1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

220908 Finanzkrise Paulson

24 September 2008

700 miliar Dollar - paket besar bagi masalah yang besar pula, kata Presiden George W. Bush. Dalam dua tahun mendatang, dana itu antara lain akan digunakan untuk membeli kredit macet sejumlah lembaga keuangan di Amerika.

Menkeu AS Henry Paulson (kiri) dan pimpinan The Fed Ben Bernanke (kanan)Foto: AP

Menteri Keuangan AS Henry Paulson, penggagas paket penyelamatan ini, mendesak agar pemerintah negara lainnya meluncurkan kebijakan serupa. Krisis moneter harus diselesaikan di tingkat internasional, kata Paulson. Menurutnya, pasar keuangan bersifat global, karena itu, dibutuhkan solusi global pula:

"Sistem kita mempengaruhi seluruh dunia dan saya akan menekan rekan sejawat saya agar merancang program serupa bagi bank dan lembaga keuangan mereka, bila itu yang dibutuhkan."

Menurut Paulson, sudah ada sejumlah negara yang sepakat untuk mengucurkan dana bantuan bagi lembaga keuangan yang terbelit masalah. Namun, sampai saat ini, belum ada pemerintah negara lain yang secara resmi menyatakan akan mengeluarkan paket penyelamatan untuk mengatasi dampak krisis keuangan. Pemerintah Jerman bahkan menolak mentah-mentah intervensi pemerintah dalam pasar keuangan.

Menurut Kanselir Jerman Angela Merkel, krisis keuangan ini antara lain disebabkan kurangnya transparensi pasar keuangan Amerika. Sementara, Menteri Keuangan Amerika Serikat Henry Paulson meyakini, hanya kebijakan yang diambil bersama dapat mengatasi krisis moneter saat ini. Paulson menegaskan, tak hanya perusahaan Amerika yang diuntungkan oleh paket dana bantuan pemerintah. Dana Bank Sentral Amerika juga terbuka bagi bisnis asing yang berinvestasi di Amerika, kata Paulson:

"Bila ada lembaga keuangan melakukan bisnis di Amerika Serikat, membuka lapangan kerja di sini tapi dilumpuhkan aset yang tidak dapat dijual, tentu saja itu berpengaruh pada rakyat Amerika, ini berlaku bagi semua perusahaan."

Bank investasi, bank kredit rumah dan perusahaan asuransi - hampir tidak ada lembaga keuangan yang luput dari krisis keuangan. Krisis moneter ini bahkan menjalar dari pasar moneter Amerika. Salah satu korbannya adalah Bank Kredit Pembangunan Jerman (KfW). Bank pemerintah ini menyalurkan dana 300 juta Euro pada Lehmann Brothers, hanya sesaat sebelum bank investasi Amerika itu menyatakan bangkrut. Dana tersebut hangus, namun pemerintah Jerman tidak turun tangan untuk menyalurkan dana pada KfW. Langkah yang salah kata ketua Serikat Buruh Jerman Michael Sommer:

"Lebih baik melakukan aksi penyelamatan sekarang daripada membiarkannya berlarut-larut. Tapi yang menanggung akibatnya adalah rakyat kecil. Bila ada keuntungan, maka diadakan privatisasi, sebaliknya kalau ada kerugian, itu dijadikan tanggungan masyarakat luas."

Belum diketahui, seberapa besar kerugian akibat hangusnya dana lembaga keuangan pemerintah Jerman, KfW. Menurut Menteri Keuangan Jerman Peer Steinbrück, krisis keuangan akibat kredit perumahan Amerika yang macet dan krisis perbankan juga akan berimbas pada ekonomi Jerman. Ramalan pertumbuhan ekonomi Jerman terpaksa dikoreksi ke bawah, dari 1,2 persen menjadi 0,5 persen. Seandainya pemerintah Jerman memutuskan untuk menyalurkan dana bantuan bagi Bank Kredit Pembangunan KfW, maka beban terbesar ditanggung akan para pembayar pajak.

