1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Patung Hitler dan Ausschwitz Atraksi Selfie di Yogyakarta

10 November 2017

Di museum lilin dan efek visual Yogyakarta: Para remaja tersenyum lebar ketika membuat selfie dengan patung Adolf Hitler yang berpose heroik. Di belakangnya ada gambar kamp konsentrasi Auschwitz.

Indonesia Nazi Display Adolf Hitler Wachsfigur
Foto: picture-alliance/AP Photo/S.Riyadi

Pemandangan ini terlihat setiap hari di museum De Mata. Adegan ini memang disenangi para remaja yang berkunjung, kata penyelenggara museum. Organisasi hak asasi Human Rights Watch mengecam pameran patung Hitler di museum tersebut menyebutnya "memuakkan”.

Selfie dengan Hitler berlatar belakang kamp konsentrasi di Ausschwitz, di mana lebih satu juta warga Yahudi Eropa dibantai, kontan mengundang kecaman keras dari organisasi korban Holocaust, Simon Wiesenthal Center di Los Angeles.

"Sulit untuk menemukan kata-kata yang cocok untuk menggambarkannya," kata Dekan Simon Wiesenthal Center, Rabi Abraham Cooper. Latar belakangnya menjijikkan. Itu hinaan bagi para korban yang masuk ke sana dan tidak pernah ke luar lagi”, katanya.

Patung Hitler berlatar belakang kamp konsentrasi Ausschwitz jadui motif yang digemari remaja IndonesiaFoto: picture-alliance/AP Photo/S.Riyadi

Selain patung Hitler, di museum itu juga ada patung Darth Vader dari film Star Wars dan patung Presiden Joko Widodo.

Ini bukan pertama kalinya, gambar dan simbol Nazi di Indonesia mengundang kritik internasional. Sebuah kafe bertema Nazi di Kota Bandung, yang pelayannya mengenakan seragam pasukan SS, pernah membangkitkan kemarahan di luar negeri. Kafe itu sekarang diberitakan sudah menghentikan operasinya.

Tahun 2014, video musik Ahmad Dhani yang dibuat sebagai penghormatan Prabowo Subianto menjelang pemilihan presiden, juga membangkitkan kemarahan karena ahmad Dhani mengenakan seragam SS.

Soldatenkaffee di Bandung (Foto tahun 2014)Foto: picture-alliance/dpa

Marketing Officer Musem De Mata, Warli mengatakan, dia memang tahu bahwa Hitler bertanggung jawab atas pembantaian massal warga Yahudi, namun dia mempertahankan adegan patung dan kamp konsentrasi Ausschwitz itu.

"Hitler adalah salah satu tokoh favorit pengunjung kami. Tidak ada pengunjung yang mengeluhkannya. Sebagian besar pengunjung kami bersenang-senang, karena mereka tahu ini hanya museum hiburan," kata Warli.

"Kami akan mengikuti saran dan respon publik”, tambahnya. "Biar saja mereka yang menilai, maka karakter yang baik dan buruk."

Peneliti Human Rights Watch's Indonesia, Andreas Harsono mengatakan, patung lilin Hitler dengan latar belakang kamp konsentrasi Ausschwitz itu sangat "sickening" dan mencerminkan sentimen anti Yahudi yang cukup luas di Indonesia. Konflik antara Israel dan Palestina yang tidak kunjung selesai ikut menyuburkan anti-semitisme di Indonesia, yang berakar dari interpretasi sempit kitab suci Al Quran, kata dia.

hp/ml (ap, rtr)

 

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait