Pawai Neonazi Rayakan Ultah Hitler Dihadang Ribuan Penentang
22 April 2019
Acara kelompok Neonazi yang ingin memperingati ulang tahun Hitler di kota Ingelsheim, berubah menjadi aksi massal anti Hitler, setelah lebih 2000 orang menggelar aksi protes.
Iklan
Lebih dari 2.000 orang berunjuk rasa di kota Ingelheim, dekat Frankfurtm, Jerman, untuk menghadang pawai kelompok Neonazi yang bermaksud merayakan ulang tahun Hitler. Acara Neonazi di kota Ingelheim itu tadinya dilarang pemerintah kota, namun larangan itu dibatalkan oleh pengadilan setelah kelompok Neonazi mengajukan gugatan.
Kelompok Neonazi itu bermaksud merayakan ulang tahun Hitler ke-130 hari Sabtu lalu (20/4) di kota kecil Ingelsheim. Mereka tadinya mengatakan berharap ada 50 orang yang akan hadir, tetapi menurut kantor berita Jerman, dpa, yang muncul tidak sampai 20 orang. Harian lokal memberitakan, pendukung Neonazi yang hadir hanya 14 orang.
Sementara ribuan orang memadati pusat kota untuk menggelar aksi protes atas acara itu. Kelompok Neonazi diberitakan memulai pawai mereka pukul 3 sore waktu setempat, namun mereka dihadang massa yang menggelar aksi protes dengan suara hingar bingar, sehingga pidato-pidato dan slogan kelompok Neonazi tenggelam tidak terdengar lagi.
Pengadilan tolak pelarangan dengan alasan kebebasan berpendapat
Acara yang digelar kelompok ultra kanan Jerman itu mengusung motto: "Membela tanah air, mempromosikan keluarga, membentuk masa depan". Pada awalnya acara itu dilarang pemerintah kota, yang berpendapat bahwa kegiatan itu melanggar perasaan "martabat, adat kebiasaan, dan moral warga". Selain itu, acara tersebut dianggap mengganggu ketenangan umat beragama yang merayakan Paskah.
Tetapi panitia aksi itu menggugat pelarangan tersebut ke pengadilan regional, yang kemudian memutuskan untuk mencabut larangan tersebut berdasarkan alasan kebebasan berpendapat.
Aksi protes yang melibatkan lebih dari 2.000 orang mengibarkan spanduk-spanduk yang bertuliskan "Tunjukkan lebih banyak hati, lebih sedikit kebencian" atau "Mati tukar setiap (pendukung) Nazi dengan pengungsi?".
Polisi mengatakan, kedua acara unjuk rasa berjalan tanpa bentrokan atau kerusuhan. Rencana pawai kelompok Neonazi untuk memperingati ulang tahun Hitler itu sempat dikecam oleh Kongres Yahudi Dunia (World Jewish Congress), yang mendesak para pejabat Eropa untuk mengambil tindakan.
Acara semacam itu digelar antara lain di Jerman, Ukraina, Bulgaria, Italia, dan Prancis.
"Tidak Akan Pernah Terulang Lagi" - Monumen tentang Kengerian
Properti warga Yahudi di Jerman disita November 1938, dan ribuan orang diangkut ke kamp konsentrasi. Berbagai monumen di Jerman didirikan sebagai peringatan agar peristiwa itu tidak pernah terulang lagi.
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Schreiber
Wannsee House (Rumah Wannsee)
Vila di tepi danau Wannsee di Berlin adalah lokasi menentukan dalam perencanaan Holocaust, yaitu pembantaian warga Yahudi di jaman PD II. 15 anggota pemerintahan NAZI dan satuan SS bertemu di sini 20 Januari 1942 untuk merencanakan deportasi dan pembantaian warga Yahudi di seluruh kawasan yang dikuasai Jerman. 1992 villa ini dijadikan tugu peringatan dan museum.
Foto: picture-alliance/dpa
Dachau
Kamp konsentrasi pertama dibuka di Dauchau, tidak jauh dari München. Hanya beberapa pekan setelah Adolf Hitler mulai berkuasa, kamp ini digunakan satuan SS untuk memenjara, menyiksa dan membunuh penentang rezim. Dachau juga jadi prototipe bagi sejumlah kamp yang dibangun setelahnya.
