1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
BudayaVatikan

Paus Fransiskus Pimpin Pemakaman Benediktus XVI

5 Januari 2023

Upacara pemakaman dilakukan secara sederhana, sesuai keinginan mendiang Joseph Ratzinger, kata Vatikan. Dia dikebumikan di Basilika Santo Petrus dengan iringan puluhan ribu pelayat yang berdatangan dari seluruh dunia.

Misa pemakaman Paus Benediktus XVI
Misa pemakaman Paus Benediktus XVI di Vatikan, Roma, (5/1)Foto: Alberto Pizzoli/AFP

Bunyi lonceng mengiringi 12 pengusung peti kayu yang membawa jenazah Paus Benediktus XVI di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Kamis (5/1). Alun-alun utama di Vatikan itu dipenuhi puluhan ribu pelayat, ketika Paus Fransiskus memimpin misa pemakaman.

Alunan doa bersahutan di lapangan yang berselimut kabut, sebelum terdengar nyanyian sendu paduan suara. Paus Fansiskus sendiri terpaksa duduk di atas kursi roda karena mengalami cedera lutut.

Sebanyak 125 kardinal, 200 uskup dan 3.700 pastor, ikut mengiringi prosesi pemakaman paus emeritus tersebut. Sri Paus Fransiskus mengenang Joseph Ratzinger lewat "kebijaksanaan, kelembutan dan rasa sayang yang dia berikan untuk umatnya selama bertahun-tahun.”

Puluhan ribu pelayat dari seluruh dunia membanjiri Lapangan Santo Petrus di VatikanFoto: Michael Kappeler/dpa

"Wahai Benediktus, teman setia Yesus, semoga kebahagiaanmu sempurna ketika kau mendengarkan suaranya, sekarang dan untuk selamanya,” katanya di hadapan penganut Katolik dari seluruh dunia, termasuk perwakilan pemerintah Jerman dan Italia yang menghadiri upacar pemakaman itu.

Sebanyak lebih dari 1.000 personil keamanan ikut diturunkan untuk menjaga jalannya pemakaman. Sementara pemerintah di Roma mewajibkan pengibaran bendera setengah tiang pada Kamis (5/1) demi menghormati mendiang Benediktus XVI.

Presiden Jerman, Frank Walter-Steinmeier, turut menghadiri upacara pemakaman di VatikanFoto: Michael Kappeler/dpa

Warisan keilmuan

Banyak pelayat berdatangan dari kampung halaman Joseph Ratzinger di selatan Jerman atau dari Spanyol yang bermayoritaskan Katolik. Mereka sudah berkumpul di Vatikan sejak matahari terbenam kemarin. 

"Walaupun kami masih anak-anak ketika dia masih menjabat Sri Paus, dia meninggalkan kesan mendalam kepada kami,” kata Xavier Mora, mahasiswa Teologi di Roma. "Kami mempelajari teologinya selama tiga tahun dan walaupun tidak kenal secara pribadi, kami punya hubungan kuat dengannya.”

Benediktus XVI merupakan paus pertama yang mengundurkan diri di Vatikan sejak 600 terakhir. Jabatan tertinggi di Gereja Katolik itu biasanya berlaku untuk seumur hidup. Ratzinger meletakkan jabatan pada 2013 dengan alasan kesehatan. 

Keputusan monumental itu berpotensi menjadi preseden di Vatikan. Paus Fransiskus sendiri mengaku tidak akan ragu untuk mengundurkan diri jika dirasa tidak lagi sanggup memangku jabatan tertinggi di gereja Katolik itu. Namun demikian, Vatikan menutup kemungkinan bagi Fransiskus untuk lengser selama Ratzinger masih hidup.

Sebanyak 200.000 orang sempat melayat ke Vatikan selama beberapa hari ketika jenazah Benediktus dibaringkan di Basilika Santo Petrus. Sejumlah pusaka, seperti koin Vatikan dan sejarah kepausan Benediktus dalam bahasa Latin, ikut diselipkan di dalam peti jenazah.

Setelah misa pemakaman, peti jenazah akan kembali dibawa ke dalam Basilika, sebelum dimasukkan ke dalam peti timah dan dibungkus peti kayu lain. 

Lantaran status mendiang Ratzinger yang tidak lagi jadi pimpinan tertinggi gereja Katolik Roma, hanya pemerintah Jerman dan Italia yang mengirimkan delegasi resmi ke Vatikan.

rzn/as (rtr,ap)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait