianiaya oleh majikannya.
Foto: Getty Images/AFP/P. Lopez
#5. Singapura
Menurut BNP2TKI, sebagian besar buruh Indonesia di Singapura bekerja di sektor informal sebagai pembantu rumah tangga. Sejak 2012 sebanyak 130 ribu TKI telah ditempatkan di negeri pulau tersebut. Tahun 2015 saja tenaga kerja Indonesia di Singapura mengirimkan duit remitansi sebesar 275 juta Dollar AS ke tanah air.
Foto: Getty Images
#6. Uni Emirat Arab
Lebih dari 100 ribu tenaga kerja Indonesia ditempatkan di Uni Emirat Arab sejak tahun 2012. Dana remitansi yang mereka hasilkan pun tak sedikit, yakni 308 juta Dollar AS pada tahun 2015.
Foto: picture-alliance/dpa
#7. Qatar
Lantaran moratorium, pengiriman tenaga kerja Indonesia ke Timur Tengah banyak menurun. Qatar yang tahun 2012 masih menerima lebih dari 20 ribu TKI, tahun 2015 jumlahnya cuma berkisar 2400 tenaga kerja. Sejak 2012 sedikitnya 46 ribu buruh Indonesia bekerja di negeri kecil di tepi Arab Saudi itu. Hampir 100 juta Dollar AS dibawa pulang oleh TKI Indonesia tahun 2015 silam.