Pekerjaaan teknologi dengan bayaran tinggi di Apple kebanyakan diisi oleh pria berkulit putih dan pria Asia. Ini memperkuat persepsi, bahwa boom ekonomi Silicon Valley tidak berpengaruh bagi perempuan dan kaum minoritas.
Iklan
Berdasarkan laporan yang dirilis Apple Inc. Selasa (12/08), di AS 54 persen pekerjaan di bidang teknologi pada perusahaan tersebut dikerjakan pegawai berkulit putih dan 23 persen orang Asia. Kaum pria mendominasi tenaga kerja Apple di seluruh dunia dengan 80 persen.
Tidak berbeda dengan perusahaan lain
Kecenderungan Apple mempekerjakan pria berkulit putih dan pria Asia di bidang teknologi mirip dengan laporan yang terungkap dalam tiga bulan terakhir dari perusahaan besar Silicon Valley lainnya, termasuk Google Inc., Yahoo Inc., Facebook Inc., Twitter Inc. dan LinkedIn Corp. Diantara kelompok tersebut, Apple memiliki jumlah pegawai terbanyak.
Merek Paling Berharga di Dunia
Survei pemasaran tahunan 'BrandZ' mengukur nilai merek dagang perusahaan melalui performa finansial perusahaan serta opini konsumen. Berikut beberapa merek global yang paling populer dan menguntungkan.
Foto: twitter.com
Tempat Pertama Jatuh ke Tangan ...
Google. Tahun ini sang raksasa internet menggantikan raksasa teknologi Apple sebagai merek dagang paling berharga menurut BrandZ. Dengan inovasi seperti Google Glass, investasi kecerdasan buatan dan kemitraan baru dengan produsen mobil untuk mengintegrasikan sistem pengoperasian Android ke dalam kendaraan, Google meningkatkan 40 persen nilai merek dagangnya menjadi 159 miliar Dolar.
Foto: dapd
Juara Kedua adalah ...
Apple. Terkenal dengan iPhone, iPad dan komputer Mac-nya, perusahaan ini berada di posisi puncak dalam tiga tahun terakhir, namun nilai merek dagangnya turun 20 persen dalam setahun terakhir menjadi 148 miliar Dolar. Pada era pasca-Steve Jobs, sejumlah pihak meragukan apakah kesuksesan perusahaan ini akan bertahan.
Foto: Reuters
Berkat Bisnis B2B
IBM berada pada peringkat ketiga dengan nilai merek dagang sebesar 108 miliar Dolar. Sementara survei serupa hanya memperhitungkan data finansial dalam melakukan pemeringkatan, studi Brandz juga mempertimbangkan opini konsumen.
Foto: picture alliance / dpa
Dinosaurus Bisnis Peranti Lunak
Microsoft masih eksis. Perusahaan yang berhasil menaikkan nilai merek dagangnya sebesar 30 persen menjadi sekitar 90 miliar Dolar dalam setahun terakhir ini menduduki peringkat keempat. Menurut studi, nilai merek dagang perusahaan teknologi ini naik tajam pada periode survei.
Foto: imago/Friedrich Stark
Cara Tercepat Merebut Hati Seseorang ...
... adalah melalui perut mereka, sesuatu yang dipahami betul oleh McDonald's. Raksasa makanan siap saji ini meraup banyak keuntungan dengan memuaskan selera konsumen. Studi memperkirakan nilai merek dagang jaringan restoran ini sekitar 85 miliar Dolar. Namun tampaknya konsumen semakin sadar akan kesehatan. Nilai merek dagang McDonald's turun lima persen dan turun satu peringkat.
Foto: DW/A. Brenner
Sudah Tidak Asing Lagi
Produsen minuman ringan Coca-Cola berada di peringkat enam dengan nilai merek dagang sebesar 80 miliar Dolar.
Foto: DW/P. Hille
Merek Jerman Paling Berharga ...
adalah SAP. Nilai merek dagang perusahaan perangkat lunak ini naik sekitar 6 persen menjadi lebih dari 36 miliar Dolar. Perusahaan Jerman lainnya yang masuk Top 100 adalah Deutsche Telekom (peringkat ke-27), BMW (nomor 32), Mercedes-Benz (posisi ke-42), Siemens (ke-59) dan DHL (posisi ke-73). Sementara jaringan riteler Aldi bertengger di peringkat ke-100 senilai 9,5 miliar Dolar.
Foto: picture-alliance/dpa
Naik Peringkat Kedua Terbesar
Facebook mengalami peningkatan kuat yakni sebesar 68 persen. Walau begitu jejaring sosial ini hanya mampu mengamankan posisi ke-21. Perusahaan yang nilainya naik terbesar adalah perusahaan Internet Cina, Tencent. Nilai merek dagangnya berlipat ganda menjadi 54 miliar Dolar, menaruh grup ini di peringkat ke-14.
Foto: Fotolia/Thesimplify
Ciutan Pertama dalam Peringkat
Ada nama baru dalam 100 besar: Twitter. Layanan jejaring sosial ini memiliki nilai merek dagang sekitar 19 miliar Dolar, meski tidak ada yang tahu persis bagaimana cara layanan ini meraup untung. LinkedIn, jejaring sosial lainnya, juga masuk dalam peringkat untuk pertama kalinya tahun 2014.
Foto: twitter.com
9 foto1 | 9
Sama seperti perusahaan teknologi lain, Apple mengakui kurangnya keragaman tenaga kerja. Bos Apple Tim Cook mengutarakan kekecewaanya dalam surat yang dilampirkan bersama data perusahaan. "Sebelumnya, saya harus mengatakan: Sebagai CEO saya tidak puas dengan angka yang tertera pada halaman ini," tulis Cook. "Masalah ini bukan hal baru bagi kami dan kami telah bekerja keras untuk membenahinya."
Salah sistem pendidikan
Para petinggi perusahaan teknologi menyalahkan kurangnya perempuan, pekerja berkulit hitam dan keturunan hispanik di sektor komputer dan mesin, pada sistem pendidikan di Amerika Serikat. Apple, Google dan beberapa perusahaan lainnya kini membiayai upaya untuk mengarahkan lebih banyak perempuan dan kaum minoritas ke bidang matematika dan sains di sekolah tinggi.
Kurangnya jumlah kandidat perempuan dan kaum minoritas yang berkualifikasi untuk pekerjaan teknologi memang salah satu alasannya. Tapi menurut sosiolog Marianne Cooper dari Clayman Insitute, industri bias terhadap pria berkulit putih dan pria Asia. Ia berpendapat, kebanyakan perusahaan teknologi tidak melakukan cukup banyak hal untuk menarik perhatian perempuan atau minoritas dan tidak menjadikan bidang tersebut lebih terbuka.