Sebagai upaya rehabilitasi jangka panjang kawasan Sentani yang terdampak banjir bandang bulan lalu, Presiden kawal penandatangan nota kesepakatan dan kunjungi wilayah yang terkena dampak.
Iklan
Banjir bandang menerjang wilayah Sentani, Jayapura pada 16 Maret 2019 lalu. Menurut data dari BNPB, banjir yang dipicu oleh intensitas hujan tinggi dan deforestasi pegunungan ini mengakibatkan 112 warga meninggal dunia dan 17 warga masih dilaporkan hilang. BPBD Provinsi Papua mencatat korban luka berat sejumlah 153 jiwa dan luka ringan 808 jiwa. Sejumlah 4.763 jiwa (963 KK) mengungsi di 21 titik pos penampungan. Sedangkan kerusakan rumah warga, BPBD mencatat 1.788 rumah rusak dengan rincian rusak berat 291 rumah, rusak sedang 209, dan rusak ringan 1.288.
MoU atau nota kesepakatan antara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan sejumlah pihak terkait pemulihan kawasan cagar alam Pegunungan Cycloop, Danau Sentani, telah ditandatangani pada 1 April 2019.
Presiden mengatakan bahwa kesepakatan tersebut merupakan penanganan pascabencana untuk jangka panjang atas program rehabilitasi Pegunungan Cycloop dan sejumlah wilayah lainnya. Diharapkan penanganan jangka panjang tersebut bisa mencegah agar bencana yang sama tidak kembali terulang di masa mendatang.
"Dalam jangka panjang yang namanya Pegunungan Cycloop itu juga harus segera direhabilitasi, harus dihijaukan kembali, harus ditanam kembali sehingga bencana-bencana yang kemarin datang tidak terjadi lagi," kata Presiden yang menyaksikan penandatanganan oleh 17 pihak, seperti dilansir dari keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden.
Nota kesepakatan yang melibatkan pemerintah, universitas, dunia usaha, serta lembaga adat dan agama itu berisi pemulihan kawasan cagar alam Pegunungan Cycloop, Danau Sentani dan daerah aliran sungai (DAS) Sentani Tami.
Kumpulan Foto Bencana Banjir dan Longsor di Sentani, Papua
Inilah kumpulan foto bencana yang melanda daerah Sentani, Papua. Penggundulan hutan di sekitar pegunungan Cycloop, Jayapura ditengarai sebagai pemicu bencana banjir bandang dan longsor.
Foto: Getty Images/AFP/N. Somba
Mengungsi akibat banjir bandang
Anak sekolah di Sentani melewati reruntuhan dan lumpur akibat sapuan banjir bandang. Tercatat sedikitnya 350 rumah dan delapan rumah rusak akibat kejadian ini. Data korban yang terdampak adalah 11.725 KK di tiga distrik yakni Distrik Sentani, Waibu dan Sentani Barat.
Foto: BKPB
Puluhan orang meninggal dunia
Banjir bandang dan tanah longsor yang dipicu oleh hujan lebat di Sentani, Papua, telah menewaskan puluhan orang. Sekitar 40 orang juga dinyatakan hilang. Lebih dari 4.000 warga terpaksa mengungsi dan ditampung di tujuh lokasi.
Foto: Getty Images/AFP/N. Somba
Gotong royong menolong korban
Pencarian korban terus dilakukan di Sentani, yang dilanda banjir bandang Sabtu (16/03) malam. Jumlah korban mungkin akan bertambah karena proses evakuasi masih berlangsung dan tidak semua daerah yang terkena bencana bisa dijangkau.
Foto: Basarnas via Reuters
Pesawat pun rusak
Ratusan rumah, tiga jembatan dan pesawat yang parkir di bandara Sentani rusak oleh banjir. Kepala badan mitigasi bencana lokal, Martono mengatakan naiknya air banjir memaksa bandara Sentani tutup sementara hari Minggu setelah landasan pacu banjir.
Foto: picture-alliance/AP Photo/T. Gultom
Listrik padam, fasilitas medis rusak
“Banyak yang cidera," kata Haerul Lee, Kepala Kantor Kesehatan Jayapura, seraya menambahkan bahwa beberapa fasilitas medis dilanda pemadaman listrik. "Kami tidak bisa mengatasinya sendirian," katanya.
Foto: Getty Images/AFP/N. Somba
Helikopter bantuan
Orang-orang mengelilingi sebuah helikopter tim bantuan pasca terjangan banjir dan longsor di kabupaten Sentani, Papua.
Foto: Reuters/Antara Foto
Dampak kerusakan
Orang-orang berjalan melewati mobil yang rusak akibat terjangan banjir yang juga menghanyutkan lumpur. Ada 9 kelurahan yang terdampak bencana, dan tiga kecamatan di antaranya terdampak paling parah.
Foto: Reuters/Antara Foto
Masa darurat
Pemerintah provinsi Papua telah mendeklarasikan dua minggu masa darurat untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat.
Foto: picture-alliance/AP Photo/Basarnas
Evakuasi
Ratusan penyelamat serta anggota polisi dan militer mengevakuasi penduduk ke tempat penampungan. Yang lain membawa jenazah dengan kantong hitam dan oranye. Ambulans dan kendaraan terlihat membawa korban di jalan berlumpur untuk diangkut ke beberapa klinik dan rumah sakit.
Foto: picture-alliance/AP Photo/Basarnas
Mobil terperangkap
Sebuah mobil terperosok ke dalam lumpur yang terbawa air bandang. Kepala Kampung Adat Yoboi, Sefanya Wali, yang sudah tinggal di kampung seputar Danau Sentani selama tujuh generasi, mengatakan banjir terjadi setiap lima tahun sekali, namun banjir kali ini dianggap sebagai yang terparah.
Foto: Reuters/Antara Foto
Penggundulan hutan
Otoritas bencana telah memperingatkan pemerintah setempat tentang risiko banjir karena terjadinya deforestasi di pegunungan di sekitarnya, kata Sutopo Purwo Nugroho lebih lanjut. Diungkapkannya, pada tahun 2018 pemerintah pusat telah mengirimkan bibit untuk penanaman pohon kembali. (AP, Reuters/Ed: ap/yp/ts)
Foto: Edward Hehareuw via Reuters
11 foto1 | 11
Temui Pengungsi
Selain menyaksikan penandatangan nota kesepakatan, Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo berkunjung ke posko pengungsian yang terletak di GOR Touware, Kampung Kwadeware, Distrik Waibu, Jayapura.
Presiden dan Ibu Negara mendengarkan langsung keluhan maupun keinginan para pengungsi yang terdampak bencana banjir bandang. Jokowi menyampaikan bahwa para warga akan direlokasi ke lokasi yang lebih aman dari bencana. "Ini harus direlokasi karena tempat yang lama memang tempat yang rawan bencana. Oleh sebab itu harus dipindahkan. Relokasinya akan segera ditetapkan oleh gubernur dan bupati," ujarnya.
Presiden mengharapkan agar penetapan lahan relokasi dilakukan sesegera mungkin, "sehingga masyarakat bisa mendapatkan kepastian di mana, dan segera rumah-rumah itu akan dibangun," tambahnya. Selain melakukan relokasi untuk warga di daerah yang rawan bencana, pemerintah juga akan membangun tanggul di daerah yang masih dapat ditinggali penduduk.
Saat Nyawa Bergantung Pada Perkiraan Cuaca
Perubahan iklim membuat perkiraan cuaca menjadi urusan antara hidup dan mati. Untungnya kini ilmuwan mampu memprediksi cuaca ekstrim dengan lebih akurat.
Foto: Reuters/NOAA
Perkiraan Tujuh Hari
Perkiraan cuaca belakangan semakin akurat. Ketika 40 tahun lalu meteorologis hanya mampu memprediksi perubahan cuaca selama tiga hari, kini ilmuwan bisa membuat perkiraan untuk 10 hari, bahkan 30 hari. Perkiraan cuaca jangka panjang terutama krusial untuk sektor pertanian agar dapat mempersiapkan diri menghadapi cuaca ekstrim.
Foto: Getty Images/S. Keith
Model Matematika
Memprediksi perubahan cuaca mustahil tanpa bantuan komputer super yang berfungsi dengan mengandalkan model matematika rumit dan kondisi cuaca aktual. Sejumlah perkiraan bahkan melibatkan data cuaca di 900 juta lokasi di Bumi. Untuk itu ilmuwan membagi Bumi dalam garis bantu yang masing-masing berjarak 9 kilometer.
Foto: ECMWF
Data Lintas Negara
Pada 1975 sejumlah negara Eropa sepakat berbagi data cuaca untuk memperbaiki hasil prediksi. Kini sebanyak 22 negara bergabung dalam European Centre for Medium-Range Weather Forecast (ECMWF) yang melibatkan 12 negara mitra dan beberapa komputer super paling modern di dunia.
Foto: ECMWF
Kekayaan Data Pertajam Akurasi
Sekitar satu setengah tahun silam ECMWF memperluas model cuaca. Jika tadinya simulasi cuaca berbasis prediksi atmosferik, kini ECMWF menambahkan sejumlah elemen baru seperti data samudera dan tanah. Perubahan iklim ikut mengubah pola prediksi cuca karena harus melibatkan lebih banyak data. Meski begitu ilmuwan hingga kini belum mampu menemukan korelasi antara pemanasan global dan cuaca ekstrim.
Foto: picture-alliance/dpa/T. Katic
Prediksi Hidup atau Mati
Betapapun juga ilmuwan tetap meyakini perubahan iklim memperparah cuaca ekstrim. Gelombang panas kian mengganas, topan dan badai menguat dan banjir kian sulit diprediksi. Kini perkiraan cuaca lebih penting karena menyangkut keselamatan nyawa. Jika prediksi bisa dibuat lebih akurat dan cepat, penduduk juga punya waktu lebih banyak buat bersiap-siap.
Foto: picture-alliance/AP Photo/R. Kakade
Ancaman Tanpa Prediksi
Meski semakin sering, guntur dan kilat termasuk fenomena yang paling sulit untuk diprediksi. Adalah hal yang mustahil untuk memperkirakan lokasi sambaran kilat. Namun begitu ECMWF saat ini sedang mengembangkan metode analisa agar bisa memprediksi lokasi sambaran kilat dalam radius 50 kilometer.
Foto: picture-alliance/dpa
Waktu yang Berharga
Secara umum perkiraan cuaca akan terus membaik. Pada 2025 ilmuwan meyakini akan mampu memprediksi perubahan cuaca dalam 10 hari ke depan, bukan hanya 7 hari saja. Hal itu berarti penduduk memiliki waktu tiga hari lebih lama buat mempersiapkan diri menghadapi badai atau cuaca ekstrim lainnya. (Lisa Hänel/rzn/ap)
Foto: Getty Images/AFP/F. Lo Presti
7 foto1 | 7
Anak-anak ingin segera sekolah
Sejumlah anak yang sekolahnya rusak akibat banjir bandang meminta Presiden untuk menghampiri sekolah mereka. Kepada Presiden, mereka menyampaikan keinginannya untuk dapat kembali bersekolah.
"Tadi anak-anak teriak-teriak (memanggil) minta segera sekolahnya diperbaiki dan dibersihkan," Presiden menjelaskan.
Kepala Negara sempat melihat-lihat kondisi SD Negeri Inpres Kemiri, Sentani, Jayapura, yang tampak berantakan. Banyak buku dan bangku-bangku sekolah yang rusak dan tak dapat dipakai lagi setelah kejadian banjir bandang tersebut. Presiden kemudian meminta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang turut hadir bersamanya untuk merapikan bangunan tersebut.
"Besok langsung dikerjakan ya, anak-anak ya? Biar kalau kembali lagi ke sini bisa belajar," kata Presiden kepada anak-anak yang berada di sebelahnya.
Tak lama setelah peninjauan itu, Presiden Joko Widodo mengunggah momen tersebut di akun Instagram pribadinya. Dari unggahannya itu, diketahui bahwa Arnold, Lea, Rey, Elsa, Petrus dan lainnya sudah dua minggu terakhir tidak dapat bersekolah.
Presiden kemudian berjanji, setelah mereka dapat kembali bersekolah dan memasuki masa libur sekolah, untuk mengajak mereka berlibur di Jakarta.
"Saya mengundang mereka untuk datang ke Jakarta pada saat liburan sekolah nanti. Saya ingin mengajak Arnold, Lea, Rey, Elsa, Petrus, dan teman-temannya berlibur di Dunia Fantasi Ancol," tulis Jokowi pada foto yang menampilkan dirinya bergandeng tangan dengan mereka.
na/ap (BNPB, Biro Pers Sekretariat Presiden)
Korban Bencana Lingkungan Terabaikan
Bencana lingkungan akibat kurangnya tindak keamanan, kecerobohan dalam perizinan atau kelalaian menimbulkan banyak korban tewas dan kerusakan ekosistem. Tapi seringkali warga yang jadi korban tidak mendapat gantirugi.
Foto: AP
Menunggu Tanpa Hasil
Dalam bencana lingkungan kebanyakan korban tidak mendapat ganti rugi. Penyebabnya : proses pengadilan bertahun-tahun, sengketa penanggung jawab dan kurangnya aturan yang mengikat perusahaan dalam kasus bencana. Chernobyl, Fukushima, Bhopal atau Deepwater Horizon merupakan sinonim untuk bencana lingkungan akibat kesalahan manusia dalam tiga dekade terakhir.
Foto: Reuters
Bhopal, India
Sedikitnya 25.000 orang tewas akibat bencana kecelakaan pabrik kimia Union Carbide di Bhopal 3 Desember 1984. Perusahaan kimia itu membayar ganti rugi 470 juta US Dollar kepada pemerintah India. Para korban hingga kini hanya menerima ganti rugi alakadarnya atau bahkan sebagian tidak mendapat sesenpun.
Foto: DW/L.Knüppel/N. Scherschun
Chernobyl, Ukraina
Sedikitnya 10.000 orang tewas sebagai dampak kecelakaan meledaknya reaktor nuklir di Chernobyl 26 April 1986. Kawasan luar di Eropa tercemar radioaktif. Banyak petugas penanggulangan kecelakaan atom yang disebut "Liquidator" yang terpapar radioaktifitas tidak mendapat ganti rugi.
Foto: dapd
Basel, Swiss
Kebakaran di gudang pabrik kimia Sandoz, Basel 1 November 1986. Air pemadam kebakaran yang tercemar mengalir ke sungai Rhein dan meracuninya hingga ke muara di Rotterdam. Tidak ada manajer pabrik kimia yang dihukum. Sementara komandan pemadam kebakaran divonis bersalah, 7 tahun setelah peristiwa. Ganti rugi dibayarkan hanya alakadarnya dan tidak sepadan dengan kerusakan yang muncul
Foto: ullstein bild - AP
Prince William Sound, Alaska
Kapal tanker minyak Exxon Valdez karam dan bocor 2 Maret 1989, sekitar 40.000 ton minyak berat bocor ke laut dekat kutub di Alaska. Puluhan ribu binatang mati dan hingga kini ekosystem di kawasan itu belum pulih. Sebanyak 40.000 warga mengajukan gugatan ganti rugi bersama, dan 20 tahun kemudian baru dikabulkan. Exxon harus membayar 500 juta US Dollar, sekitar 10 persen dari volume gugatan.
Foto: AP
Aznalcóllar, Spanyol
Sekitar 5 juta meter kubik lumpur beracun dari bendungan penampung di pertambangan Los Frailes yang bobol 25 April 1998 mengalir ke sungai Guadiamar dan mencemari kawasan luas suaka alam Donana. Pengusaha pertambangan Boliden Ltd. sebuah konsosrium Swedia-Kanada hingga kini menolak gugatan ganti rugi ongkos pembersihan cemaran senilai 275 juta US Dollar.
