Sejumlah nama diusulkan DPD PDIP sebagai kandidat calon Gubernur Jakarta. Salah satunya Anies Baswedan yang sempat jadi rival politik Ahok pada Pilkada DKI 2017.
Iklan
DPD PDIP Jakarta mengusulkan sejumlah nama sebagai calon Gubernur Jakarta kepada DPP, termasuk eks gubernur DKI Anies Baswedan. Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok angkat bicara terkait usulan tersebut.
"PDIP partai yang demokratis, tentu akan menyerap aspirasi masyarakat siapa aja yang mereka inginkan jadi gubernur Jakarta," kata Ahok saat dikonfirmasi, Minggu (16/6).
Ahok menyebut usulan DPD PDIP Jakarta bakal diteruskan ke DPP sebelum diambil keputusan. Dia menyebut Anies Baswedan merupakan satu dari 10 nama yang diusulkan DPD PDIP Jakarta ke DPP.
"Hasilnya tentu akan diteruskan ke DPP PDIP untuk membuat keputusannya. Makanya yang diusulkan ada hampir 10 nama iya kalau tidak salah? Pak Anies di antaranya," ujar Ahok.
Selain itu, Ahok menyebut partai yang menaunginya demokratis usai pengurus DPD DKI mengusulkan Anies Baswedan sebagai salah satu calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024. Ahok menyebut, jika pada akhirnya DPP PDIP memajukan Anies, semua kader wajib mengedepankan disiplin organisasi.
Membetoni Laut: Tanggul Raksasa di Seluruh Dunia
Jakarta berambisi membangun tembok raksasa untuk melindungi wilayah utara dari abrasi dari banjir air laut yang melanda secara rutin. Hal serupa pernah dibuat di Belanda, Jepang dan kini juga Venesia.
Foto: picture-alliance/DUMONT Bildarchiv
Giant Sea Wall Jakarta
Digagas pada pemerintahan bekas Gubernur DKI, Fauzi Bowo, proyek tanggul raksasa di pantai Jakarta ini akan membentang sepanjang 32 kilometer dari Tangerang hingga Tanjung Priok. Tembok beton itu terdiri atas 17 pulau buatan yang membentuk lambang negara, Garuda. Giant Sea Wall Jakarta menelan biaya 600 Trilyun Rupiah dan akan rampung tahun 2030 mendatang.
Foto: 'NCICD/design KuiperCompagnons
Ancaman dari Utara
Beberapa faktor mendorong pemerintah membangun tanggul raksasa di teluk Jakarta. Selain gelombang tsunami, tembok beton itu juga dibuat untuk mencegah abrasi pantai dan banjir rob yang rutin melanda. Saat ini permukaan tanah di beberapa wilayah di utara Jakarta terus menurun. Proyek Giant Sea Wall mendulang kritik karena dampak lingkungan yang tidak tuntas dikaji.
Foto: ISMOYO/AFP/Getty Images
Banjir Melanda
Selain Giant Sea Wall, pemerintah Kota Jakarta juga menggalakkan penanaman pohon bakau di bibir pantai untuk menghadang abrasi dan banjir rob. Namun tidak jelas seberapa ampuh proyek tersebut mampu mengurangi risiko banjir di Jakarta. Terlebih, kritikus menilai, biaya pembangunan sebesar 600 trilyun Rupiah lebih baik digunakan untuk melindungi wilayah lain yang lebih terancam oleh bencana.
Foto: picture-alliance/ZUMAPRESS.com
Berkiblat ke Negeri di Bawah Laut
Belanda adalah ahlinya mengendalikan laut. Negeri kecil di jantung Eropa ini membangun tanggul raksasa di wilayah pesisir untuk melindungi provinsi Zeeland dari terjangan air. Oleh American Society of Civil Engineers, tembok bernama Deltawerke ini mendapat gelar keajaiban dunia di abad modern.
Foto: picture alliance/ANP
Gerbang Bergerak buat Venesia
Proyek MOSE mengusung solusi yang sedikit berbeda untuk melindungi Venesia dari terjangan air. Kota yang dipenuhi bangunan bersejarah di timur laut Italia ini membangun gerbang bergerak yang bisa ditidurkan ketika air surut. Secara keseluruhan proyek MOSE membangun 78 gerbang air yang sanggup menahan kenaikan permukaan air sebanyak 60 sentimeter.
Foto: picture-alliance/dpa
Tembok Jepang
Jepang adalah negara yang tergolong kenyang dilanda bencana. Tsunami bukan hal asing bagi penduduk negeri sakura itu. Terlebih badai mengintai setiap saat. Sebab itu pemerintah Jepang membetoni 43 persen dari garis pantainya yang sepanjang 29.751 kilometer.
Foto: picture-alliance/dpa
Beton Pelindung London
Lain ceritanya di ibukota Inggris, London. Kota yang dibelah oleh sungai Thames ini berulangkali dilanda banjir akibat permukaan sungai yang meluap. Sebab itu pemerintah membangun tanggul raksasa yang bernama Thames Barrier. Tanggul sepanjang 560 meter ini cuma membutuhkan waktu 15 menit untuk menutup gerbang air dalam situasi darurat.
Foto: picture-alliance/DUMONT Bildarchiv
7 foto1 | 7
"Jika keputusannya DPP memajukan Pak Anies, tentu setiap kader wajib disiplin organisasi untuk mendampingi calon yang ditetapkan oleh DPP PDIP," ujar Ahok saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (16/6).
Ahok juga memberikan jawaban mengenai peluang PDIP mengusulkan kadernya menjadi cawagub Anies. Dia menegaskan setiap kader wajib berdisiplin.
"Bisa nanya ke DPP (peluang PDIP mengusulkan cawagub). Kami di PDIP diajarkan disiplin berorganisasi, taat mengikuti semua keputusan DPP," katanya.
Ahok merupakan eks gubernur Jakarta yang diusung PDIP di Pilkada 2017. Ahok saat itu maju di Pilkada DKI 2017 bersama kader PDIP Djarot Saiful Hidayat.
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
Ahok-Djarot berhadapan dengan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)-Sylviana Murni dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Ahok vs Anies kemudian berlanjut ke putaran kedua Pilkada DKI 2017.
Setelah bersaing ketat, Ahok harus mengakui keunggulan Anies di Pilkada 2017. Kini, selepas mengikuti Pilpres 2024, Anies berpeluang diusung PDIP sebagai calon gubernur Jakarta. Nama Ahok juga termasuk yang diusulkan untuk diusung PDIP.
"Ada 10 nama, Anies salah satu nama yang terjaring. Pak Pras kita usulkan juga. Andika juga kita usulkan. Ya termasuk ada nama Pak Ahok muncul juga," kata Sekretaris DPD PDIP DKI Jakarta Pantas Nainggolan saat dihubungi pada Selasa (11/6). (rs)