Coelho: "Kejahatan Mata Hari Adalah Menjadi Mandiri"
2 Desember 2016
Penulis kosmopolit Brasil Paulo Coelho mengangkat kisah spion cantik dan misterius "Mata Hari" dalam novel terbarunya "The Spy". Mata Hari dieksekusi di Perancis Oktober 1917 atas tuduhan spionase.
Iklan
Kehidupan Mata Hari diselimuti berbagai mitos. Lahir di Belanda sebagai Margaretha Geertruida Zelle tahun 1876, dia kemudian dikenal sebagai bintang tarian erotis yang sempoat menghebohkan Eropa di era Perang Dunia I.
Sejak kecil, Margaretha punya cita-cita tinggi dan ingin melanglang buana. Pada usia 18 tahun dia menerima pinangan seorang perwira Belanda yang mencari isteri untuk dibawa bertugas ke Indonesia, ketika itu masih bernama Hindia Belanda.
Keluarga itu sempat tinggal di Malang. Namun suaminya yang berusia 20 tahun lebih tua ternyata peminum alkohol dan sering memukulinya. Margaretha meninggalkan suaminya dan pergi dengan perwira lain. Dia mulai belajar tarian Jawa dan ikut kelompok tari lokal. Sejak itu dia memakai nama "Mata Hari".
Atas permintaan suaminya, Mata Hari kembali ke rumah mereka dan pasangan yang memiliki dua orang anak itu kemudian pulang ke Belanda. Mereka bercerai tahun 1902. Mata Hari kemudian pindah ke Paris dan meniti karir sebagai penari eksotis dan erotis. Banyak perwira yang jatuh cinta kepadanya.
15 Oktober 1917, Mata hari dihadapkan ke regu tembak Perancis atas tuduhan melakukan spionase.
Di adegan inilah Paulo Coelho memulai roman terbarunya "The Spy". Dalam buku itu, ketika matanya akan ditutup di hadapan regu tembak, Mata Hari bertanya: "Haruskah saya mengenakan ini?"
Misteri Mata Hari: Penari Erotis Yang Dituding Mata-mata
Di hadapan regu tembak, Mata Hari yang dituding sebagai mata-mata di Perang Dunia I menerima eksekusi dengan tenang. Banyak kontroversi menyebut, ia sebenarnya tak bersalah. 2017, 100 tahun kematiannya.
Foto: picture-alliance/akg-images
Putri pembuat topi
Margaretha Geertruida Zelle lahir di Belanda tahun 1876. Ayahnya merupakan pembuat topi yang cukup makmur di negeri kincir angin itu. Ibunya, meninggal dunia ketika ia berusia 14 tahun. Sejak kecil, Margaretha punya cita-cita tinggi dan ingin menjelajahi dunia. Ia tumbuh sebagai gadis molek nan memesona.
Foto: picture-alliance/CPA Media Co.
Mulai melanglang buana
Di usia baru 18 tahun, Margaretha menikah dengan seorang perwira Belanda yang mencari isteri untuk dibawa bertugas ke Indonesia, ketika itu masih bernama Hindia Belanda. Namun suaminya yang berusia hampir dua kali lipat darinya ternyata pecandu alkohol dan sering menyiksa dirinya. Tak tahan diselingkuhi dan menderita, Margaretha meninggalkan suaminya.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Usir lara dengan tari
Setelah meninggalkan suaminya, Margaretha mulai belajar tarian Jawa dan ikut kelompok tari lokal. Atas permintaan suaminya, Mata Hari kembali ke rumah mereka dan pasangan yang memiliki dua orang anak itu kemudian pulang ke Belanda. Tahun 1902, pasangan itu berpisah.
Foto: picture-alliance/Photoshot
Menjadi penari
Usai bercerai, Margaretha kemudian pindah ke Paris dan meniti karir sebagai penari eksotis. Banyak perwira tergila-gila kepadanya. Di Paris ia menjadi penari dengan nama panggung yang unik untuk Eropa: "Mata Hari".
Foto: picture alliance/Mary Evans Picture Library
Kejenuhan di masa perang
Saat berada di puncak karir sebagai penari erotis, pecahlah perang dunia pertama. Dalam buku karangan Paul Dowswell dan Fergus Flemming yang berjudul True Spy, dikisahkan sang penari erotis itu pulang ke Belanda—negara yang masih dianggap netral. Semasa perang, ia kebosanan karena tak lagi bebas seperti sediakala.
