Paus beluga jinak yang ditemukan di perairan Norwegia, menurut Fiskeribladet, dulunya adalah hewan terapi bagi anak-anak di Rusia. Namun, media berspekulasi paus tersebut adalah agen mata-mata Angkatan Laut Rusia.
Iklan
Fiskeribladet menyampaikan pada Selasa (07/05) bahwa ikan paus misterius bertali yang mendekati perahu nelayan Norwegia bisa jadi milik pusat selam di Rusia. Para nelayan Norwegia di perairan Arktik menemukan paus beluga sepanjang 4 meter berusaha melepaskan tali pengikat di tubuhnya dengan menggesekkan dirinya ke badan perahu.
Seorang nelayan akhirnya membantu melepaskan tali itu dan setelah memeriksa tali pada paus, mereka menemukan kamera bertulisan ‘‘peralatan milik St. Petersburg‘‘ dalam bahasa Inggris.
Angkatan militer Norwegia tertarik dengan hadirnya paus berkamera yang menurut para ahli adalah alat mata-mata Angkatan Laut Rusia. Terlihat di pelabuhan Hammerfest, Norwegia, ikan paus beluga itu terlihat sangat nyaman dikelilingi oleh orang-orang yang ingin membelainya.
Hewan-Hewan Spionase: Ikan Paus, Merpati, dkk
Seekor ikan paus ditemukan di lepas pantai Norwegia dan dicurigai sebagai mata-mata Rusia. Merpati, kucing serta hewan lainnya juga telah dipasangi peralatan intelijen di tubuhnya, dan tingkat keberhasilan berbeda-beda.
Foto: Imago/C. Ohde
Ikan paus agen intelijen Rusia?
Ikan paus di lepas pantai Norwegia ini terlihat jinak saat berenang mendekati perahu nelayan. Namun, di badannya terdapat tali pengikat dengan tulisan ‘‘Peralatan St. Petersburg‘‘. Pada tali pengikat disematkan alat untuk memasang kamera. Apakah ikan paus dijadikan agen intelijen Rusia? Bisa jadi paus itu lari dari perairan Rusia.
Foto: Joergen Ree Wiig/Norwegian Direcorate of Fisheries Sea Surveillance Unit via AP/picture-alliance
Merpati mata-mata yang tersohor
Menggunakan binatang sebagai mata-mata sudah jadi rahasia umum badan intelijen di seluruh dunia. Tentara Jerman, misalnya, pada Perang Dunia I menggunakan burung merpati berkamera sebagai sarana pengumpul informasi. Merpati akhirnya tidak pernah digunakan secara permanen, karena kamera otomatisnya hanya dapat memotret 12 foto dan merpati harus tepat terbang di atas lokasi yang dituju.
Foto: picture-alliance/dpa/Cortesía del Museo Internacional del Espionaje
Agent Flipper
Ada banyak teori tentang hewan sebagai agen intelijen, khususnya di Israel. Kelompok radikal Islam, Hamas, mengklaim menemukan lumba-lumba berkamera beserta alat ‘‘spionase‘‘ lainnya di jalur Gaza. Angkatan Laut AS juga diketahui telah menggunakan lumba-lumba dalam ‘‘Program Mamalia Laut‘‘ mereka sebagai pelacak ranjau.
Foto: Robert Pitman
Mata-mata tercepat?
Pada tahun 2007, Iran menemukan dan menghancurkan apa yang mereka sebut jaringan mata-mata Israel yang menggunakan tupai. Penjaga perbatasan Iran menemukan 14 tupai yang dilengkapi pelacak GPS. Namun, hubungan tupai tersebut dengan intelijen Israel tidak dapat dibuktikan.
