1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialIndonesia

PeduliLindungi-Tawakkalna Sinkron, Jemaah Bisa Segera Umrah

30 Desember 2021

Dengan sudah terlaksananya sinkronisasi antara aplikasi PeduliLindungi dan Tawakkalna, Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto menilai jemaah Indonesia bisa menjalani ibadah umrah pada Januari 2022.

Umat Islam menjalani ibadah salat tarawih, April 2021
Semua orang wajib menggunakan aplikasi Tawakkalna di manapun ketika berada di ArabFoto: AFP via Getty Images

Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto mengapresiasi Menkes Budi Gunadi Sadikin yang telah menuntaskan sinkronisasi aplikasi PeduliLindungi dan Tawakkalna. Dengan demikian, Yandri menilai dengan memperhatikan prokes, maka jemaah bisa berangkat umrah di Januari 2022.

"Kalau saya melihat animo masyarakat yang tertunda umrah sangat tinggi untuk ke Tanah Suci, jadi kalau pun masih ada karantina, terus ada hal-hal yang mungkin prokes diperketat saya meyakini jemaah kita akan taat kok. Nah karena itu kalau bisa di Januari ini mulai kirim jemaah umrah itu lebih baik," kata Yandri saat dihubungi, Kamis (30/12).

Yandri menilai keberangkatan umrah tidak perlu menunggu virus Omicron hilang. Menurutnya selama jemaah mematuhi protokol kesehatan dan karantina setelah umrah, maka dia meyakini tidak akan ada masalah.

"Karena kalau menunggu virus hilang nggak akan hilang virus itu, tapi gimana kita patuh dan taat dan punya komitmen yang sama untuk mentaati prokes baik di dalam negeri maupun sampai ke Tanah Suci. Kalau itu dilakukan insya Allah enggak akan ada masalah," ujarnya.

Lebih lanjut, Yandri menyebut rencana keberangkatan umrah di Januari 2022 juga sudah disampaikan oleh Kementerian Agama. Dia menyebut Kemenag hanya menunggu sinkronisasi PeduliLindungi dan Tawakkalna terlaksana.

"Saya sempat berdiskusi dengan Pak Menteri dan Pak Dirjen Haji termasuk Pak Sekjen memang dalam bulan Januari insya Allah akan berangkatkan jemaah umrah, tapi dengan syarat ya PeduliLindungi sudah teraplikasi dengan Tawakkalna, termasuk manasiknya sudah disesuaikan dengan manasik di zaman pandemi, dan lain sebagainya," ujarnya.

Pentingnya aplikasi Tawakkalna

Lebih lanjut, Wakil Ketua Umum PAN ini sempat bercerita pentingnya sinkronisasi PeduliLindungi dengan Tawakkalna ketika berkunjung ke Arab Saudi sebulan yang lalu. Dia menyebut semua orang wajib menggunakan aplikasi Tawakkalna di manapun ketika berada di Arab.

"Waktu saya ke Saudi bersama Menag sebulan lalu memang di sana memakai aplikasi, mau masuk hotel, mau ke Madinah soalnya pakai Tawakkalna, karena itu kita minta ke Menkes memang kalau benar-benar tuntas ya perlu di-launching, perlu dipublikasikan dan perlu disampaikan ke jemaah umrah maupun ke masyarakat secara umum, sehingga tidak lagi ada tanda-tanya apakah benar sudah terafiliasi apa belum," katanya

"Karena ketika ini belum tuntas kita khawatir ketika jemaah umrah tiba di Jeddah atau di Madinah akan sulit untuk lancar urusan ke sana kemarinya, itu bisa membuat jemaah umrah terhambat selama ada di Saudi," ujarnya.

Menkes: Sinkronisasi sudah tuntas

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengklaim sinkronisasi aplikasi PeduliLindungi dengan aplikasi Tawakkalna untuk jemaah umroh tuntas. Dia mengatakan aplikasi yang telah disinkronisasi itu diluncurkan pekan ini.

"Udah, nanti diluncurin. Minggu ini mudah-mudahan," kata Budi di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Rabu, (29/12).

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan integrasi PeduliLindungi dengan Tawakkalna merupakan ranah dari Kemenkes. Yaqut mengatakan sinkronisasi dipercepat agar jemaah umrah bisa segera berangkat.

"Iya kita proses terus. Itu domainnya di Kemenkes. Kita minta kepada Kemenkes untuk dipercepat karena menyangkut banyak hal, termasuk bagaimana jemaah umrah kita bisa mudah sampai ke sana" kata Yaqut. (Ed: ha/rap)

 

Baca selengkapnya di: Detik News

PeduliLindungi-Tawakkalna Sinkron, Komisi VIII: Insya Allah Umrah Januari

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait