Selain Komodo, Perdagangan Satwa Langka Lain Juga Terungkap
28 Maret 2019
Sekelompok penyelundup komodo dan hewan langka lainnya ditangkap pihak kepolisian Polda Jawa Timur.
Iklan
Sekelompok penyelundup komodo dan satwa langka lainnya ditangkap pihak kepolisian Polda Jawa Timur, Rabu (27/3) kemarin. Kesembilan pelaku penyelundupan ditangkap dengan barang bukti lima ekor komodo serta puluhan satwa langka lainnya, seperti burung kakatua, burung kasuari, dan musang.
Sembilan orang penyelundup ditangkap di Semarang dan Surabaya. Salah seorang penyelundup dengan inisial VS mengaku menjual komodo lewat jejaring media social Facebook, jelas Kabid Humas Polda Jatim, Frans Barung Mangera. Komodo-komodo tersebut dijual per ekornya seharga antara 15 hingga 20 juta Rupiah dari pemasok, lanjut Mangera.
Salah seorang pelaku juga mengaku ia telah berhasil menjual lebih dari 40 ekor komodo ke luar negeri. Setiap ekor komodo dihargai sebesar 500 juta Rupiah. Kebanyakan dari pembelinya berasal dari Asia.
“Hewan-hewan ini akan dijadikan obat tradisional. Komodo dipercaya bisa dijadikan obat antibiotik“, dijelaskan AKBP Rofiq Ripto Himawan, Kasubdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Jatim.
Dalam kasus yang berbeda, tiga pelaku penyelundupan lainnya ditangkap di Jawa Timur. Mereka juga menjual sejumlah satwa langka seperti macan tutul, berang-berang dan trenggiling secara online.
Trenggiling: Istimewa dan Paling Diburu
Hewan ini diburu karena dagingnya dianggap istimewa, dan kulitnya digunakan untuk membuat obat-obatan yang katanya berkhasiat.
Foto: picture-alliance/Zuma/I. Damanik
Delapan Spesies
Dari famili trenggiling yang masih eksis, Manidae, ada delapan spesies yang masih bisa ditemukan di seluruh dunia. Sejumlah spesies lainnya sudah punah, setelah melalui evolusi selama 80 juta tahun.
Foto: picture-alliance/Photoshot
Berkembang Biak dan Mengasuh Anak
Bagi trenggiling tidak ada musim tertentu, di mana mereka berkembang biak. Tiap ekor biasanya hidup sendirian. Untuk berkembangbiak, trengiling jantan biasanya melepas urin di sejumlah tempat untuk menarik betina, dan menunggu sampai ada betina yang datang. Setelah melahirkan anak, ibu trenggiling menggendong anaknya selama tiga bulan di atas ekornya.
Foto: picture-alliance/Photoshot
Mencari Makan
Trenggiling makan serangga, antara lain semut. Caranya dengan menjulurkan lidah untuk menangkap mangsa, kira-kira sebanyak 70 juta setahun. Jika lidah dijulurkan, panjangnya bisa lebih dari 40 cm, sehingga lebih panjang dari tubuhnya. Trenggiling tidak punya gigi dan tidak bisa mengunyah. Makanan dicerna dengan bantuan protein dalam perut.
Foto: picture-alliance/Mary Evans Picture Library
Pertahanan dan Perlindungan Diri
Trenggiling disebut "pangolin" dalam bahasa Inggris, yang berasal dari kata "pengguling". Sebutan itu berasal dari cara hewan itu mempertahankan diri, yaitu menggulung diri dalam perlindungan sisik yang mirip baja jika ada ancaman. Trenggiling juga melepas bau busuk untuk menghalau musuh. Tapi kedua cara itu kerap tidak bisa menjaga mereka dari pemburu ilegal.
Foto: Save Vietnams Wildlife
Musuh Habis Akal
Di samping manusia, musuh utama trenggiling adalah singa, harimau dan macan tutul. Untuk mempertahankan diri, trenggiling hanya perlu menggulung diri. Sisiknya begitu keras sehingga singa pun tidak bisa menggigitnya.
Foto: AP
Aktif di Malam Hari
Dari delapan spesies trenggiling hanya satu yang aktif di siang hari, yaitu trenggiling berekor panjang yang hidup di Afrika Barat dan Tengah. Lainnya aktif di malam hari. Yang hidup malam hari punya mata berukuran kecil dibanding besarnya tubuh. Sehingga mereka tidak bisa melihat dengan baik, dan mengandalkan penciuman dan pendengaran untuk mencari makanan.
Foto: Save Vietnams Wildlife
Memanjat Pohon atau Menggali Lubang
Dengan cakarnya yang panjang dan melengkung, trenggiling bisa memanjat cabang pohon atau menggali lubang bahkan di tanah keras. Spesies yang hidup di Afrika tinggal di pohon-pohon. Trenggiling bisa menggali lubang begitu besar sampai manusia bisa berdiri di dalamnya.
Foto: Getty Images/AFP
Mamalia Bersisik
Trenggiling adalah satu-satunya mamalia bersisik. Karena mengandung banyak keratin, sisiknya diyakini berkhasiat bagi kecantikan dan kesehatan di sejumlah negara. Ini juga yang sebabkan trenggiling banyak diburu. Tahun 2015 misalnya aparat keamanan Indonesia menyita sedikitnya 125 kg sisik trenggiling, dalam perjalanan ke Hong Kong. Sebagian besar hasil perburuan liar dikirim ke Vietnam dan Cina.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Favre
Hidup Lama?