Foto: picture-alliance/Wildlife/R.Usher
Gagalnya ‘’Accoustic Kitty’’
Pada tahun 1960, dalam program ‘‘Accoustic Kitty‘‘ CIA menempatkan implan mikrofon pada kucing, yaitu pada keempat kakinya, untuk memata-matai kegiatan yang berlangsung di gedung Kedutaan Besar Uni Soviet. Program tersebut gagal total. Kucing pertama saja yang dipasangi mikrofon mati tertabrak taksi di jalan.
Foto: DW/K. Zeineddine
Agen hiu berkedok?
Para peneliti di Badan Proyek Penelitian Tingkat Lanjut (DARPA) milik militer AS dilaporkan mengembangkan sejenis remote control yang ditempatkan sebagai implant di otak hiu. Dengan cara itu, hiu hendak dikendalikan dari jarak jauh. Katanya hanya untuk tujuan penelitian. Tetapi potensi penggunaan oleh militer sangat besar.
Foto: picture-alliance/dpa/imageBROKER
Lebah pelacak informasi?
Lebah pekerja bisa jadi mata-mata berikutnya. Mereka bisa dilatih melacak bau-bauan tidak alami, seperti misalnya bahan peledak. Yang paling tepat adalah lebah yang bertugas mencari dan melaporkan lokasi bahan baku pembuat madu. Namun, para ahli berargumen, terlalu banyak jenis bau-bauan di alam yang dapat mengalihkan perhatiannya. (Ed: sng/ml)
Foto: Imago/C. Ohde
7 foto1 | 7
Biasa menarik perahu
Menurut Fiskeribladet, ikan paus jinak bukanlah hasil dari latihan militer melainkan karena paus terbiasa dikelilingi dan bermain bersama anak-anak. Seorang mantan jurnalis mengatakan bahwa paus tersebut sangat mirip dengan Semyon, paus terapi yang dipelihara pusat selam di bagian utara Rusia.
‘‘Ketika saya melihat paus itu, sekilas ia tampak mirip dengan berita yang pernah kami buat,‘‘ kata Morten Vikeby, mantan reporter Fiskeribladet, sambil menunjukkan video paus Semyon yang sedang bermain dengan anak-anak.
‘‘Paus ini mengenakan tali di tubuhnya karena ia biasa menarik perahu anak-anak. Inilah sebabnya ia terlihat begitu sosial.‘‘ Vikeby juga menambahkan bahwa ia tidak dapat 100 persen menjamin bahwa paus itu adalah paus yang sama dengan yang pernah ia lihat.
‘Seekor paus yang baik‘
Paus Putih Beluga di Rusia Terancam Musnah
04:07
Video yang dibuat oleh stasiun TV lokal Rusia pada tahun 2008 menunjukkan Semyon melakukan sejumlah trik saat ia bermain dengan anak-anak. Video tersebut juga menunjukkan seekor singa laut pernah menyerangnya saat Semyon masih kecil. Ia lalu diselamatkan dan dibawa ke pusat selam di pinggir kota Murmansk yang kemudian dilatih sebagai hewan terapi untuk membantu anak-anak sekolah dan berkebutuhan khusus agar dapat terhubung kembali dengan alam.
Jorgen Ree Wiig, Inspektur Kementrian Kelautan dan Perikanan Norwegia, juga ikut menyatakan bahwa berita terbaru tentang paus itu cukup ‘'mengagetkan''.
‘‘Kami mengira bahwa paus tersebut dipergunakan sebagai alat spionase dan perang, tetapi nyatanya ia hanyalah seekor paus yang baik dan nyaman dengan orang-orang di sekitarnya,‘‘ tambah Wiig pada Fiskeribladet menanggapi perihal paus beluga yang dapat hidup hingga 50 tahun tersebut.
Kementrian Kelautan dan Perikanan juga menambahkan bahwa, sejauh ini tidak ada pusat selam yang melaporkan adanya paus hilang. Media Norwegia sebelumnya juga mengatakan bahwa staf mereka telah mempertimbangkan untuk memindahkan paus tersebut ke pusat pemeliharaan hewan di Islandia bersama dengan dua paus betina lain asal Tiongkok.
