Paus putih Beluga dari Rusia yang habitatnya di Laut Hitam terancam perdagangan satwa. Mamalia laut ini ditangkap untuk dijual ke tempat pertunjukan dan hiburan, hingga populasinya terus menyusut dan terancam musnah.
Iklan
Paus Putih Beluga di Rusia Terancam Musnah
04:07
Kisah film dokumenter buatan dua perempuan pembuat film dari Rusia.berawal di sini. Di Laut Hitam. Inilah habitat lumba-lumba dan paus beluga, paus putih yang terkenal dengan nyanyiannya. Sejak kecil mereka sudah berenang bersama mamalia laut itu. Kedua pembuat film kemudian menyaksikan bagaimana jumlah paus Beluga terus merosot selama bertahun-tahun. Paus semakin sering diperdagangkan ke tempat pertunjukan Beluga dan lumba-lumba. Hewan ini sebenarnya hidup di daerah Samudra Arktik dalam keluarga besar dan merupakan hewan sosial yang pintar.
Kedua pembuat film Dari Rusia itu menganggap suatu kejahatan bahwa hewan-hewan itu dirampas dari keluarganya dan ditempatkan di kolam kecil. Menurut hasil penelitian mereka, sepanjang pantai Laut Hitam terdapat semakin banyak tempat pertunjukan lumba-lumba. Sementara di Cina, jumlahnya seperti jamur yang cepat bermunculan dari dalam tanah. Kebutuhan akan Beluga terus bertambah. Hidup di kolam kecil ibaratnya di neraka.
Di alam bebas, biasanya Beluga berenang sampai ratusan kilometer setiap harinya. Di tempat pertunjukan mereka dilatih. Mamalia pintar itu dijadikan barang mainan semata.
Mamalia Laut Yang Bisa Ketawa
Lumba-lumba, mamalia laut ini memiliki kedekatan emosi lebih erat dengan manusia. Mungkin karena suaranya yang mirip ketawa atau kecerdasannya?
Foto: picture-alliance/dpa
Lumba-Lumba Sahabat Kita
Tidak ada binatang laut yang bisa menyentuh emosi manusia lebih kuat ketimbang lumba-lumba. Alasannya, mungkin karena mamalia ini tergolong binatang paling cerdas atau karena tampilannya yang seolah selalu tertawa.
Foto: picture-alliance/dpa
Binatang Menyusui
Mungkin kedekatannya dengan manusia, karena lumba-lumba juga tergolong binatang menyusui. Induk lumba-lumba lazimnya juga hanya melahirkan seekor anak yang harus disusui. Tampilan bayi lumba-lumba juga dianggap amat lucu.
Foto: picture-alliance/dpa
Berburu Lumba-Lumba
Perburuan dan pembantaian lumba-lumba di teluk Taiji, Jepang yang digelar rutin setiap tahun, memicu amarah di seluruh dunia. Nelayan di Taiji biasanya menggiring gerombolan lumba-lumba ke teluk dan membantainya untuk konsumsi.
Foto: Reuters
Binatang Sosial
Lumba-lumba berorientasi pada sistem sonar. Nelayan Jepang biasanya membuat suara bising di bawah permukaan laut, yang membuat mamalia ini kebingungan, dan dengan mudah menggiringnya ke teluk Taiji. Lumba-lumba adalah binatang sosial yang hidup berkelompok.
Foto: CC2.0/lowjumpingfrog
Banjir Darah
Orang luar dicegah supaya tidak banyak tahu mengenai perburuan brutal lumba-lumba itu. Tapi air berwarna merah darah sangat mencurigakan. Karena itu nelayan Taiji sekarang mengubah cara pembantaian lumba-lumba. Mereka menombak otak lumba-lumba dengan batangan logam dan menutup lubang lukanya dengan sejenis gabus.
Foto: picture-alliance/dpa
Bisnis Menggiurkan
Kebanyakan lumba-lumba yang dibantai diambil dagingnya untuk dijual dan dikonsumsi. Tapi binatang yang paling cantik dijual hidup ke akuarium lumba-lumba di seluruh dunia. Harga seekor lumba-lumba besar dibanderol 150.000 Dollar. Sementara bayi lumba-lumba albino yang langka, bisa mencapai harga setinggi 500.000 Dollar.
Foto: picture-alliance/dpa
Lumba-Lumba dalam Akuarium
Jenis lumba-lumba besar biasanya dipelihara di akuarium atau taman wisata air. Jenis ini terkenal bisa melakukan akrobat dan atraksi menarik lainnya, serta bisa berkembang biak dalam bak peliharaan.
Foto: picture-alliance/dpa
Cerdas dan Mudah Diajar
Lumba-lumba mudah diajar dan dilatih untuk melakukan atraksi atau show. Tapi akuarium lumba-lumba juga kontroversial. Penentangnya menyebutkan, amat kejam menahan binatang cerdik dalam kolam, karena lumba-lumba juga bisa merasakan penderitaan layaknya manusia.