Foto: picture-alliance/United Archiv
Di tengah dua musuh
Seorang pejabat Jerman di Belanda kemudian menawarinya kembali ke Paris, Perancis—negara musuh Jerman di PD I. Mata Hari dibujuk agar memakai daya pikatnya mempengaruhi para petinggi. Di lain sisi, kepala dinas intelijen Perancis kala itu juga memohon pada Mata Hari untuk hal serupa.
Foto: picture alliance/Heritage Images/Fine Art Images
Dituding jadi mata-mata
24 Juli 1917 dia dituding telah menjadi mata-mata terhadap Perancis. Dalam usia 41 tahun, 15 Oktober 1917, Mata Hari dihadapkan ke regu tembak Perancis atas tuduhan melakukan spionase. Dikisahkan, Mata Hari menolak matanya ditutup kain saat eksekusi. Dia hanya memandang para eksekutornya dengan tenang.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Memori dari Belanda hingga ke tanah Jawa
Detik-detik jelang eksekusi, Mata Hari membayangkan lagi kehidupannya, dari sebuah kota kecil nan tenang di Belanda, sampai di Pulau Jawa, dimana ia hidup dengan suami tua bangka yang pemabuk, lalu berpetualang ke Paris yang penuh kemewahan. Banyak kontroversi yang menyebutkan bahwa sebenarnya ia tidak bersalah.
Foto: Getty Images
Menguak dokumen Hata Hari
Selama dua puluh tahun terakhir, dinas rahasia Inggris, Jerman dan Belanda menyelidiki dokumen-dokumen tentang Mata Hari. Bagi penulis terkenal Paulo Coelho, dokumen-dokumen dan hasil investigasi itu sumber yang sangat kaya dan padat untuk menuliskan novelnya. Ia pun menulis roman bertajuk ‘The Spy’ dengan tokoh Mata Hari sebagai inspirasi.
Foto: picture-alliance/Heritage-Image
Feminis pertama
Roman Coelho berangkat dari kisah dramatis Mata Hari dan kekuatan imajinasi Coelho, yang menggunakan bentuk narasi orang pertama. "Mata Hari adalah salah satu feminis pertama," ujar Coelho. "Dia memilih hidup yang independen yang tidak konvensional."
Foto: picture-alliance/akg-images
Menjadi perempuan mandiri
Dalam buku garapan Paulo Coelho, saat menatap para penembak menolak ditutup matanya, Mata Hari hanya mengatakan dua patah kata: "Saya siap." Satu-satunya kejahatan dia adalah menjadi perempuan mandiri," tandas penulis Brasil yang kini hidup di Swiss itu. Tahun 2017 adalah 100 tahun kematian Mata Hari. Ed: ap/hp/as ( (dpa, washingtonpost, spiegel/nationalgeographic)
Foto: picture-alliance/dpa/A. Dedert
11 foto1 | 11
"Mata hari tidak diikat matanya. Tangannya juga tidak. Dia hanya memandang para eksekutornya dengan tenang," demikian Coelho memulai kisah perempuan Belanda itu dari akhir hidupanya.
Bagi Coelho, Mata Hari adalah perempuan pemberani yang membebaskan dirinya dari moralisme dan adat istiadat provinsial pada awal abad kedua puluh. Sambil menunggu eksekusi di sebuah penjara Paris, salah satu permintaan terakhirnya adalah pena dan kertas untuk menulis surat.
Selama dua puluh tahun terakhir, dinas rahasia Inggris, Jerman dan Belanda mulai membuka dokumen-dokumen tentang Mata Hari. Bagi Paulo Coelho, inilah sumber yang sangat kaya dan padat untuk menuliskan novelnya.
VOC - Mendunia Berkat Bumi Indonesia
VOC menjelma menjadi raksasa dagang berkat menguasai bumi Indonesia. Kompeni bentukan Belanda itu bertindak layaknya negara. Tapi lalu remuk tanpa bersentuhan dengan musuh. Ini perusahaan multinasional pertama di dunia.
Foto: public domain
Jelajah Bumi demi Rempah
Rempah adalah faktor besar yang mendorong kolonialisme. Tidak berbeda dengan Belanda. Lantaran takut tersaingi oleh Portugis dan Inggris, negeri kincir angin ini membentuk perusahaan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) untuk memonopoli jalur perdagangan rempah di Asia. Berbekal kekuasaannya di Indonesia, VOC menjelma menjadi raksasa multinasional pertama di dunia.