Foto: picture-alliance/dpa
Lahan Tempat Demonstrasi Kekuatan
Nürnberg adalah kota di mana tempat propaganda terbesar partai NAZI dari 1933 sampai dimulainya PD II tahun 1939. Kongres partai tahunan serta demonstrasi yang dihadiri sekitar 200.000 orang diadakan di area seluas 11 km². Sekarang, Gedung Kongres yang tak selesai dibangun ini menjadi pusat dokumentasi dan museum.
Foto: picture-alliance/Daniel Karmann
Bergen-Belsen
Kamp konsentrasi Bergen-Belsen di Niedersachsen awalnya penjara tawanan perang, kemudian menjadi kamp konsentrasi. Tahanan yang terlalu sakit untuk bekerja diangkut ke sini dari kamp konsentrasi lain. Banyak juga yang meninggal akibat penyakit. Dari 50.000 yang tewas di sini, salah satunya Anne Frank, anak perempuan Yahudi yang dikenal karena buku hariannya yang dipublikasikan internasional.
Foto: picture alliance/Klaus Nowottnick
Monumen Perlawanan Warga Jerman terhadap NAZI
Gedung Bendlerblock di Berlin dulunya tempat berkumpul kelompok mililter penentang NAZI. 20 Juli 1944, sekelompok perwira NAZI yang dipimpin Kolonel Claus von Stauffenberg melaksanakan upaya pembunuhan terhadap Hitler, namun gagal. Pemimpin kelompok itu ditembak mati pada hari yang sama di lapangan di tengah gedung Bendlerblock. Sekarang menjadi Pusat Peringatan Perlawanan Jerman terhadap NAZI.
Foto: picture-alliance/dpa
Pusat Eutanasia Hadamar
Dari 1941 orang-orang yang punya kelemahan fisik dan mental dibunuh di rumah sakit Hadamar di Hesse. Karena dinyatakan "tidak diinginkan" oleh Nazi, sekitar 15.000 orang dibunuh dengan suntikan obat mematikan atau dengan gas. Di seluruh Jerman sekitar 70.000 dibunuh sebagai bagian dari program Eutanasia NAZI. Sekarang Hadamar jadi monumen bagi para korban.
Foto: picture-alliance/dpa
Monomen Holocaust
Monumen berdiri di sebelah Gerbang Brandenburg, dan jadi monumen bagi warga Yahudi yang dibantai di Eropa. Monumen diresmikan 60 tahun setelah berakhirnya PD II, tanggal 10 Mei 2005. Karya arsitek Peter Eisenman ini berupa 2.711 kotak beton yang memenuhi lahan luas. Di bawah monumen terhadap pusat informasi, di mana dicantumkan seluruh warga Yahudi korban NAZI, yang diketahui namanya.
Foto: picture-alliance/dpa
Monumen bagi Warga Homoseksual
Tidak jauh dari monumen Holocaust di Berlin, berdiri monumen peringatan bagi ribuan warga homoseksual yang jadi korban NAZI antara 1933 dan 1945. Monumen setinggi empat meter ini diresmikan 27 Mei 2008.
Foto: picture alliance/Markus C. Hurek
Monumen bagi Warga Sinti dan Roma
Di seberang gedung parlemen, Reichstag di Berlin, sebuah taman diresmikan 2012 jadi peringatan bagi 500.000 warga Sinti dan Roma yang dibunuh rezim NAZI. Di tepian sebuah kolam peringatan tercantum puisi berjudul Auschwitz, karya pujangga Roma Santino Spinelli. Puisi ditulis dalam bahasa Inggris, Jerman dan Romani.
Foto: picture-alliance/dpa
Stolpersteine: Batu Sandungan Sebagai Monumen
Tahun 1990-an, seniman Gunther Demnig memulai proyek untuk mengkonfrontasikan orang dengan masa lalu Jerman, tepatnya NAZI. Karyanya berupa sejumlah batu beton yang dilapis kuningan, yang ditempatkan di depan rumah korban NAZI. Pada batu tercantum nama dan tanggal deportasi serta kematiannya, jika diketahui. Lebih dari 45.000 Stolpersteine (batu sandungan) ditempatkan di 18 negara Eropa.
Foto: picture-alliance/dpa
Brown House (Rumah Coklat) di München
Tepat di sebelah Führerhaus (rumah pemimpin), di mana kantor Adolf Hitler dulu berada, terdapat markas besar Partai NAZI, yaitu di gedung bernama Brown House. Bangunan berupa kubus berwarna putih kini berdiri di lokasi itu, dan menjadi Pusat Dokumentasi bagi Sejarah NAZI, diresmikan 30 April 2015. Penulis: Max Zander, Ille Simon (ml/as).