PBB Jatuhkan Sanksi terhadap Haqqani
9 November 2012Dewan Keamanan PBB telah memperluas sanksi terhadap jaringan teror Haqqani. Dengan demikian semua anggota PBB diwajibkan untuk membekukan semua dana yang dimiliki jaringan itu, dan melaksanakan embargo senjata. Terhadap komandan Haqqani, Qari Zakir, yang dianggap bertanggungjawab atas perencanaan dan pelatihan serangan bunuh diri, ditetapkan larangan masuk AS. Di samping itu, departemen luar negeri AS menempatkan Zakir di daftar teroris yang dicari.
Pemerintah Afghanistan menyambut baik keputusan DK PBB. Sediq Seddiqi, jurubicara Departemen Dalam Negeri Afghanistan, menyebut hal itu keputusan yang disambut baik dalam proses perdamaian Afghanistan. "Qari Zakir adalah tokoh kunci dalam kelompok Haqqani. Ia berada di balik sebagian besar serangan, dan bekerja erat dengan Taliban. Bukan hanya dia saja, orang-orang lainnya juga harus ditempatkan di daftar hitam." Pengejaran teroris-teroris yang bersembunyi di Pakistan ini harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin, demikian dikatakan Seddiqi.
Isyarat bagi Pakistan
Bulan September tahun ini, AS mencantumkan jaringan Haqqani dalam daftar "organisasi teror luar negeri". Dari pihak Taliban waktu itu dinyatakan, aksi-aksi seperti itu tidak ada gunanya, karena Taliban dan kelompok Haqqani tidak punya hubungan dengan warga AS, dan tidak punya kekayaan di AS. Tapi masalahnya memang bukan itu, kata Thomas Ruttig, pendiri "Afghanistan Analysts Network". Tujuan sesungguhnya lain. "Tentu saja mereka tidak mendapat senjata dari negara-negara anggota PBB dan pemerintahnya. Tetapi Pakistan dituduh mendukung kelompok Haqqani secara diam-diam. Kelompok ini beroperasi dari Waziristan, jadi dari wilayah Pakistan." Sanksi ini menjadi isyarat bagi Pakistan untuk mengerti, bahwa aktivitas jaringan Haqqani harus dihentikan, demikian Ruttig.
Terutama dengan penarikan tentara NATO dari Afghanistan, Pakistan memperhitungkan ruang gerak lebih luas. Sehingga pakar Afghanistan, Ruttig menganggap sangat meragukan, apakah Pakistan akan menghentikan dukungannya bagi jaringan teror, meskipun negara itu mendukung penjatuhan sanksi di Dewan Keamanan. "Bagi Pakistan Haqqani ibaratnya hanya sebuah kartu dalam permainan besar menyangkut Afghanistan," kata Ruttig.
Awalnya Didukung CIA
Sejak beberapa tahun lalu, anggota Haqqani berdiam di Pakistan. Tujuan jangka panjangnya sama dengan Taliban, yaitu pengambilalihan kekuasaan di Afghanistan dan mengusir militer dan perwakilan asing di negara itu. Organisasi militer itu berasal dari "clan" di bawah Jalaluddin Haqqani, yang sudah berjuang melawan Republik Afghanistan di awal tahun 1970. Mereka kemudian berperang melawan Uni Sovyet dengan dukungan AS dan Pakistan. Setelah 1996 Haqqani menyokong pemerintahan Taliban di bawah Mullah Omar. Jalaluddin Haqqani sekarang sudah berusia akhir 70-an dan sakit-sakitan. Kepemimpinan jaringan itu ia serahkan kepada putranya Sirajuddin, yang dikabarkan mengepalai sedikitnya 2.000 pejuang.
Thomas Ruttig menjelaskan hubungan antara jaringan Haqqani dan Taliban demikian: "Keluarga Haqqani berasal dari daerah Afghanistan tenggara, di mana Taliban tidak terlalu kuat. Mereka memungkinkan Taliban memasuki wilayah lain Afghanistan dan menunjukkan, bahwa mereka masih aktif di daerah itu." Haqqani beroperasi sebagai sayap otonom Taliban, juga karena mereka memiliki hubungan dengan negara-negara Arab dan Al Qaida, demikian Ruttig.
Bersatu dalam Jihad
Pakar terorisme Wahid Mojda, yang dulu jadi anggota pemerintah Taliban menerangkan kerjasama kelompok itu demikian: "Jalaluddin Haqqani berpendapat, jika jaringan itu terpecah, itu tidak akan menguntungkan Jihad. Oleh sebab itu, mereka mengakui Mullah Omar sebagai pemimpin bersama. Jika Taliban mengambilalih kekuasaan, kemungkinan akan terjadi pembagian kekuasaan antara Timur dan Selatan."
Sejauh ini tidak ada tanda, bahwa kedua kelompok akan memecah diri, kata Mojda. Salah satu serangan spektakuler kelompok itu adalah serangan terhadap Presiden Hamid Karzai, April 2008, juga serangan terhadap markas CIA di Camp Chapman, akhir Desember 2009, dan serangan terhadap kedutaan besar AS dan markas besar ISAF di Kabul 2011.