Foto: picture-alliance/akg
Negara dalam Negara
VOC bukan cuma sekedar perusahaan biasa. Ia bertindak layaknya sebuah negara. Kompeni bentukan Belanda ini misalnya berwenang buat merangkai perjanjian multilateral, membangun koloni, memenjarakan dan mengeksekusi mati terpidana, membangun pasukan bersenjata dan membentuk mata uang sendiri.
Foto: public domain
Kaya dan Berkuasa
Sejak berdiri tahun 1602 hingga 1799, VOC tercatat mempekerjakan hampir satu juta penduduk Eropa dan mengirimkan 4785 kapal dagang ke Asia yang membawa sekitar 2,5 juta ton barang dagang. Berkat keberhasilan di Indonesia, VOC bahkan mampu menerbitkan saham pertama di dunia (gambar).
Foto: Privat
Jayakarta Menjadi Batavia
Awalnya VOC mendapat hak dagang dari kesultanan Banten. Namun Gubernur Jendral VOC pertama, Pieter Both memilih Jayakarta sebagai pusat administrasi. Belanda kemudian mengubah kota kecil itu menjadi kota dagang besar dengan benteng dan pelabuhan.
Foto: public domain
Coen, Jagal dari Batavia
Adalah Jan Pieterszoon Coen yang bertanggungjawab atas dominasi VOC di Indonesia. Sempat nyaris terusir oleh Pangeran Jayakarta, Belanda tahun 1627 lalumenugaskan Coen untuk menumpas tentara kerajaan Jayakarta. Setelah berkuasa, Coen mengubah nama Jayakarta menjadi Batavia. Oleh sejahrawan, ia digambarkan sebagai pribadi yang kejam dan gemar menggunakan kekerasan.
Foto: gemeinfrei
Jantung Kolonialisme
Nama Batavia berasal dari nama suku Germanik, Batavi, yang bermukim di kawasan sungai Rhein. Penduduk Belanda meyakini, suku tersebut adalah nenek moyang mereka. Di kota baru ini, Belanda membangun banyak infrastruktur yang terutama berfungsi sebagai kantor administrasi, pangkalan militer, pelabuhan dan berbagai tempat hiburan buat penduduk non pribumi.
Foto: public domain
Menggurita di Asia
Kendati bermarkas di Batavia, aktivitas dagang VOC melebar ke wilayah Asia Timur semisal Cina dan Jepang. Indonesia saat itu adalah pemasok rempah terbesar dunia di samping Asia Selatan. Nilai perusahaan swasta Belanda itu ditaksir mencapai 7,4 Milyar US Dollar dengan nilai uang saat ini.
Foto: public domain
Remuk dari Dalam
Tanpa lawan yang memadai, VOC sejatinya mampu bertahan hidup lebih lama. Tapi korupsi yang merajalela membuat perusahaan multinasional pertama di dunia itu ambruk di tahun 1799. Akibatnya semua aset dan utang VOC dilimpahkan pada kerajaan Hindia Belanda. Setelah kemerdekaan, menjadi milik Republik Indonesia.
Foto: public domain
8 foto1 | 8
"Saya pulang dengan gunung dokumen," kata Coelho, "namun juga dengan pertanyaan: Apa yang ditulias Mata Hari dalam surat-suratnya? Bagaimana dia bisa terjebak dalam begitu banyak perangkap yang dibjuat, baik oleh teman maupun musuhya? "
Novel ini tentu berangkat dari kisah dramatis Mata Hari dan kekuatan imajinasi Coelho, yang menggunakan bentuk narasi orang pertama. Saambil menunggu ekesekusinya, Mata Hari membayangkan lagi kehidupannya, dari sebuah kota kecil di Belanda, sampai di Pulau Jawa dengan suami tua dan pemabuk, lalu ke Paris yang penuh glamour dan kemewahan.
Perang Diplomasi demi Kemerdekaan Indonesia
Tanpa diplomasi Sjahrir dan tekanan internasional, Belanda masih akan bercokol di Indonesia, kendati proklamasi 45. Inilah empat tahun bersejarah yang dipenuhi intrik politik, pengkhianatan dan agresi milliter Belanda
Foto: picture-alliance/ANP
Kapitulasi Jepang, September 1945
12 Agustus 45, tiga hari setelah bom atom menghancurkan Nagasaki, Panglima Militer Jepang, Jendral Terauchi Hisaichi mengundang Soekarno dan Radjiman Wedyodiningrat ke Da Lat, Vietnam. Kepada keduanya Hisaichi mengindikasikan Jepang akan menyerah kepada sekutu dan membiarkan proklamasi kemerdekaan RI. Baru pada 2 September Jepang secara resmi menyatakan kapitulasi di atas kapal USS Missouri.