Berapa usia rata-ratanya jika hidup bebas hanya bisa diperkirakan, yaitu 20 tahun. Trenggiling jarang ditemukan di kebun binatang. Dalam kurungan mereka cepat mati karena stres dan kurang makan. Yang paling lama hidup di kebun binatang selama 19 tahun. Foto: seekor anak trenggiling mendapat susu di kebun binatang Bangkok, setelah warga desa menemukannya sendirian di pinggiran kota.
Foto: AP
Upaya Pelestarian
Di beberapa negara, upaya pelestarian trenggiling sudah digalakkan. Di Kamboja misalnya ada inisiatif untuk merawat trenggiling yang cedera. Karena jumlah perburuan liar tinggi, sekitar 100.000 ekor per tahun dari Afrika dan Asia, semua spesies trenggiling tercatat dalam daftar merah hewan terancam dari International Union for the Conservation of Nature (IUCN). Penulis: ml/as (guardian, telegraph)
Foto: picture alliance/AP Photo
10 foto1 | 10
Wiratno, Dirjen Konservasi dan SDA dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengungkapkan penjualan secara online melalui media sosial adalah cara baru yang dilakukan para penyelundup ini
Kasus penyelundupan komodo ini terungkap hanya sehari setelah pihak kepolisian berhasil meringkus pelaku penyelundupan kura-kura hidung moncong. Kasus terungkap di Papua, dengan barang bukti lebih dari 5.000 ekor. Kura-kura moncong babi merupakan satwa endemik yang hanya bisa ditemukan di kawasan Papua New Guinea dan Australia, serta pulau di Papua. Hewan ini merupakan satwa yang dilindungi pemerintah Indonesia.
Jaringan Bisnis Ilegal Komodo Dibongkar Polisi
01:42
Sementara pekan lalu, pihak Polda Bali juga berhasil menangkap turis asal Rusia yang kedapatan menyelundupkan orang utan yang dibius dengan narkotika di dalam kopernya. Orang utan tersebut rencananya akan ia jadikan hewan peliharaan.
Pelaku penyelundupan satwa langka dapat dikenai hukuman hingga sepuluh tahun kurungan penjara atau denda 100 juta Rupiah. Pihak kepolisian kini berkerjasama dengan sejumlah dokter hewan, juga agensi konservasi dan perlindungan satwa untuk memastikan perawatan hewan-hewan ini.
Satwa Langka yang Cuma Bisa Ditemukan di Indonesia
Indonesia dikaruniai kekayaan flora dan fauna tak terhingga. Tapi beberapa di antaranya nyaris punah. Inilah sejumlah satwa langka yang cuma hidup di kepulauan Nusantara.
Foto: public domain
Komodo
Satwa langka ini cuma hidup di sejumlah pulau di kawasan Nusa Tenggara. Komodo mampu tumbuh sepanjang tiga meter dan berbobot hingga 70 kilogram. Dunia barat baru mengenal komodo saat penjanjahan Belanda. Kala itu Letnan Felix van Steijn van Hensbroek memerintahkan pakar zoologi Belanda Peter Ouwen buat mengunjungi pulau "buaya" yang ternyata adalah pulau Komodo
Foto: Romeo Gacad/AFP/Getty Images
Merak Hijau
Unggas bermahkota alias merak sebenarnya juga bisa ditemukan di India dan Sri Langka. Tapi jenis yang hidup di Indonesia diklaim memiliki mahkota lebih indah ketimbang saudaranya di sebrang samudera. Selain lebih besar dan bisa berbobot hingga lima kilogram, merak hijau Indonesia juga sangat agresif terhadap manusia.
Foto: picture-alliance/dpa/P. Pleul
Harimau Sumatera
Saat ini Indonesia masih bisa berbangga dengan Harimau Sumatera, tapi tidak lama. Menurut daftar merah IUCN, saat ini tinggal tersisa hingga 500 ekor di Indonesia. Tren menyebutkan populasi harimau Sumatera cenderung menyusut. Terlebih saudara sejenisnya, harimau Jawa dan Bali, sejak lama telah menghilang dari muka Bumi.
Foto: BKSDA Bengkulu/Erni Suyanti Musabine
Badak Jawa/Sumatera
Dari semua satwa langka yang ada di Indonesia, Badak Sumatera dan Badak Jawa adalah yang paling terancam. Saat ini cuma ada seekor badak Jawa yang hidup dalam program konservasi. Tidak ada yang tahu berapa ekor yang hidup di alam liar. Sementara populasi badak Sumatera tidak lebih dari 100 ekor.
Foto: BAY ISMOYO/AFP/Getty Images
Orangutan
Seabad silam populasi Orangutan Kalimantan masih berjumlah lebih dari 250.000 ekor. Kini jumlahnya tidak sampai seperempatnya. Kondisi orangutan di Sumatera jauh lebih mengenaskan. Lantaran penyusutan habitat akibat eksploitasi hutan, jumlah orangutan di barat Indonesia diperkirakan cuma sekitar 7500 ekor.
Foto: AP
Monyet Hantu
Satwa bernama ilmiah Tarsius Tarsier cuma hidup di Sulawesi. Primata sejenis juga bisa ditemukan hidup di Filipina, kendati dengan corak yang berbeda. Seperti namanya, monyet hantu hampir tidak bisa melihat di siang hari. Sebaliknya pada malam hari satwa pemalu ini mampu melihat dengan tajam. Menurut daftar merah IUCN, populasi monyet hantu berkurang sebanyak 20% dalam sepuluh tahun terakhir