Kritik sama juga terlontar bagi paket penyelamatan yang digagas pemerintah Amerika untuk mencegah ambruknya lebih banyak lembaga keuanga. Menteri Keuangan Henry Paulson mengakui:


"Ini mungkin menelan dana besar. Sebenarnya, saya juga tidak suka memberatkan para pembayar pajak, tapi gagasan ini masih tetap lebih baik daripada alternatifnya."

Alternatifnya adalah pemerintah Bush berdiam diri, tidak melakukan intervensi dan membiarkan pasar meregulasi sendiri krisis moneter. Hal ini pun dipertimbangkan Presiden George W. Bush. Namun, sejumlah pakar ekonomi menyarankan pemerintah untuk segera bertindak. Alasannya, tanpa suntikan dana pemerintah, lebih banyak lagi bank dan lembaga keuangan akan bangkrut, kredit bagi perusahaan dan perorangan makin sedikit dan ekonomi Amerika mandeg sama sekali.

Sampai akhir pekan ini, pemerintah Amerika Serikat membahas bentuk dan alokasi dana bantuan bagi perbankan Amerika. Untuk itu, pemerintah Bush membutuhkan dukungan fraksi Demokrat yang memegang mayoritas dalam Konggres. Perundang-undangan dan regulasi khusus dibutuhkan untuk mengatur penyaluran dana senilai miliaran dollar. Chris Dodd, Ketua Komisi Perbankan Senat Amerika dari kubu Demokrat menolak untuk menyerahkan cek kosong pada pemerintah Bush:

"Kita melakukan kesalahan besar bila kita menandatangani cek senilai 700 miliar Dollar tanpa meminta pertanggungjawaban, tanpa mempedulikan situasi para pemilik rumah dan kekuatiran akan ledakan pajak."

Dodd dan kubu Demokrat menuntut pemerintah mengalokasi sebagian dana tersebut untuk merangsang ekonomi Amerika, membantu pemilik rumah yang tak mampu melunasi kreditnya serta pengawasan langsung Kongres terhadap proses pembelian kredit macet. Tuntutan lainnya mencakup regulasi lebih ketat serta badan pengawas publik bagi bisnis dan sektor keuangan. Politisi Partai Republik John Boehner mendesak agar detil tuntutan kubu Demokrat tak menjadi penghambat dalam pencarian solusi cepat bagi krisis moneter.

"Saya marah sekali, sama dengan warga Amerika lainnya bahwa uang pajak rakyat dipertaruhkan. Tapi, ini lebih dari sekedar teori. Pada dasarnya saya menolak segala bentuk intervensi pemerintah dalam pasar, tapi kita tengah menghadapi krisis."

Chris Dodd dan politisi lainnya dari kubu Demokrat pun sepakat untuk mencari solusi tercepat. Mereka bahkan bersedia untuk memisahkan tuntutannya dari paket penyelamatan sebenarnya, untuk mencegah pasar moneter makin terpuruk. Untuk menyelesaikan krisis ini, Chris Dodd dan kubu Demokrat bersedia melupakan persaingannya dengan Partai Republik.

"Pemilu akan digelar dalam 40 hari, ini lebih penting daripada politik partai, kita harus bertindak cepat."

Kedua kandidat presiden Amerika Serikat pun menyoroti krisis moneter dan paket penyelamatan pemerintah bagi lembaga keuangan yang terbelit masalah. Calon kubu demokrat Barack Obama mengkritik paket penyelamatan pemerintah Bush.

Pemerintah Bush hanya mengajukan konsep dasar yang sangat mahal, kata Obama, dan bukan suatu rencana konkret untuk menyelesaikan krisis perbankan.

John McCain, kandidat Partai Republik membalas Obama pun tak mampu mengajukan konsep yang lebih masuk akal. Tapi, menurut pengamat ekonomi, hal ini juga berlaku bagi John McCain. Kedua kandidat presiden Amerika memang tak cukup berpengalaman dalam isu ekonomi. Sebaliknya, gagasan Menteri Keuangan Henry Paulson menuai pujian dari pakar bisnis dan ekonomi. Ide Paulson adalah solusi terbaik di antara yang terburuk.(zer)