"Penjara Paus" di Rusia
Total 100 ekor mamalia laut diduga diperdagangkan senilai satu sampai lima juta Dolar AS per ekor. Mamalia itu ditangkap di Laut Rusia dan ditaruh di penangkaran sebelum dikirim untuk penuhi permintaan akuarium di Cina.
Foto: picture-alliance/dpa/TASS/Y. Smityuk
"Penjara paus" di Rusia
Total 100 ekor mamalia laut ditangkap di perairan daerah Laut Okhotsk, Rusia sekitar September 2018 silam. Para aktivis menduga telah terjadi jual-beli untuk akuarium di Cina, namun tidak ada izin ekspor, sehingga mamalia laut tersebut harus ditaruh di penangkaran khusus.
Foto: Imago/ITAR-TASS/Y. Smityuk
Dijual minimum 1 juta Dolar AS
Pada bulan Maret 2019, terdapat 11 paus orca, 87 beluga, dan 5 singa laut yang dijual sekitar satu sampai tujuh juta Dolar AS per ekornya. Perdana Menteri Rusia, Alexei Gordeyev menjanjikan akan membebaskan mamalia laut tersebut ke habitat naturalnya setelah menerima tuduhan atas pelanggaran hukum penangkapan ikan dari Pihak Keamanan Federal Rusia (FSB).
Foto: Imago/ITAR-TASS/Y. Smityuk
Kekurangan ASI
Dmitry Lisitysn, Ketua Sakhalin Environment Watch, sebuah organisasi non-profit datang atas perintah pihak berwajib pada tanggal 18-19 Januari 2019 untuk memeriksa keadaan mamalia laut tersebut. Dikabarkan 15 bayi beluga kekurangan ASI dari induknya yang telah terpisah sejak awal penangkapan.
Foto: picture-alliance/dpa/TASS/Y. Smityuk
Kandang yang tidak layak
Mereka juga menemukan luka pada bagian sirip punggung di beberapa paus orca. Kemungkinan besar akibat radang dingin, jamur, atau infeksi bakteri selama mereka tinggal di daerah air yang tergenang di penangkaran di Pesisir Srednyaya dekat daerah Nachkodka, Rusia. Kandang yang berukuran relatif sempit dan tidak layak itu mengakibatkan para paus stres dan jenuh.
Foto: Press Service of the Ministry of Environment of Russia
Kesulitan adaptasi
Di penangkaran, makanan selalu disediakan dan paus-paus juga diberi tambahan obat guna menaikkan imun tubuh mereka, hal yang sangat tidak alami bagi hewan liar. Menurut para pakar, mereka akan kesulitan beradaptasi saat kembali ke perairan laut bebas. Hanya yang kuat yang akan dilepas, bahkan besar kemungkinan beberapa mamalia yang lemah harus dipindah ke akuarium.
Foto: Press Service of the Ministry of Environment of Russia
Protes selebriti
Protes beredar pesat di media sosial. Aktor pemenang Oscar, Leonardo DiCaprio dan aktris Baywatch Pamela Anderson mengimbau via Twitter agar orang-orang menandatangani petisi di change.org demi pembebasan paus-paus tersebut sebab dianggap sangat tidak manusiawi. Petisi tersebut mendapat sekitar 900 ribu dukungan.
Foto: Getty Images/AFP/A. Sanchez-Gonzalez
Pemerintah bungkam
Kabar terbaru mengatakan tiga beluga dan satu orca menghilang. Laporan resmi mengatakan mereka kabur, tetapi para pakar lingkungan hidup berasumsi mereka mati karena faktor cuaca, habitat, dan makanan yang tidak sesuai. Presiden Rusia, Vladimir Putin menyatakan akan melepas mamalia itu ke laut bebas tanggal 1 Maret 2019, tetapi sampai sekarang belum ada kepastian atas masalah ini.(Ed:ck/ts)
Foto: Press Service of the Ministry of Environment of Russia