Pasukan keamanan Pakistan telah menangkap puluhan tersangka, sehari setelah pemboman yang diklaim oleh ISIS dan membunuh 75 jamaah di lokasi ziarah kaum Sufi.
Iklan
75 orang tewas dan ratusan terluka akibat serangan mematikan hari Kamis (16/02) di kuil Lal Shahbaz, Qalandar, Sehwan, provinsi Sindh. Hingga hari Jumat (17/02), aparat keamanan Pakistan telah menangkap puluhan tersangka, termasuk beberapa di antaranya dari provinsi Sindh. Sedikitnya 20 perempuan dan sembilan anak-anak termasuk di antara korban tewas.
Dalam sebuah pernyataan yang diedarkan kantor berita Aamaq, kelompok ISIS mengklaim serangan yang ditargetkan kepada kaum Syiah. Kelompok ekstremis Sunni memandang Syi'ah sebagai murtad dan minoritas Syiah di Pakistan selalu jadi target mserangan mereka. Kuil ziarah Sufi kuil yang jadi target serangan Kamis(16/02) dianggap sebagai bentuk penyembahan berhala.
Seorang saksi mata, Raja Somro menceritakan kepada jaringan TV lokal, ratusan orang tengah melakukan tarian spiritual, ketika pembom melakukan serangan. "Saya melihat mayat di mana-mana. Saya melihat mayat perempuan dan anak-anak," katanya.
TV lokal menunjukkan tayangan video setelah ledakan. Tampak dalam gambar, para jamaah yang terluka menangis memohon pertolongan. Lantai tertutup sepatu-sepatu yang berantakan, darah dan bagian tubuh korban. Para perempuan menangis dan memukuli dada mereka dalam kesedihan.
Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif bersumpah bahwa pasukan keamanan akan melacak pelaku serangan. Sementara itu, panglima militer, pakistan, Jenderal Qamer Javed Bajwa mengatakan bahwa "setiap tetes darah bangsa yang menetes akan dibalas, dan akan dibalas segera. Tidak akan lagi kita menahan diri pada siapa pun".
Departemen Luar Negeri AS mengutuk serangan itu dan memberi dukungan bagi Pakistan untuk menyeret para pelaku serangan ke pengadilan. "Kami berdiri dengan rakyat Pakistan dalam perjuangan mereka melawan terorisme dan tetap berkomitmen untuk keamanan Asia Selatan," demikian pernyataan yang dikeluarkan jurubicara Departemen Luar Negeri AS, Mark Toner.
Serangan hari Kamis (16/02) kemarin adalah yang paling mematikan di Pakistan sejak 16 Desember 2014, ketika kelompok militan menyerang sebuah sekolah militer di Peshawar dan membunuh 154 orang, sebagian besar korbannya adalah anak-anak sekolah.
Pakistan telah berperang dengan Taliban dan kelompok ekstremis lainnya selama lebih dari satu dekade. Dalam beberapa tahun terakhir ini telah diluncurkan serangan terhadap kubu militan di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan, tetapi pemberontak terus melakukan serangan di tempat lain di negara itu.
ISIS telah memperluas kehadirannya di Pakistan dalam beberapa tahun terakhir dan mengklaim melakukan sejumlah serangan mematikan, termasuk bom bunuh diri di kuil lainnya bulan November 2016 yang menewaskan lebih dari 50 orang.
ap/hp(rtr/ap/afp/dpa)
Siapakah Kelompok Taliban Pakistan?
Taliban muncul di Pakistan Utara awal 1990-an, setelah Uni Soviet menarik pasukan dari Afghanistan. Kaum prianya memanjangkan jenggot dan kaum perempuan dituntut mengenakan burka. Apa lagi yang diketahui tentang mereka?
Foto: Reuters
Tahrik-i-Taliban Pakistan (TTP)
TTP dulunya bawahi beberapa kelompok militan dari suku-suku Pakistan. Mereka berakar dalam jaringan militan yang disokong Pakistan tahun 80-90an untuk berperang di Afghanistan dan Kashmir. Ketika Pakistan dukung AS setelah serangan 11 September, banyak dari mereka bentuk TTP. Tapi TTP terbentuk resmi 2007. Banyak anggotanya punya hubungan dengan Taliban Afghanistan dan Haqqani sebelum bergabung.