Foto: picture-alliance/dpa/United States Library Of Congres
Proklamasi, Agustus 1945
Setibanya di Jakarta, Soekarno diculik oleh pemuda PETA ke Rengasdengklok. Di sana ia dipaksa mengumumkan kemerdekaan tanpa Jepang. Malam harinya Soekarno menyambangi Mayjen Nishimura Otoshi. Kendati tidak mendukung, Nishimura menawarkan rumahnya untuk dipakai merumuskan naskah proklamasi. Keesokan hari Soekarno dan Hatta mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia di Jl. Pegangsaan Timur No. 56
Foto: picture alliance/CPA Media
Kabinet Sjahrir I, November 1945
Soekarno dan Hatta diangkat sebagai presiden dan wakil presiden Indonesia. Keduanya memerintahkan Sutan Sjahrir, diplomat ulung yang kemudian menjadi perdana menteri pertama, buat mencari pengakuan internasional. Tugas Sjahrir adalah mempersiapkan Indonesia menghadapi pertemuan Linggarjati. Pidatonya yang legendaris di sidang umum PBB 1947 hingga kini masih tercatat sebagai momen paling menentukan
Foto: picture alliance/United Archives/WHA
Perundingan Linggarjati, November 1946
Dalam pertemuan yang dimediasi Inggris, Belanda mengakui kedaulatan Indonesia di Jawa, Madura dan Sumatera. Tapi Belanda nyaris bangkrut dan berniat mengamankan akses ke sumber daya alam Indonesia. Sjahrir yang ingin menghindari perang sempat menyetujui pemerintahan transisi di bawah kepemimpinan Belanda. Idenya ditolak Sukarno, dan Sjahrir harus mundur sebulan setelah penadatanganan perjanjian.
Foto: Public Domain
Agresi Militer I, Juli 1947
Akibatnya Belanda menyerbu Sumatera dan Jawa demi merebut sumber daya alam dan lahan pertanian. Apa yang oleh Indonesia disebut sebagai Agresi Militer, dinamakan Belanda "misi kepolisian" untuk menghindari campur tangan internasional. Parlemen Belanda awalnya menginginkan perluasan agresi buat merebut ibukota Yogyakarta, tapi ancaman sanksi PBB membuat Den Haag menarik pasukannya dari Indonesia.
Foto: picture alliance/Everett Collection
Perjanjian Renville, Desember 1947
Di atas kapal USS Renville, Indonesia berhasil memaksakan gencatan senjata, tapi kehilangan sebagian wilayahnya. Belanda cuma mengakui kedaulatan RI di Jawa tengah, Yogyakarta, dan Sumatera, serta meminta TNI menarik pasukannya dari wilayah pendudukan. Belanda kala itu sedang menunggu pemilu legislatif. Pemerintahan yang baru kemudian mengambil kebijakan yang lebih keras terhadap Indonesia.
Foto: Publilc Domain
Agresi Militer II, Desember 1948
Belanda memanfaatkan masa liburan natal PBB buat menggelar Agresi Militer II. 80.000 pasukan diterjunkan. Soekarno, Hatta dan Sjahrir ditangkap. Akibatnya Sjafruddin Prawiranegara diperintahkan membentuk pemerintahan darurat. Uniknya operasi militer di Indonesia didukung 60% penduduk Belanda. Sembilan hari setelah dimulainya agresi, PBB menelurkan dua resolusi yang menentang serangan Belanda
Foto: Getty Images/Keystone
Konferensi Meja Bundar, Agustus 1949
Setelah menjalin kesepakatan dalam perjanjian Roem Roijen, Indonesia dan Belanda sepakat bertemu di Den Haag atas desakan internasional. Belanda bersedia menarik mundur pasukan dan mengakui kedaulatan RI di semua kepulauan, kecuali Papua barat. Sebagai gantinya Indonesia harus membayar sebagian utang pemerintahan kolonial, termasuk yang dipakai untuk agresi militer selama perang kemerdekaan.
