1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
OlahragaBrasil

Pebulutangkis Samba Brasil Ygor Coelho

22 Agustus 2022

Di Kejuaraan Dunia Tokyo, jagoan Indonesia Anthony Ginting hari Senin (22/8) dipaksa bermain rubber set oleh pebulutangkis Brasil. Siapa Ygor Coelho, yang tampil dengan perlawanan gigih?

Pebulutangkis Brasil Ygor Coelho saat berlaga di Olimpiade 2020
Pebulutangkis Brasil Ygor CoelhoFoto: Dita Alangkara/AP Photo/picture alliance

Ygor Coelho tumbuh di kawasan kumuh Rio de Janeiro yang disebut Favela. Dia belajar bermain bulu tangkis sejak tiga tahun, di lapangan tanah yang dibuat oleh ayahnya, untuk menjauhkan remaja Favela dari obat bius.

Gemblengan sang ayah dan tekad bulat Ygor membawanya ke Olimpiade di Rio de Janeiro tahun 2016, sebagai pebulutangkis pertama Brasil yang masuk ajang Olimpiade. Dia juga ikut ke Olimpiade Tokyo yang diselenggarakan tahun 2021.

Bertanding di Kejuaraan Dunia Tokyo hari Senin (22/8) melawan peringkat enam dunia Anthony Sinisuka Ginting, Ygor Coelho menunjukkan perlawanan sengit, bahkan berhasil merebut set pertama, sekalipun akhirnya harus mengaku kalah dalam tiga gim, 13-21, 21-15, 21-12.

Ygor Coelho sekarang menduduki peringkat 51 dunia dan memantapkan dirinya di papan atas bulu tangkis. Prestasinya terbilang unik di negara yang dikenal gila sepak bola. Kesuksesan Ygor menginspirasi banyak remaja Brasil yang sekarang ingin mengikuti jejaknya.

"Sekarang saya bisa melihat banyak anak-anak (di Brasil),” kata pemain berusia 25 tahun itu kepada kantor AFP sebelum dikalahkan oleh Anthony Sinisuka Ginting di putaran pertama kejuaraan dunia di Tokyo, Senin. "Mereka sangat termotivasi untuk bermain dengan pemain terbaik di dunia. Mereka dapat melihat, bahwa meskipun berasal dari Favela, mereka dapat mencapai mimpi ini."

Anthony Sinisuka Ginting Foto: Markus Schreiber/picture-alliance/AP

Penuh semangat dan motivasi

Ayah dan guru olahraga Ygor, Sebastiao Dias de Oliveira, memulai program bulu tangkis di Favela Chacrinha yang dilanda kasus penyalahgunaan narkoba pada akhir 1990-an. Dia menggunakan langkah-langkah tarian samba untuk mengembangkan gerak kaki para pemain. Putranya Ygor yang mulai bermain sejak tiga tahun menunjukkan perkembangan pesat.

Sekarang Ygor Coelho tinggal di Denmark untuk mengembangkan permainannya. Dia juga telah berlatih di Asia -- sesuatu yang dulu tidak terpikirkan oleh seorang pemain bulu tangkis Brasil.

Ygor Coelho memang harus mengakui kehebatan pemain Indonesia, tetapi dia mengatakan dia "siap untuk mengambil satu langkah maju" di Olimpiade Paris 2024.

"Saya berharap saya bisa lolos ke Olimpiade, dan jika saya bekerja cukup keras saya bisa keluar dari babak penyisihan dan mencoba untuk memenangkan medali Olimpiade - itu impian saya," katanya.

Setelah kalah dalam tiga set dari Anthony Ginting yang dihormatinya, Ygor bahkan mengajari lawannya beberapa langkah Samba usai pertandingan.

Main bulu tangkis dengan teknik Samba

Ygor Coelho percaya Samba adalah pelatihan yang sempurna untuk bulu tangkis dan membantunya mengembangkan ritme dan kelincahan. "Tarian ini memiliki banyak hal yang mirip dengan bulu tangkis -- kami menari di lapangan," katanya.

"Saya pikir itu membantu saya untuk mendapatkan ritme dan bermain dengan kecepatan dan gerakan yang berbeda."

Seperti kebanyakan warga Brasil, Ygor Coelho juga seorang penggemar sepak bola dan "sangat percaya" bahwa Brasil akan memenangkan Piala Dunia untuk keenam kalinya pada tahun ini di Qatar. Tapi dia akan senang jika bulu tangkis bisa mencuri sebagian kecil dari perhatian pada sepakbola di tanah airnya.

"Beberapa tahun yang lalu, ketika saya masih di sekolah, orang-orang bahkan tidak tahu (bulutangkis) itu -- sekarang orang tahu apa itu," kata Ygor Coelho. "Mereka bisa melihatnya di Olimpiade Rio dan sekarang mereka terkadang bisa melihatnya di pemberitaan. Saya bisa melihat ini berkembang," ujarnya penuh optimisme.

hp/vlz (afp)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait