Geser Indonesia, Malaysia Ekspor Sawit Terbesar ke India
31 Juli 2019
Awal 2019 India turunkan bea impor bagi produk minyak sawit Malaysia. Dengan kebijakan ini, Malaysia pun kini gantikan kedudukan Indonesia yang selama ini menjadi pemasok minyak kelapa sawit terbesar ke India.
Iklan
Peningkatan volume pengiriman minyak sawit olahan ke India tentu akan menguntungkan pihak Malaysia. Namun secara bersamaan hal ini juga menekan volume impor dari Indonesia.
India berperan penting dalam urusan perdagangan sawit mengingat negara ini adalah importir minyak sawit terbesar di dunia.
Pada Januari 2019, India memangkas bea impor untuk pengiriman minyak sawit dari 54 persen menjadi 50 persen. Namun pengiriman dari Malaysia hanya dikenai bea sebesar 45 persen berkat adanya Perjanjian Kerjasama Ekonomi Komprehensif antara kedua negara, yang ditandatangani hampir satu dekade lalu.
Perjanjian ini telah membantu Malaysia meningkatkan pangsa pasar penjualan minyak sawit mereka ke India menjadi 52 persen pada paruh pertama 2019, dibandingkan dengan hanya 30 persen pada 2018, ujar Mohd Bakke Salleh, Ketua Dewan Minyak Kelapa Sawit Malaysia (MPOB) di Mumbai, India.
Berdasarkan data MPOB, impor minyak sawit India dari Malaysia melonjak menjadi 2,59 juta ton pada semester pertama, sementara periode yang sama tahun 2018 hanya sebesar 1,39 juta ton.
"Kami mengharapkan pangsa pasar tetap sama pada semester kedua," ujarnya.
Perbanyak permintaan dalam negeri
Volume ekspor Malaysia ke India memang telah menyalip Indonesia. Ini adalah kali pertama pangsa pasar minyak sawit Indonesia di India anjlok di bawah Malaysia.
Berdasarkan data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan minyak sawit olahan Indonesia ke India pada periode Januari-Mei 2019 mencapai 1,84 juta ton. Sementara pada periode yang sama ekspor CPO dan minyak sawit olahan asal Malaysia ke India telah mencapai 2,21 juta ton.
Menanggapi hal ini Indonesia pun telah meminta India untuk memotong bea atas pengiriman minyak sawit dari Indonesia menjadi 45 persen.
Sebelumnya Ketua Umum Gapki, Joko Supriyono, berharap penyerapan minyak sawit dalam negeri dapat meningkat. Hal ini guna menghindari anjloknya harga minyak sawit menyusul adanya perkiraan kenaikan produksi pada 2019.
"Tahun 2019 diharapkan ada tambahan produksi 4 juta ton. Biasanya tambahan produksi hanya sekitar 2 juta ton," ujar Joko.
Produksi minyak sawit Indonesia pada 2018 mencapai 43 juta ton. Namun Joko mengingatkan akan ada kelebihan produksi akibat mulai produktifnya sawit yang ditanam sekitar 15 tahun lalu. Penambahan produksi yang lebih besar diprediksi juga akan terjadi hingga lima tahun mendatang.
Untuk itu, selain pasar ekspor, Joko juga meminta agar produksi minyak sawit mentah (CPO) dapat diserap di dalam negeri agar harga sawit tidak terkoreksi.
ae/ts (reuters, kompas, gapki.id)
Minyak Sawit Dimana-mana
Keterangan minyak nabati biasanya menunjukkan minyak sawit. Peluasan perkebunan sawit seringnya berarti pengalihgunaan kawasan hutan.
Foto: DW
Minyak Sawit Dalam Permen Coklat
Permen coklat tak hanya mengandung kakao, tapi juga minyak sawit. Organisasi lingkungan Greenpeace, tahun 2010 meluncurkan kampanye anti produk Nestle.Tahun itu juga Nestle berjanji akan membeli minyak sawit yang diproduksi sesuai standar sosial dan lingkungan, agar tidak semakin banyak hutan tropis yang musnah.
Foto: Fabrice Coffrini/AFP/Getty Images
Tersembunyi Dalam Kue
Hampir semua kue menggunakan minyak sawit. Pabrik roti dan kue menggunakan minyak sawit karena murah dan tahan lama. Karenanya, minyak sawit lebih umum digunakan daripada minyak kedelai. Organisasi Pangan Dunia, FAO memperkirakan, sampai tahun 2030 pemakaiannya akan berlipat ganda.
Foto: Fotolia/Andrea Klinger
Minyak Sawit Dalam Penganan Siap Saji
Yang dimaksud dengan minyak nabati pada etiket penganan siap saji adalah minyak sawit. Sebagian besar hasil minyak sawit dunia digunakan untuk memproduksi bahan pangan. Minyak sawit meleleh pada suhu rendah dan mudah diolah, karenanya merupakan bahan dasar yang diminati banyak industri.
Foto: picture-alliance/dpa
Margarin Atau Mentega?
Margarin adalah mentega buatan yang mengandung campuran produk susu dan minyak nabati, seperti minyak sawit. Mentega produk industri di awal abad ke-19 menggunakan minyak paus, kini sebagai campuran digunakan minyak sawit. Ini melindungi populasi paus, di pihak lain mengancam hutan tropis.
Foto: picture-alliance/dpa
Minyak Sawit Untuk Kecantikan
Mulai dari lipstik hingga krem untuk kulit; minyak sawit amat penting bagi pembuatan semua produk kosmetika. Bahkan lilin, produk rumah tangga dan bubuk cuci, semua mengandung minyak sawit. Permintaan bahan dasar ini sangat besar, pada tahun 2010 produksi minyak sawit dunia mencapai 53 juta ton. Seperempatnya digunakan untuk produksi kosmetik, lilin dan sabun cuci.
Foto: Fotolia/VILevi
Bensin Bio Berkadar Sawit
Layanan pompa bensin Jerman tidak lengkap tanpa tawaran bensin-bio, yang merupakan bensin yang berkadar bahan bakar dari tumbuhan. Untuk itu Uni Eropa mengimpor minyak sawit yang murah, dan bukan minyak dari tumbuhan lokal sebagai campuran bensin.
Foto: dapd
Sejauh Mata Memandang
Permintaan minyak sawit, baik itu untuk bahan pangan, kosmetika atau bahan bakar - dari tahun ke tahun terus meningkat. Uni Eropa berkomitmen untuk turut melindungi hutan-hutan tropis di dunia, Namun pemakaian minyak sawit Uni Eropa dari tahun 1990 hingga 2008 turut menyebabkan musnahnya 9 juta hektar kawasan hutan di dunia.Kawasan yang seluas Irlandia.
Foto: CC/a_rabin
Ancaman Bagi Fauna
Musnahnya hutan menyebabkan punahnya binatang. Organisasi lingkungan, WWF memperingatkan, bahwa baik orang utan di Sumatra dan Borneo, maupun macan Sumatra terancam punah akibat pembabatan hutan, yang merupakan habitat mereka.
Foto: picture alliance/dpa
Membakar hutan, meluaskan perkebunan
Bukan hanya hutan yang menjadi korban perkebunan sawit, tapi juga berbagai kota besar Asia. Setiap tahun berbagai kota Indonesia dan Malaysia diselimuti asap tebal yang berdampak pada kesehatan, akibat pembakaran hutan. Indonesia dan Malaysia adalah negara pengekspor minyak sawit terbesar dunia.