Foto: picture-alliance/dpa
Bintang Film dan Serial TV
Lumba-lumba memiliki volume otak cukup besar dan jaringan selaput otak cukup kompleks. Karena itu, binatang laut yang cerdas ini bisa diajari beraksi di depan kamera. Yang paling terkenal, lumba-lumba dalam serial TV "Flipper". Tapi di balik layar terdengar berita tak sedap, seekor lumba-lumba bunuh diri saat produksi film itu.
Foto: picture-alliance/dpa
Dilatih Misi Militer
Angkatan laut Amerika Serikat bahkan melatih lumba-lumba untuk misi militer. Binatang ini dilatih untuk membawa ranjau laut ke kapal musuh atau dididik menjinakkan ranjau. Untuk tugas militer, tampilan bersahabat mamalia laut ini sama sekali tidak dipedulian.
Foto: picture-alliance/dpa
10 foto1 | 10
Tatiana Beley pembuat film dokumenter mengungkapkan: "Menyedihkan, kalau melihat apa yang terjadi terhadap mereka di balik pintu dan pagar, di mana mamalia laut ini menderita. Tapi lebih menyedihkan lagi kalau tahu, bahwa kita tidak bisa melakukan apa-apa.
Riset untuk produksi film dokumenter
Ini tidak bisa mereka lupakan. Selama empat tahun mereka mengadakan riset. Mereka pergi ke berbagai tempat di Rusia, di mana Beluga dikurung, kerap dalam situasi mengerikan. Hasilnya adalah film yang sangat mengusik publik Rusia.
Gayane Petrosyan yang memproduksi film dokumenteri menegaskan. "Bagi saya yang paling mengerikan adalah situasi di Timur. Yang saya lihat di sana tidak bisa dibayangkan. Hewan-hewan itu dididik, disiksa, dan banyak yang mati. Terutama saat dipindahkan. Dan manusia yang bekerja di sana tidak peduli. Saat membuat film, kami berkali-kali diancam."
Walau diancam mereka berhasil membuat film di kawasan kutub. Para pria ini terutama menangkap beluga muda yang berwarna abu-abu. Karena hanya yang muda yang bisa dilatih. Kalau sudah berwarna putih, tidak bisa dilatih lagi. Kalau yang tua berusaha melindungi yang muda, mereka kerap terjaring, dan akhirnya mati.
"Dengan kapal tua karatan seperti ini mereka diangkut ke Cina. Berhari-hari mereka berada dalam bak kecil, kerap di bawah terik matahari", ujar Gayane Petrosyan.
Ketika dipindahkan leher mereka kerap patah. Untuk seekor Beluga muda, taman hiburan bisa membayar antara 40.000 dan 100.000 Euro.
Perburuan Hiu di Australia
Kalau mau selamat, hiu harus menghindari perairan Australia. Di kawasan itu, mereka kini diburu. Pemerintah Australia ingin memburunya, karena dalam beberapa tahun terakhir telah menyebabkan kematian.
Foto: picture-alliance/dpa
Menjauhlah
Tujuh serangan hiu mematikan telah terjadi dalam tiga tahun terakhir di Australia. Salah satu jenis hiu terbesar dan paling berbahaya adalah: Hiu macan, hiu putih dan hiu banteng. Sejauh ini, sudah 172 hiu ditangkap, lebih dari 50 ekor di antaranya yang berukuran ekstra besar dan berbahaya dibunuh.
Foto: picture-alliance/dpa
Protes kemarahan
Tak lama setelah pemerintah Australia mengumumkan keputusan kontroversial, ribuan orang berdemonstrasi menentang perburuan hiu. Bahkan salah satu korban --yang terkena serangan hiu dan nyaris tewas -- mencerca tindakan brutal terhadap hiu.
Foto: Rodger Bosch/AFP/Getty Images
Pertimbangan yang meragukan
"Saya tahu bahwa banyak orang Australia yang menyukai laut, diinginkan adanya perlindungan yang lebih baik dari serangan hiu, " kata Perdana Menteri Australia Barat Colin Barnett. Barnett juga mengatakan ini untuk keamanan penyelam, peselancar, perenang dan keluarga. Tapi banyak di antara mereka yang terkejut atas keputusan ini.
Foto: Getty Images
Singa di lautan
Bahkan hiu putih besar sekarang diburu. Padahal sebenarnya, eksistensinya perlu dilindungi karena spesies mereka berada dalam ancaman bahaya besar. Namun, pemerintah dianggap menandatangani kebijakan tergesa-gesa. Untuk berapa lama kebijakan ini, belumlah jelas. Dengan demikian, terjadi bias di tatanan penguasa, dimana hiu dianggap sebagai monster mengerikan dan berbahaya.
