Para ahli PBB menuduh Israel menghambat perkembangan ekonomi di Palestina dengan politik blokade. PBB dan Uni Eropa menuntut Israel agar melonggarkan blokade di Jalur Gaza.
Iklan
Perekonomian Palestina yang kini hancur hanya bisa pulih kembali, jika Israel melonggarkan semua blokade ekonomi di wilayah Palestina. Demikian disebutkan dalam laporan terbaru yang dikeluarkan oleh badan PBB untuk perdagangan dan perkembangan, UNCTAD.
Ekonomi Palestina sudah mengalami kelumpuhan jauh sebelum Israel melancarkan operasi militernya bulan Juli dan Agustus lalu, kata para ahli PBB. Alasan utama adalah blokade yang dilakukan Israel selama bertahun-tahun.
Kemiskinan, pengangguran massal dan kelangkaan pangan adalah dampak langsung dari politik blokade Israel, tulis tim ahli UNCTAD.
Dengan kerusakan parah di Jalur Gaza setelah perang, situasi makin sulit lagi bagi 1,8 juta penduduk Gaza. Mereka sekarang terisolasi dari dunia luar.
Perlu investasi besar-besaran
Koordinator PBB untuk wilayah Palestina, James Rawley menerangkan: "Blokade (Israel) harus segera diakhiri. Tidak hanya untuk memasok bahan bangunan bagi pembangunan kembali Jalur Gaza, melainkan juga untuk membangkitkan perdagangan, yang dulu pernah berkembang".
Tanpa perbaikan ekonomi, spiral kekerasan tidak akan berhenti, tambah Rawley.
Derita Perang di Timur Tengah
Lebih dari 2100 warga Palestina tewas dan sekitar 70 warga Israel kehilangan nyawa akibat konflik yang membara di Gaza.
Foto: Reuters
Sukacita di Gaza
Warga Gaza merayakan gencatan senjata yang disepakati oelh Israel dan Hamas. 50 hari terakhir merupakan hari-hari yang berat terutama bagi penduduk Jalur Gaza.
Foto: picture-alliance/Ibrahim Khati
Hari-hari Pertumpahan Darah
Foto: Pemakaman seorang anak berusia dua tahun yang tewas di Gaza akibat serangan udara militer Israel. Menurut PBB, selama konflik terbaru ini, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 2100 warga Palestina, hampir 500 diantaranya adalah anak-anak.
Foto: Imago
Kehilangan Rumah
Mereka kehilangan tempat bernaung dan mencari tempat berlindung dii sebuah sekolah PBB di Gaza. Ribuan keluarga tak memiliki rumah lagi dan harus rela membagi tempat di sekolah yang penuh sesak atau tempat penampungan sementara.
Foto: Imago/Eibner Europa
Luka yang Dalam
Seorang dokter di RS Al Shifa di Gaza tengah memeriksa seorang anak kecil. Menurut piihak berwenang Palestina, lebih dari 11.000 orang terluka dan banyak diantara mereka menjadi cacat.
Foto: Imago/Xinhua
Gelap dan Kering
Instalasi listrik dan air di Gaza rusak berat. Satu bencana lain bagi penduduk Gaza ketika pasokan listrik dan air terhenti.
Foto: Reuters
Puing-puing Mematikan
Pihak Israel menyatakan telah membom 5.230 target di Jalur Gaza. PBB memperkirakan, butuh miliara-an Euro untuk membangun kembali Gaza. Dan bahaya pun mengintai dar bawah reruntuhan banyak bangunan, tempat di mana diduga ribuan bahan peledak disembunyikan.
Foto: Reuters
Lolos dari Maut
Apartemen di Ashkelon ini rusak akibar roket yang ditembbakkan Hamas. Berkat pertahanan rudal Israel, serangan roket jarang menyebabkan kerusakan atau korban jiwa.
Foto: Reuters
Duka Abadi
Duka satu keluarga seorang anak laki-laki berusia empat tahun yang tewas akibat serangan yang diluncurkan dari Gaza. Israel mengatakan, pihak Hamas menembakkan sekitar 4.600 roket ke Israel, menewaskan enam orang.
Foto: Reuters
Kehilangan Rekan
Tentara Israel meratapi kematian kawan mereka. 64 tentara Israel tewas dalam operasi militer sepanjang konflik terbaru. Pemakaman tentara Israel selalu mendapat perhatian warga.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Jadi Sasaran
Foto: pejuang Hamas di sebuah terowongan di Gaza: menghancurkan jaringan terowongan merupakan tujuan utama Israel dalam operasi militer kali ini. Belum diketahui, seberapa sukses misi tersebut. Banyak terowongan dari Gaza mencapai wilayah Israel.
Foto: REUTERS
Sampai Tuntas
Kedua belah pihak yang bertikai meningkatkan serangan mereka menjelang gencatan senjata diberlakukan. Roket Palestina menewaskan dua warga Israel, sementara serangan udara Israel menghancurkan gedung-gedung di Gaza.
Foto: Reuters
11 foto1 | 11
Untuk pembangunan kembali wilayah Palestina, dibutuhkan investasi asing secara besar-besaran, tulis UNCTAD dalam laporannya.
Uni Eropa juga menyuarakan tuntutan serupa. "Hanya kembali ke situasi sebelum konflik, bukan suatu opsi", kata pejabat luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton setelah pengumuman gencatan senjata permanen antara Israel dan Hamas.
Ia menegaskan, situasi sosial dan ekonomi di Gaza harus diperbaiki dengan mengakhiri blokade.
Pengangguran luas
Israel menerangkan, blokade terhadap wilayah Palestina harus dilakukan atas alasan keamanan. Tapi bukan hanya impor barang, ekspor dari daerah Palestina juga dilarang.
Warga Palestina dari Jalur Gaza juga tidak boleh bekerja di luar wilayahnya. Hanya dalam situasi tertentu, ada penduduk Gaza yang dibolehkan bekerja di Israel.
Sebelum operasi militer Israel berlangsung, tingkat pengangguran di Gaza sudah mencapai 36 persen, kata para ahli PBB. Sementara di Tepi Barat, pengangguran sekitar 22 persen.
Menurut keterangan PBB, selama konflik terbaru di Gaza, Israel menghancurkan sekitar 40.000 rumah, 141 gedung sekolah dan 29 rumah sakit. Satu-satunya pembangkit listrik di Gaza juga diserang.
Israel menyatakan bersedia melonggarkan blokade, asal kelompok militan Palestina diucuti senjatanya. Tapi pimpinan Hamas menolak hal itu.