Terawan Agus Putranto kembali jadi sorotan karena bergabung dengan Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia. Dokter IDI dan Menteri Kesehatan berpendapat sah-sah saja setiap organisasi mengusulkan suatu desakan seperti PDSI.
Iklan
Anggota Wantimpres Agung Laksono per Jumat (13/05) menerima audiensi PDSI yang diketuai Brigjen TNI (Purn) dr Jajang Edi Priyatno, Terawan Agus Putranto ikut hadir dalam kesempatan tersebut. Menurut Agung, hadirnya PDSI mendorong perlunya revisi UU Nomor 29 Tahun 2004 terkait praktik kedokteran.
Hal ini dikarenakan Agung menyoroti keprihatinan PDSI untuk melakukan reformasi kesehatan dengan merevisi sejumlah aturan hukum. Misalnya, terkait pendidikan kedokteran, mekanisme dokter Indonesia lulusan luar negeri, dan praktik dokter berstatus warga negara asing di Indonesia.
Namun, seperti diketahui, mengacu UU praktik kedokteran, hanya Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) yang hingga kini diakui sebagai organisasi profesi dokter.
"Untuk kebaikan Indonesia, mungkin perlu ada peninjauan kembali terhadap UU tersebut dan PDSI dapat beraudiensi atau berkonsultasi dengan DPR RI," pinta Agung, dikutip dari laman resmi Wantimpres, Selasa (17/05).
Mitos Terapi "Cuci Otak" Dr. Terawan
Angiografi ramai dibahas di Indonesia berkat terapi non konvensional Dr. Terawan. Apa rahasia di balik teknologi medis yang masih diperdebatkan itu dan kapan penggunaannya bisa dikategorikan sebagai malpraktik?
Foto: Siemens Healthineers
Citra Pembuluh Darah
Serupa seperti pemeriksaan radiografi lain, Digital Subtraction Angiography (DSA) menggunakan sinar Röntgen untuk membuat citra pembuluh darah. Pada praktiknya dokter menyuntikkan agen kontras berupa cairan ke dalam pembuluh darah yang penyebarannya terlihat melalui citra Röntgen. DSA digunakan lantaran hanya menampilkan jaringan pembuluh darah, tanpa elemen lain seperti struktur tulang manusia.
Foto: Imago
Menjepret Kontras
Agen kontras yang digunakan kebanyakan mengandung Iodium lantaran sifatnya yang mudah memantulkan radiasi. Buat pasien yang mengalami gangguan ginjal, dokter harus menggunakan "agen kontras negatif" yang bermassa ringan seperti gas CO2 atau larutan isotonik. Tanpanya, diagnosa radiologi akan kehilangan akurasi lantaran minimnya kemampuan sinar Röntgen menangkap perbedaan antara organ tubuh
Foto: picture-alliance/dpa/M. Schutt
Diagnosa Tambahan
Angiografi biasanya digunakan untuk melacak penyempitan atau kelainan lain pada pembuluh darah manusia. Tidak heran jika DSA digunakan sebagai metode diagnosa tambahan dalam kasus Tumor atau stroke. Dokter juga menggunakan teknik Angiografi untuk memeriksa keberhasilan operasi pada pembuluh darah pasien.
Foto: Siemens Healthineers
Ketinggalan Zaman
Menyusul ditemukannya metode diagnosia Tomografi Terkomputasi (CT) atau Pencitraan Resonansi Magnetik (MRT) yang mampu menghasilkan citra berkualitas tinggi, penggunaan Angiografi sebagai alat diagnosa semakin jarang ditemukan. Sebaliknya dokter sering menggunakan metode ini untuk menyalurkan obat-obatan dalam terapi invasif minimal.
Foto: Siemens Healthineers
Pembekuan di Jalur Darah
Salah satunya adalah pengobatan Tromobosis. Dengan pencitraan Angiografie dokter bisa mengatasi pembekuan darah dengan menyuntikkan obat-obatan langsung ke dalam pembuluh darah pasien. Namun begitu penggunaan metode Trombolysis pada pasien jantung dan stroke dibatasi waktu. Pada pasien stroke misalnya, menggunakan metode ini setelah lebih dari empat jam setelah serangan tidak akan banyak membantu.
Foto: HR
Keraguan pada Angiografi
Namun menyuntikkan obat-obatan ke dalam pembuluh buat mengatasi pembekuan darah pada pasien stroke isemik semakin jarang digunakan. Pasalnya selain masa terapi yang sempit, Tromolysis juga hanya berguna pada kasus pembekuan darah yang panjangnya kurang dari 1 sentimeter. Lebih dari itu dokter biasanya menggunakan metode lain, yakni dengan memasukkan kateter ke dalam pembuluh darah.
Minim Rekomendasi
Federasi Neurologi Eropa menyarankan penggunaan Trombolisis hanya pada pasien akut. Hingga kini ilmuwan belum mampu merekomendasikan satu jenis obat yang paling efektif buat mengatasi pembekuan darah. Asosiasi Dokter Neurologi Amerika Serikat bahkan mengklaim masih membutuhkan penelitian sebelum bisa menganjurkan penggunaan Trombolisis. (rzn/yf: dari berbagai sumber)
Foto: Siemens Healthineers
7 foto1 | 7
Apa kata pakar IDI?
Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia Prof Zubairi Djoerban menilai dinamika dalam negara demokrasi sangatlah wajar. Ia tak mempersoalkan kemunculan PDSI yang kerap dikaitkan menjadi 'pesaing IDI'.
Iklan
Zubairi kemudian menekankan berdirinya IDI sebagai satu-satunya organisasi profesi diperkuat keputusan Mahkamah Konstitusi.
"Inilah demokrasi. Penuh dinamika, wajar saja. Yang jelas IDI itu dilegitimasi UU Praktik Kedokteran," jelas Zubairi dalam laman Twitter pribadinya, Senin (16/05).
"Itu diperkuat putusan MK yang menyebut IDI satu-satunya organisasi profesi dokter," sambung dia.
Pernyataan Zubairi senada dengan tanggapan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Menurut Budi, sah-sah saja setiap organisasi mengusulkan suatu desakan seperti PDSI. Budi menilai evolusi atau perubahan di setiap profesi nyatanya terus terjadi.
"Nanti tinggal ya prosesnya di legislatif seperti apa, kalau saya sih merasa evolusi itu terjadi di mana-mana ya," beber Menkes saat ditemui detikcom di Asean Health Ministers Meeting 2022, Minggu (15/05).
"Jadi aku rasa ya kita jalani aja deh secara alamiah," sambung dia, sembari menekankan posisi Kemenkes RI saat ini tetap mengacu pada UU Nomor 29 Tahun 2004.
Pada pasal 1, organisasi profesi kedokteran di Indonesia adalah Ikatan Dokter Indonesia untuk dokter dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia untuk dokter gigi. (pkp/ha)