Foto: picture-alliance/dpa
Indah tapi mematikan
Tentunya, tak semua hiu berbahaya. Sebagian besar serangan hiu yang menimpa perenang, penyelam atau peselancar dilakukan oleh hiu harimau. Sebenarnya makhluk ini makan segala sesuatu yang datang padanya: kura-kura, burung, ikan -termasuk hiu lain juga disantap. Dan bahkan mereka juga menggasak ban mobil, marka dan barang-barang lain. Itulah sebabnya ia juga dikenal sebagai "pemakan limbah" .
Foto: Imago/imagebroker
Penasaran tapi fatal
Hiu harimau sangat penasaran. Itulah mengapa terjadi dalam beberapa kasus, hiu mencoba merasakan dulu, apakah manusia cukup pas sebagai mangsa. Biasanya, mereka mengeluarkan kembali dengan cukup cepat, karena mereka tidak suka daging manusia. Tapi jika manusia telanjur cedera akibat gigitan tajam hiu dan berdarah, mereka bisa meninggal dunia, jika pertolongan pertama tidak cepat tiba.
Foto: picture-alliance/wildlife
Beresiko rendah
Biasanya hanya sedikit minat hiu untuk memangsa manusia. Kecelakaan serius jarang terjadi. Menurut peneliti, jumlah orang meninggal dunia setiap tahunnya akibat diserang hiu: rata-rata lima orang. Di seluruh dunia, tercatat rata-rata sekitar 63 orang meninggal setiap tahunnya karena serangannya. Risikonya 1 berbanding 240 juta, demikian kata ketua perlindungan hiu "Shark Project", Gerhard Wegner
Foto: gemeinfrei
Mangsa berharga
Hiu diburu tidak hanya karena mereka berbahaya. Menurut “Sharklife Conservation Group", lebih dari 100 juta hiu dari semua jenis yang diburu setiap tahunnya. Sekitar 70 spesies hiu kini terancam punah.
Foto: picture-alliance/dpa
Kematian perlahan
Dari semua organnya, sirip hiu yang kerap jadi sasaran. Di Cina dan negara-negara Asia lainnya, sup sirip ikan hiu dianggap makanan lezat. Banyak hiu ditangkap hanya untuk diamputasi siripnya di atas akapal penangkap ikan, lalu sisa tubuhnya begitu saja dibuang kembali ke laut Hiu yang mengalami luka serius berdarah dan mati perlahan-lahan dalam kondisi tersiksa.
Foto: Gerhard Wegner/Sharkproject
Obyek yang diinginkan
Gigi hiu yang mengesankan membuat para wisatawan dan kolektor bersedia merogoh kocek lebih dalam. Biasanya gigi-gigi hiu untuk menjadikannya sebagai kalung atau membiarkannya berdebu di ruang tamu. Gigi hiu putih besar dapat tumbuh hingga 19 cm panjangnya.
Foto: Getty Images
Keanekaragaman hayati
Hiu adalah ikan purba. Mereka sudah ada selama beberapa juta tahun. Dalam perjalanan evolusi mereka telah mengembangkan segala macam bentuk dan ukuran - bahkan tampak lucu - seperti hiu martil ini. Kenapa kepala membesar secara ekstrim, tidak sepenuhnya dipahami.
Foto: imago/imagebroker
Ikan terbesar
Ada hiu berukuran kecil, seperti hiu kerdil yang hanya sepanjang 20 sentimeter. Ada juga yang berukuran raksasa, seperti hiu paus. Panjangnya bisa lebih dari 13 meter dan beratnya 12 ton. Tapi hiu paus ini sama sekali tidak berbahaya. Hewan ini hanya menyantap palnkton dan makhluk hidup berukuran kecil. Hiu paus bahkan bisa dielus.
Foto: ASIF HASSAN/AFP/Getty Images
Pipih dan tak berbahaya
Ini juga seekor hiu. Walau penampilannya cenderung seperti ikan pari. Hiu malaikat berenang di dasar laut dan memburu mangsanya di sana. Jadi hiu jenis ini tidak mengincar para penyelam, melainkan siput laut, ikan berukuran kecil dan kepiting.
Foto: Fotolia/macdivers
13 foto1 | 13
Membangkitkan kesadaran lingkungan
Sekarang film mulai diputar di sejumlah bioskop Rusia. Para wartawan ingin mengubah cara pikir orang, seperti halnya film-film dokumenter di Eropa, Amerika dan Kanada. Di sana, peraturan menyangkut perlindungan satwa sekarang sudah sangat ketat, impor dari penangkapan liar dilarang.
Di Rusia, orang belum tahu dan belum sadar. Sehingga publik terkejut ketika melihat film. Seorang remaja yang menonton film itu berkomentar: "Sangat baik, bahwa film-film seperti ini dibuat di Rusia, sehingga keadaan buruk seperti ini ditemakan. Tapi masalahnya, tidak ada peraturan bagi pemeliharaan paus. Salah besar, bahwa tidak ada peraturan jelas, bagaimana orang memelihara hewan cerdas ini."
Itulah yang diinginkan para pembuat film. Mereka ingin penangkapan dihentikan, dan peraturan ditetapkan bagi pemeliharaan Beluga di taman hiburan. Untuk mengatasinya perlu waktu bertahun-tahun. Di sejumlah koran Rusia kini bermunculan artikel-artikel tentang penderitaan Beluga.
Tapi sampai sekarang, film hanya diputar di bioskop-bioskop kecil yang punya program khusus, bukannya di bioskop besar yang punya publik penonton amat banyak.
(DW Inovator)
Memburu Raksasa Laut
Perburuan terhadap ikan paus masih marak terjadi, meski sejak 1986 ada moratorium yang melarang penangakapan ikan paus untuk kebutuhan komersil.
Foto: picture-alliance/Robert Harding
Ikan paus yang diburu
Penangkapan paus belum menjadi bagian masa lalu. Walau pemburuan terhadap mamalia laut yang terancam punah ini dilarang sejak 1986, pemburu paus dari Norwegia, Islandia, dan Jepang terus melakukannya. Argumen pihak Jepang adalah pemburuan tersebut membantu penelitian ilmiah.
Foto: picture-alliance/dpa
Terancam punah
Sejak larangan penangkapan, banyak spesies paus jumlahnya menjadi stabil. Namun, Paus Biru, Paus Sirip, Paus Sei, Paus Sikat Selatan, dan Paus Sperma masih terancam keberadaannya. Paus adalah hewan mamalia dan panjangnya bisa mencapai 33 meter dan berat 190 ton. Hewan ini adalah salah satu hewan terbesar di bumi.
Foto: DW
Tradisi Jepang
Daging ikan paus sejak lama menjadi makanan orang Jepang. Khususnya tidak lama setelah perang dunia kedua, warga banyak mengkonsumsi daging ikan paus. Kantin-kantin sekolah dan kantor memilih daging paus karena lebih murah dari daging sapi. Tapi kini, hanya satu persen daging di Jepang yang berasal dari paus.
Foto: gemeinfrei
Makanan anjing
7.000 ton daging paus menumpuk di ruang pendingin di Jepang. Karena daging Paus Sirip tidak menemukan pembeli, sebuah perusahaan Jepang mengolahnya menjadi makanan anjing. Kini perusahaan tersebut mengumumkan untuk tidak lagi memproduksi makanan anjing dari daging paus. Protes dari organisasi perlindungan hewan internasional terlalu besar.
Foto: picture-alliance/dpa
Tidak peduli tekanan internasional
Banyak warga Jepang yang mendukung penangkapan paus dan memaki aksi para aktivis lingkungan. Mereka misalnya menyebut Greenpeace sebagai teroris lingkungan. Tekanan dunia internasional tidak dipedulikan. Bagi pemerintah Jepang ini urusan mahal. Dalam 25 tahun terakhir, penangkapan paus mendapat subsidi tahunan sebesar 6,3 juta Euro. .
Foto: picture-alliance/ dpa
Bukan kasus tunggal
Islandia dan Norwegia juga masih secara resmi melakukan penangkapan paus. Mereka mengajukan keberatan atas moratorium tahun 1986 dan merasa tidak terikat dengan larangan tersebut.
Foto: picture-alliance / dpa
Penangkapan paus yang diijinkan
Suku asli seperti Chukchi atau Inuit di Kanada mendapat ijin resmi untuk memburu ikan paus, selama tidak memperdagangkan produknya tersebut. Bagi mereka, pemburuan paus adalah tradisi yang sudah berjalan selama berabad-abad. Mamalia laut ini memberikan daging, minyak dan tulang bagi suku asli tersebut.
Foto: picture-alliance/empics
Greenpeace dan Sea Shepherd
Dilarangnya penangkapan paus juga berkat dukungan organisasi-organisasi lingkungan. Selama puluhan tahun mereka menggelar aksi spektakuler yang menarik perhatian massa akan pemburuan paus. Organisasi Sea Shepherd dikenal atas sikap yang kontroversial dan agresif dalam melindungi raksasa laut tersebut.
Foto: cc by John Guano sa 2.0
Whale Watching
Banyak negara yang dulunya melakukan penangkapan paus, kini menjalankan bisnis dengan Whale Watching atau menonton paus. Beberapa pengamat paus di Jepang dan Norwegia dulunya adalah penangkap paus. Kini mereka membagi pengetahuannya dengan para turis. Semakin banyak warga Jepang yang ingin hewan tersebut hidup di lautan bebas dibandingkan sebagai sajian di atas piring.