1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

PBB Cemaskan Krisis Sudan

25 April 2012

PBB mengkhawatirkan eskalasi berikutnya dalam konflik bersenjata antara Sudan dan Sudan Selatan.

A man gestures at a market burnt in an air strike by the Sudanese air force in Rubkona near Bentiu April 23, 2012. Sudanese warplanes carried out air strikes on South Sudan on Monday, killing three people near the southern oil town of Bentiu, residents and military officials said, three days after South Sudan pulled out of a disputed oil field. REUTERS/Goran Tomasevic (SOUTH SUDAN - Tags: CIVIL UNREST POLITICS CONFLICT)
Foto: Reuters

Dewan Keamanan PBB mencemaskan meruncingnya krisis Sudan. Menurut keterangan Perserikatan Bangsa-Bangsa, dalam serangan udara Sudan terhadap Sudan Selatan, sedikitnya 16 orang tewas. Selain itu misi penjaga perdamaian PBB melaporkan terjadinya kehancuran besar di Sudan Selatan.

Anggota Dewan Keamanan meminta "penghentian segera serangan udara yang dilakukan oleh militer Sudan dan kembali ke meja perundingan tanpa ditunda-tunda." Demikian dikatakan Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Susan Rice, yang saat ini memimpin Dewan Keamanan PBB.

Ladang Minyak HegligFoto: Reuters

Setelah sidang khusus Dewan Keamanan PBB di New York membahas konflik Sudan disebutkan, tekanan pasukan Sudan Selatan terhadap ladang minyak Heglig di utara Sudan sekitar dua pekan lalu menampilkan kualitas baru pertempuran.

Penarikan pasukan Sudan Selatan yang sementara ini berhasil adalah penting, meski demikian situasinya tetap berbahaya. Terutama dengan serangan udara berkepanjangan Sudan terhadap negara tetangganya di selatan. Juga laporan mengenai bentrokan selanjutnya dan retorika perang yang semakin bertambah dari kedua pihak menunjukkan perkembangan yang kurang baik.

DK/afp/dpa