Foto: picture-alliance/dpa
Baia Mare, Rumania
Bencana tambang serupa juga terjadi di Rumania 30 Januari 2000. Sebuah bendungan limbah kalium sianida dari pertambangan emas Aurul, sebuah konsorsium Rumania-Australia bobol, mencemari sungai Theis dan Donau hingga ke kawasan Laut Hitam. Cemaran hingga kini membebani tanah dan perairan di kawasan itu.
Foto: picture-alliance/dpa
Kolontár, Hungaria
Bendungan limbah pabrik pengolah aluminium MAL bobol 4 Oktober 2010. Sekitar sejuta meter kubik lumpur beracun mencemari 2000 hektar lahan serta sungai Donau. 10 orang tewas dan kawasan pemukiman ditutupi lapisan lumpur merah beracun. Perusahaan MAL dua tahun setelah bencana divonis membayar denda 500 juta Euro.
Foto: AP
Pantai Atlantik, Spanyol
Kapal tanker Prestige karam 19 November 2002 di kawasan pantai barat Spanyol. Sekitar 64.000 Ton minyak berat bocor dan mencemari kawasan pantai Atlantik dari Spanyol, Perancis hingga Portugal. Total kerugian 9 milyar Euro. Siapa yang harus membayar ganti rugi tidak jelas, karena kapal tanker milik perusahaan di Liberia itu dicarter perusahaan di Yunani dan berlayar dengan bendera Bahama.
Foto: picture-alliance/dpa/dpaweb
Chuanjongbei, Cina
Sebuah lubang pengeboran gas di barat daya Cina meledak 25 Desember 2003, gas beracun mengandung asam belerang menyebar ke desa sekitarnya. Sedikitnya 243 orang tewas dan sekitar 10.000 sakit. Tindakan pemerintah di Beijing hanya memecat direktur dan 5 insinyur yang dituduh lalai. Sekarang pertambangan dikelola China National Petroleum Corporation bersama perusahaan minyak AS Chevron.
Foto: STR/AFP/Getty Images
Jilin, Cina
Sebuah ledakan di pabrik kimia milik negara di Jilin 13 November 2005 menyebabkan bocornya 100 ton benzol dan bahan kimia lain ke sungai Songhua. Lapisan cemaran beracun sepanjang 80 km juga mencapai kota Chabarosk di Rusia. Pemerintah di Beijing meminta maaf kepada Moskow, terkait salah antisipasi dan lambannya informasi.
Foto: picture-alliance/dpa
Teluk Meksiko, AS
Anjungan pengeboran minyak "Deepwater Horizon" milik perusahaan Inggris BP di Teluk Meksiko meledak dan tenggelam 20 April 2010. Sedikitnya 11 pekerja tewas dan 200 juta ton minyak bocor ke laut. BP membayar denda sekitar tiga milyar Euro dan sekitar 10 milyar Euro untuk penanggulangan cemaran. Gugatan ganti rugi warga sipil AS juga dikabulkan sebagian, senilai 7 milyar Euro
Foto: AP
Fukushima, Jepang
Gempa bumi dan tsunami 11 Maret 2011 memicu bencana atom di reaktor Fukushima. Pengelola PLTN Tepco dan pemerintah di Tokyo berusaha mengecilkan bencana, tapi sebulan kemudian diketahui itu bencana nuklir terbesar abad ini. Tepco merencanakan pembayaran ganti rugi senilai 25,6 milyar, sebagian dana talangan pemerintah dari uang pajak.
Foto: dapd
Den Haag, Belanda
Sebuah pengadilan sipil di Den Haag Belanda, 30 Januari 2013 menjatuhkan vonis menghukum anak perusahaan minyak Shell membayar ganti rugi kepada seorang petani Nigeria, yang menggugat karena ladangnya tercemar. Vonis ini diharap memiliki dampak simbolis bagi pencemar lingkungan.