PBB Galang Dana untuk Pakistan
10 Agustus 2010Perserikatan Bangsa-bangsa urusan Kemanusiaan OCHA menyatakan dampak bencana banjir yang menyengsarakan sekitar 14 juta orang di Pakistan saat ini lebih besar daripada berbagai bencana besar : yakni, tsunami di Samudera Hindia tahun 2004, gempa bumi Asia Selatan tahun 2005 dan gempa bumi yang terjadi di Haiti, Januari 2010.
Juru bicara OCHA, Maurizio Giulani menjelaskan: “Skala bencana ini sangat besar, sebab dalam hal seperti kehancuran rumah maupun jumlah orang-orang yang terkena dampaknya lebih tinggi dibandingkan dengan gempa bumi di Haiti tahun ini, tsunami tahun 2004 atau gempa bumi Asia Selatan tahun 2005. Orang mungkin tak menyadari kekuatan bencana yang menyebabkan lebih sedikit jumlah korban tewas, akan tetapi kehancuran dan dalam kerangka kebutuhan kemanusiaan, sebenarnya jauh lebih buruk akibatnya.”
Dipaparkannya lebih lanjut, sekitar 14 juta orang yang terkena dampak banjir Pakistan ini melampaui lebih dari 3 juta orang yang terkena dampak gempa bumi di negara yang sama tahun 2005 , lima juta orang korban tsunami tahun 2004 dan tiga juta orang korban gempa Haiti.
Enam Juta Korban Butuh Bertahan Hidup
Rabu ini, di New York, Amerika Serikat, Perserikatan Bangsa-bangsa menggalang dana bantuan bagi belasan juta korban bencana banjir di Pakistan.
Namun menurut PBB, dana itu akan terutama terlebih dahulu difokuskan untuk menolong enam juta orang yang paling membutuhkan bantuan langsung, untuk bertahan hidup.
PBB memperingatkan bahwa anak-anak merupakan korban yang paling rentan akan diare dan ancaman penyakit serius lainnya.
Harga bahan pangan semakin melonjak naik, menyusul ancaman gagal panen yang diakibatkan oleh hancurnya lahan pertanian, yang diterjang banjir.
Sumbangan Jauh dari Cukup
Sejauh ini dana yang sudah tersedia baru mencapai sekitar 38 juta dollar AS, sementara sekitar 90 juta dollar AS masih berupa janji, namun jumlah sumbangan di negara terkungkung ekstrimis Islam itu masih jauh dari yang diperlukan. Pemerintah Pakistan dan PBB menyebutkan, dibutuhkan milyaran dollar AS untuk memulihkan kehidupan penduduk dan membangun kembali infrastruktur.
Para korban banjir mengecam pemerintah yang dianggap gagal melakukan langkah penyelamatan.
Kritik Pedas bagi Zardari
Sementara itu kritikan tajam menyambut kepulangan Presiden Pakistan Asif Ali Zardari, Selasa kemarin, setelah melakukan lawatan ke manca negara, termasuk Prancis dan Inggris. Bahkan sebelumnya, seorang pemotres melempar orang nomor satu di Pakistan itu dengan sepatu saat bertandang ke Inggris. Kritik deras dlontarkan karena Zardari tak segera kembali ke tanah air, ketika bencana nasional melanda negeri yang dipimpinnya.
Ayu Purwaningsih
Editor: Edith Koesoemawiria