Äthiopien nach dem Tod von Meles Zenawi
22 Agustus 2012Di menit-menit terakhir Jurubicara pemerintah Bereket Simon masih berupaya meyakinkan diplomat asing dan wartawan yang hadir, bahwa sang perdana menteri akan kembali bekerja tepat pada perayaan tahun baru Ethiopia, 11 September mendatang. Saat itu isu soal memburuknya kondisi kesehatan Meles Zenawi sudah beredar luas di Addis Abeba.
Perdana menteri yang dikenal aktif itu menghilang dari publik sejak Juli ketika ia absen dari pertemuan puncak kepala negara dan pemerintahan Afrika di Addis Abeba Juli lalu. Sejak saat itu Meles yang kini berusia 57 tahun diisukan sakit keras dan sekarat.
Baru menjelang siang hari Bereket kembali tampil di hadapan pers untuk memastikan kematian sang perdana menteri. Isu keracunan makanan yang sontak dihembuskan media-media Ethiopia segera ditampik oleh pemerintah.
Pengganti belum jelas
Stasiun televisi milik pemerintah Somalia, ETV, sendiri baru menyiarkan kabar kematian Meles Zenawi hari Selasa (21/8). Sebuah harian lokal yang sebelumnya sempat berspekulasi soal kondisi kesehatan sang perdana menteri dibredel oleh pemerintah.
Sesuai konstitusi Menteri Luar Negeri Hailemariam Desalgene akan mengemban tugas yang ditinggalkan Meles Zenawi. Jurubicara pemerintah Bereket hari Rabu (22/8) memastikan, ia akan tetap menjabat tugas tersebut hingga pemilu presiden tahun 2015. Desalgene merupakan bekas penasehat pribadi perdana menteri dan dikenal sebagai seorang teknokrat yang loyal. Sejatinya kandidat yang ideal untuk fraksi-fraksi politik di Ethiopia.
Namun sebagai anggota etnis Wolayta, ia praktis kehilangan dukungan dari suku Tigreer yang merupakan basis kekuasaan Meles. Sebab itu pula pencalonannya sebagai perdana menteri ditolak oleh kader Front Pembebasan Tigreer (TPLF) dan petinggi militer.
Konflik kekuasaan di Addis Abeba
Juga patut dipertanyakan apakah gereja Ortodoks Ethiopia yang sangat berpengaruh akan menerima seorang pemeluk protestan di pucuk pemerintahan. Fraksi lain yang diyakini akan memainkan peranan penting adalah etnis Oromo, yang mewakili jumlah populasi terbesar, tapi cuma diwakili oleh segelintir orang di parlemen dan pemerintahan.
Saat ini suku Oromo cuma berhak mengklaim posisi kepala negara - jabatan yang bersifat simbolis dan tanpa kewenangan apapun untuk ikut mengarahkan kebijakan politik. Hal terakhir adalah konflik antara kelompok muslim Ethiopia dengan pemerintah yang diperkirakan akan juga membayangi proses pemilihan perdana menteri yang baru.
Kandidat terkuat saat ini adalah Menteri Kesehatan Tewodros Adhanom dan diplomat senior, Berhane Gebre Kristos. Keduanya merupakan orang kepercayaan Zenawi dan memiliki basis dukungan yang luas di partai TPLF.
Dampak regional
Kematian Meles akan mengubah dinamika politik di tanduk Afrika. Selain Sudan, Ethiopia memainkan peranan penting dalam perang melawan kelompok teroris Al-Syabbab di Somalia. Juga tugas memimpin negosiasi kontroversial antara negara-negara di tepi sungai Nil soal garis demarkasi yang selama ini dilakukan oleh Meles akan terpaksa dialihkan ke orang lain.
"Tapi pertanyaan terpenting adalah, apakah kematian Meles akan mengubah hubungan dengan Eritrea," kata Sally Healy, pakar Ethiopia di Rift Valley Institute di London. Permusuhan abadi antara bekas pejuang griliya Meles dan Presiden Eritrea, Aferweki sejak lama dikenal sebagai sumber konflik di tanduk Afrika. Hubungan antara kedua pemimpin itu memburuk sejak perang perbatasan yang berkecamuk antara tahun 1998 hingga 2000.
Kekhawatiran soal masa depan Ethiopia diutarakan oleh Perdana Menteri Kenya, Raila Odinga, "kami mengkhawatirkan stabilitas di Ethiopia. Saya tidak tahu apakah negara ini sudah siap menerima penerusnya atau tidak."
Betapapun kritik tajam yang dilayangkan terkait pelanggaran HAM di era pemerintahan Meles, kematiannya telah meninggalkan ruang kosong di Afrika. Benua hitam itu telah kehilangan seorang ahli strategi dan figur dominan yang sukses mewakili benuanya di Konfrensi Iklim atau pertemuan puncak G20. Apakah Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma yang digadang-gadang akan menggantikan peranan Meles untuk Afrika dapat mengisi kekosongan tersebut, masih harus ditunggu.
Rizki Nugraha/Ludger Shadomsky (afp/rtr)