Foto: Aamir Qureshi/AFP/Getty Images
Dipimpin Maulana Fazlullah
Fazlullah dipilih jadi pemimpin Tehrik-i-Taliban (TTP) tahun 7 November 2013, setelah pemimpin sebelumnya mati dalam serangan drone AS. Foto diambil ketika ia berbicara dengan wartawan lokal di Lembah Swat, Pakistan. Fazlullah memimpin Taliban di daerah Swat tahun 2007-2009, dan menindas warga secara brutal, sebelum militer Pakistan mengambil alih kawasan tersebut.
Foto: AFP/Getty Images
Tujuan TTP
Tujuan TTP adalah membubarkan negara Pakistan dan menggantinya dengan sistem garis keras Islam yang dipimpin dengan paham berdasarkan interpretasi undang-undang Islam yang paling keras. Pada dasarnya, TTP ingin agar di Pakistan berjalan sistem seperti yang dipaksakan Taliban di Afghanistan tahun 1990an.
Foto: ADEK BERRY/AFP/Getty Images
Punya Pemimpin Tapi Struktur Tak Jelas
Struktur TTP sulit diketahui. Mereka punya beberapa bagian di daerah suku Pakistan, dan sebagian tersebar di seluruh negeri. Secara teori, mereka semua berada di bawah Fazlullah. Tapi kenyataannya tidak demikian. Yang tampak jelas, semua bagian TTP menyatakan loyalitas kepada Mullah Omar, pemimpin tertinggi Taliban di Afghanistan. Foto: polisi Pakistan tangkap dua anggota TTP (13/06/2011).
Foto: imago/Xinhua
Bagaimana Mereka Biayai Aksi Teror
Diduga mereka dapat uang dari berbagai bisnis kriminal seperti penculikan dan pemerasan. Seperti Taliban di Afghanistan, mereka kemungkinan juga dapat uang dari perdagangan obat terlarang. Selain itu mereka juga mendapat sokongan dari orang-orang kaya tertentu di kawasan itu dan daerah Teluk. Foto: tentara mengangkut sejumlah murid dari sekolah tempat Taliban adakan pembantaian 16 Desember 2014.
Foto: AFP/Getty Images/A Majeed
Lokasi Operasi TTP
Bertahun-tahun TTP beroperasi di daerah Waziristan dan daerah suku. Tapi beberapa tahun terakhir mereka tambah kuat di Karachi dan Peshawar. Bersamaan dengan itu serangan juga meluas ke daerah-daerah di luar wilayah suku. Foto: anak-anak di Karachi menyatakan ikut berduka cita akibat pembantaian murid sekolah di Peshawar oleh Taliban.
Foto: Reuters/A. Soomro
Penyokong TTP
Mereka didukung organisasi-organisasi paling kejam di dunia, misalnya Taliban di Afghanistan, Al Qaeda, juga IMU, yaitu sebuah kelompok militan sadis dari Uzbekistan yang bantu TTP adakan serangan di lapangan terbang Karachi. Selain itu mereka dapat bantuan dari kelompok militan sektarian Pakistan seperti Lashkar-e-Jhangvi. Foto: anggota TTP dan senjata yang berhasil disita militer (13/06/14).
Foto: Rizwan Tabassum/AFP/Getty Images
Sekuat Apa TTP?
Di satu pihak kekuatan TTP sudah berkurang akibat serangan drone dan militer Pakistan, dan jadi lemah karena terpecah-belah. Tapi TTP tetap mampu lancarkan serangan besar. Karena organisasi teroris itu kuat di daerah yang tidak disasar militer, mereka bisa andalkan bantuan organisasi militan lain, seperti Al Qaeda. Foto: warga Waziristan Utara mengungsi sebelum operasi militer diadakan, Juni 2014.