Sebuah pasukan bersama Uni Eropa akan jadi demonstrasi kekuatan kepada Rusia bahwa Eropa serius mempertahankan nilianya. Namun sejak lebih enam dekade pembentukan pasukan bersama semacam itu tidak bisa terwujud.
Iklan
Tuntutan Presiden Komisi Uni Eropa Jean-Claude Juncker untuk membentuk pasukan bersama Uni Eropa di tengah krisis yang melanda Ukraina memicu reaksi pro dan kontra di negara anggota. Dalam wawancara dengan harian Jerman "Welt am Sonntag", Juncker menegaskan, pasukan ini akan jadi demonstrasi kekuatan kepada Rusia bahwa Eropa serius mempertahankan nilianya.
Presiden Komisi Uni Eropa itu juga menggarisbawahi nilai simbolis dari pembentukan pasukan bersama semacam itu. "Dengan itu hendak ditunjukkan kepada dunia bahwa di negara-negara Uni Eropa tidak akan terjadi lagi perang," ujar Juncker. Tujuannya bukan menjadi saingan NATO, tapi hendak menunjukkan keseriusan tanggung jawab bersama Eropa terhadap dunia.
Pemerintah Jerman menyambut positif usulan Juncker itu. Terutama terkait penghematan anggaran pertahanan negara, jika bisa membentuk sebuah pasukan bersama Eropa yang efektif. Disebut-sebut jika dilakukan sistem integrasi dan bagi tugas, Eropa dapat menghemat anggaran militer senilai hingga 120 milyar Dolar setiap tahunnya.
Kekuatan Militer Terbesar 2015
Amerika Serikat masih menempatkan diri sebagai kekuatan militer terbesar sejagad. Jauh di belakangnya menguntit Cina dan Arab Saudi. Secara umum negara-negara di Asia mencuat berkat kenaikan anggaran sebesar 40 persen.
Foto: Reuters
1. Amerika Serikat - 581 Milyar USD
Anggaran pertahanan AS tahun ini menyumbang sekitar 39 persen dari total anggaran semua negara di dunia untuk militer, menurut studi International Institute for Strategic Studies di London. Tercatat AS memiliki sekitar 1,3 juta personil, lebih dari 30.000 kendaraan lapis baja, 13.000 pesawat dan helikopter tempur, 10 kapal induk, 72 kapal selam dan puluhan kapal perang lain.
Foto: Reuters/Jason Reed
2. Cina - 129 Milyar USD
Beijing aktif meningkatkan anggaran pertahanan dari tahun ke tahun. Proyek terbesar militer Cina saat ini adalah peremajaan kapal induk milik Rusia yang diberi nama Liaoning dan pengembangan pesawat tempur siluman Shenyang J-31 yang bentuknya menyerupai F35 Lightning II milik militer AS. Secara umum Cina memiliki lebih dari 9000 tank, 3000 pesawat dan helikopter tempur serta 70 kapal perang
Foto: picture alliance/ZUMA Press
3. Arab Saudi - 81 Milyar USD
Kekuatan terbesar militer Arab Saudi berada di udara. Negeri para Emir itu saat ini tercatat memiliki 500 pesawat tempur modern yang dibeli dari Amerika Serikat dan Eropa. Belakangan Arab Saudi juga sedang mengupayakan pembelian 800 tank Leopard 2 dari Jerman. Saat ini negara kaya minyak itu sudah memiliki lebih dari 7000 kendaraan lapis baja dan sekitar 230 ribu tentara.
Foto: AFP/Getty Images
4. Rusia - 70 Milyar USD
Sejak beberapa tahun terakhir, Moskow aktif meningkatkan anggaran pertahanannya. Rusia saat ini fokus pada peremajaan alutista, antara lain untuk pesawat tempur modern, kapal perang dan peluru kendali berdaya jelajah tinggi. Militer Rusia saat ini memiliki 800 ribu tentara, sekitar 45 ribu kendaraan lapis baja, 3000 pesawat dan helikopter tempur serta sebuah kapal induk dari tipe Admiral Kuznetsov
Foto: AP
5. Inggris - 62 Milyar USD
Inggris adalah satu-satunya negara di Eropa barat yang meningkatkan anggaran pertahanannya. Konflik di Ukraina dan Rusia adalah faktor utama yang mendorong negara kepulauan itu untuk melakukan ekspansi. Secara umum kekuatan militer Inggris tergolong moderat, dengan sekitar 200 ribu serdadu, 330 pesawat dan helikopter tempur serta dua kapal induk dari kelas Queen Elizabeth.
Foto: picture-alliance/dpa/dpaweb
6. Perancis - 53 Milyar USD
Sejak Francois Hollande berkuasa, Perancis menghentikan tren pemotongan anggaran pertahanannya sejak krisis ekonomi 2007. Kekuatan utama militer Perancis terletak di udara dan darat, dengan 600 pesawat dan helikopter tempur, 228 ribu tentara dan lebih dari 8000 kendaraan lapis baja. Sementara di laut negeri di jantung Eropa ini memiliki sebuah kapal induk bertenaga nuklir, Charles de Gaulle (R91).
Foto: dapd
7. Jepang - 48 Milyar USD
Sejak 1945, Jepang hanya memiliki angkatan bersenjata yang bersifat pasif dan cuma diturunkan untuk misi damai. Namun menyusul konflik dengan Cina, Jepang memperkuat diri dengan membeli selusin pesawat pengintai dan enam pesawat tempur siluman F-35 dari AS. Selain itu Jepang sejak 2013 memiliki kapal induk Izumo. Angkatan laut Jepang disebut sebagai yang paling canggih dan terlatih di Asia
Foto: Reuters
8. India - 45 Milyar USD
Senjata nuklir adalah kekuatan terbesar India yang tidak jengah berkonflik dengan jirannya, Pakistan. Layaknya Cina, India mencuat lewat jumlah alutista yang tinggi, tapi berteknologi lawas. Tercatat India memiliki lebih dari 1000 pesawat dan helikopter tempur, 15 ribu kendaraan lapis baja dan dua kapal induk, antara lain bekas Uni Sovyet kelas Kiev, INS Vikramaditya yang baru selesai diremajakan
Foto: Getty Images
9. Jerman - 44 Milyar USD
Jerman adalah negara terbesar Eropa yang secara perlahan mengurangi anggaran pertahanannya dari tahun ke tahun. Saat ini Bundeswehr mendapat sekitar 44 milyar USD. Kekuatan terbesar militer Jerman terletak di darat dengan lebih dari 5000 kendaraan lapis baja, antara lain Leopard 2 yang berteknologi modern. Namun militer Jerman dinilai berdaya gempur rendah dibandingkan Inggris atau Perancis.
Foto: imago
10. Korea Selatan - 34 Milyar USD
Musuh utama Korea Selatan adalah jirannya di utara yang diperkuat dengan senjata nuklir. Sebab itu Seoul tidak tanggung-tanggung berbelanja alutista, terutama untuk angkatan darat dan udara. Tercatat Korea Selatan memiliki lebih dari 5000 tank, 650 ribu pasukan, serta 750 pesawat dan helikopter tempur. Kebanyakan persenjataan Korsel berteknologi teranyar yang dibeli dari Eropa dan Amerika Serikat
Foto: Reuters
10 foto1 | 10
Terkendala politik nasional
Namun juga disadari sejak lebih enam dekade, gagasan pembentukan pasukan bersama semacam itu tidak bisa terwujud. Masalah utamanya terletak pada kedaulatan masing-masing negara anggota Uni Eropa. Terutama negara-negara besar, hendak terus berusaha mempertahankan hegemoni kedaulatan nasionalnya.
Juga tuntutan Juncker itu belum merinci seberapa besar kekuatan pasukan bersama Eropa itu. Bagaimana posisinya terhadap NATO? Seberapa besar kontribusi masing-masing negara? Bagaimana dengan pasukan gerak cepat Eropa yang dibentuk 2005 dan hingga kini belum pernah dilibatkan dalam operasi militer?
Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen, yang mendukung gagasan pasukan Uni Eropa itu, mengatakan bahwa ini merupakan visi masa depan pertahanan Eropa. "Memang pembentukannya tidak bisa sekaligus, melainkan secara bertahap," ujar von der Leyen.
Namun Inggris yang merasa memiliki kekuatan militer cukup besar, sejauh ini diketahui selalu menolak usulan pasukan bersama Eropa semacam itu. Juga sejumlah negara kecil anggota Uni Eropa menolaknya dengan alasan mereka lebih percaya pada NATO.
Alasan penolakan kuat lainnya muncul terkait bisnsi perlengkapan militer. Dengan melakukan koordinasi di bawah Uni Eropa, dikhawatirkan kepentingan ekonomi masing-masing industri persenjataan nasional akan terancam. Karena itu, pembentukan sebuah pasukan bersama Eropa langsung ditolak negara anggota pengekspor senjata.