Foto: Getty Images/Keystone
Penyerahan Kedaulatan, Desember 1949
Ratu Juliana menandatangani akta penyerahan kedaulatan kepada RI di Amsterdam pada 27. Dezember 1949. Setelah kemerdekaan, Indonesia tenggelam dalam revolusi buat mengamankan kesatuan republik. Sementara Belanda menghadapi tekanan internasional. Sikap Den Haag soal Indonesia dan Papua bahkan nyaris membatalkan keanggotaan Belanda di NATO, yang kala itu mendukung kemerdekaan Indonesia.
Foto: picture-alliance/ANP
9 foto1 | 9
"Mata Hari adalah salah satu feminis pertama," kata Coelho. "Dia memilih hidup yang independen yang tidak konvensional."
Dalam buku Paulo Coelho, saat menatap para penembak menolak ditutup matanya, - Mata Hari hanya mengatakan dua patah kata: "Saya siap."
"Satu-satunya kejahatan dia adalah menjadi wanita mandiri," kata penulis Brasil yang kini hidup di Swiss itu. Tahun 2017 adalah 100 tahun kematian Mata Hari.
hp/rn (dpa, washingtonpost, spiegel)
Mengintip Jantung Spionase Jerman
Sejak pindah ke markas barunya di Berlin, kantor lama Dinas Rahasia Jerman (BND) di Püllach mulai ditinggalkan. DW mendokumentasikan sisa peninggalan dari tempat yang paling dirahasiakan di Jerman itu.
Foto: Sieveking Verlag, Martin Schlüter, 2014
Di Pusat Kekuasaan
Kepindahan dinas rahasia Jerman, Bundesnachrichtendienst (BND), ke Berlin didokumentasikan oleh fotografer, Martin Schlüter. Salah satu ruang yang paling dirahasiakan adalah "Signal Intelligence Control Room." Di ruang inilah agen BND menerima data dari jutaan alat penyadap yang disebar di seluruh negeri.
Foto: Sieveking Verlag, Martin Schlüter, 2014
Jadwal Kerja Anjing
Untuk menjaga kompleks BND dari orang-orang yang tidak diundang, dinas rahasia Jerman itu menggunakan anjing penjaga. Pada gambar ini tampak jadwal kerja yang disusun untuk hewan-hewan tersebut.
Foto: Sieveking Verlag, Martin Schlüter, 2014
Ada Elvis di Dinding
Walaupun kerap digambarkan sebagai sekelompok mahluk misterius berjas dan berkacamata hitam, agen BND juga cuma manusia biasa. Beberapa berupaya mendekorasi ruang kerjanya yang bernuansa abu-abu dengan barang-barang pribadi. Di ruangan ini pernah bekerja seorang penggemar besar Elvis Presley
Foto: Sieveking Verlag, Martin Schlüter, 2014
Dunia dalam Arsip
Bahkan di abad ke-21 ini pun tidak semua wilayah di dunia bisa dipetakan secara digital. Dinas Geografi BND sebab itu mengelola koleksi peta dan citra udara yang tersimpan rapih di dalam ruang arsip ini.
Foto: Sieveking Verlag, Martin Schlüter, 2014
Peninggalan Masa Lampau
Tas kulit tua ini tergeletak berdebu di gudang dinas rahasia. Tidak jelas siapa yang menggunakannya dan untuk tujuan apa. Sebagian menduga isinya adalah alat perekam, senjata dan perlengkapan lain untuk menyamar.
Foto: Sieveking Verlag, Martin Schlüter, 2014
Kekacauan Sehari-hari
Di dalam kantor ini pernah bekerja seorang ilmuwan - dan pastinya belum lama ditinggalkan. Ini terlihat dari sisa roti yang terlegeletak di atas meja. Tidak jelas tugas apa yang diemban sang empunya kantor.
Foto: Sieveking Verlag, Martin Schlüter, 2014
Pernafasan Mulut
Topeng ini bukan untuk menyamarkan diri seperti agen dinas rahasia di film layar lebar "Mission Imposible." BND menggunakan wajah palsu yang terbuat dari silikon ini untuk menyimulasikan pertolongan pertama.
Foto: Sieveking Verlag, Martin Schlüter, 2014
Akhir Sebuah Era
Markas BND di Pullach tadinya adalah sebuah pemukiman untuk fungsionaris partai NSDAP di era Adolf Hitler. Kini, seiring pegawai terakhir mengemas kopernya dan berangkat ke Berlin, kantor BND ini akan menjadi potongan sejarah belaka. Akhir sebuah era untuk sejarah spionase Jerman.