Pegawai Kedubes Inggris di Berlin Ditahan Terkait Spionase
11 Agustus 2021
Seorang pria warga Inggris yang dicurigai menjadi mata-mata untuk Rusia dengan imbalan uang tunai telah ditangkap di Jerman, kata kantor kejaksaan federal Jerman hari Rabu (11/8).
Iklan
Tersangka spionase yang hanya diidentifikasi hanya sebagai David S. berusia 57 tahun bekerja sebagai staf lokal di Kedutaan Besar Inggris di Berlin. "Setidaknya pada satu kesempatan menyerahkan dokumen yang diperolehnya sebagai bagian dari kegiatan kerjanya kepada perwakilan intelijen Rusia," kata sebuah pernyataan yang dirilis kejaksaan federal Jerman.
Selanjutnya disebutkan: "Terdakwa telah menerima pembayaran tunai dalam jumlah yang belum diketahui besarannya sebagai imbalan."
David S. ditahan hari Selasa (10/8) di kota Potsdam dekat Berlin. Perintah penangkapannya dikeluarkan pada 4 Agustus lalu. Dia diyakini sudah menjadi mata-mata Rusia "paling lambat" sejak November 2020. Penangkapannya merupakan hasil operasi gabungan otoritas Jerman dan Inggris.
Menelusuri Jejak Tembok Berlin
9 November 1989, perbatasan Berlin Barat dan Berlin Timur dibuka. Warga Jerman Timur ramai-ramai "menyerbu" ke Barat dan merayakan "runtuhnya Tembok Berlin" di Brandenburger Tor. Tembok Berlin sekarang tinggal sejarah.
Foto: picture-alliance/W.Kumm
Brandenburger Tor
Sejak Agustus 1961 sampai November 1989, Tembok Berlin memisahkan kota menjadi dua bagian selama 28 tahun, 2 bulan, dan 27 hari. Gerbang Brandenburg lama menjadi simbol perpecahan Jerman. Dulunya, lokasi ini tidak bisa dikunjungi warga biasa. Setelah "runtuhnya" Tembok Berlin pada 9 November 1989, warga Berlin sekarang bisa pergi ke mana saja tanpa hambatan.
Foto: picture-alliance/dpa
East Side Gallery
East Side Gallery ada di tepi sungai Spree di kawasan Friedrichshain. Tahun 1990an, tembok sepanjang 1,3 kilometer ini menjadi "kanvas" para seniman dari berbagai bagian dunia yang merefleksikan Tembok Berlin. Sekarang, bagian tembok ini menjadi tujuan wisata utama di kota Berlin.
Foto: picture alliance/DUMONT Bildarchiv
Monumen Tembok Berlin
Tembok Berlin bukanlah satu dinding melainkan dua dinding paralel berjarak 100 meter. Di antara kedua dinding itu ada tanah tak bertuan yang disebut garis kematian. Segmen Tembok Berlin sepanjang 80 meter, termasuk menara penjaga, direkonstruksi dan sekarang menjadi monumen. Inilah monumen peringatan dan penghormatan kepada para korban yang tewas di Tembok Berlin.
Foto: DW/F. Wiechel-Kramüller
Jejak Tembok Berlin
Tembok Berlin sudah menghilang hampir di seluruh kota. Berlin Timur dan Barat sekarang menjadi satu. Di pusat kota, ada garis yang dibuat dari batu besar untuk menandai di mana Tembok Berlin dulu berdiri.
Foto: DW/F. Wiechel-Kramüller
Pos Pengawasan Checkpoint Charlie
Checkpoint Charlie dulunya adalah tempat penyeberangan dari Berlin Barat ke Berlin Timur yang paling terkenal. Hanya warga asing dan diplomat yang dulu diizinkan melewati pos pemeriksaan ini. Pada bulan Oktober 1961, tak lama setelah Tembok Berlin dibangun, tank-tank Soviet dan Amerika sempat berhadap-hadapan hampir saling serang.
Foto: picture-alliance/dpa/W. Kastl
The Palace of Tears
Menjadi tempat perpisahan yang penuh air mata di saat ratusan orang melintasi pos perbatasan di stasiun Friedrichstrasse untuk meninggalkan Jerman Timur menuju Berlin Barat. Kini pengunjung dapat berjalan melalui bilik asli tempat paspor diperiksa.
Foto: ullstein - Mrotzkowski
Hohenschönhausen
Bekas penjara Stasi ini telah menjadi monumen peringatan bagi para korban kediktatoran komunis sejak 1994. Pengunjung diberi tahu tentang kondisi tahanan dan metode interogasi di Jerman Timur yang komunis. Mantan narapidana juga yang memimpin tur ini.
Foto: picture alliance/dpa/P. Zinken
Stasiun Teufelsberg
Usai Perang Dunia II, daerah ini digunakan untuk menyimpan puing-puing peperangan yang dikumpulkan di wilayah tertinggi Berlin Barat. Selama Perang Dingin, Badan Keamanan Nasional AS menggunakan bukit ini sebagai stasiun pendengaran. Dari sini, sinyal radio militer dari negara-negara Pakta Warsawa dapat dihadang, dipantau, dan dihentikan.
Foto: Ullstein/Getty Images
Bridge of Spies: Jembatan Glienicke
Di masa perang dingin, jembatan yang berada tepat di perbatasan ini dulunya menjadi tempat pertukaran tahanan antara Barat dan Timur. Kebanyakan tahanan adalah spion-spion yang tertangkap. Kisah jembatan ini pernah jadi latar belakang film bioskop yang disutradarai Steven Spielberg: "Bridge of Spies."
Foto: imago/Camera4
Museum spionase Jerman
Museum di Potsdamer Platz di Berlin ini membawa pengunjung masuk ke dunia spionase. Terutama dunia para spion di era Perang Dingin. Salah satu artefak yang dipajang: mobil Jerman Timur "Trabant" yang dilengkapi kamera infra merah yang tersembunyi di pintunya.
Foto: picture-alliance/dpa/B. von Jutrczenka
Jalur Tembok Berlin
Jalur Tembok Berlin panjangnya sekitar 160 kilometer. Menghiasi salah satu bagian jalur ini, pemerintah Jepang menyumbangkan sekitar 10.000 pohon sakura "agar membawa kedamaian di hati warga" Berlin.
Foto: DW/E. Grenier
11 foto1 | 11
Kasus langka spion Rusia berasal dari sekutu Jerman
David S. akan dihadapkan kepada hakim pemeriksa Rabu (11/8) malam waktu setempat. Hakim setelah itu akan memutuskan, apakah dia tetap akan ditahan atau diperbolehkan pulang ke rumah.
Iklan
Jerman telah menangkap sejumlah orang yang dituduh melakukan aksi mata-mata untuk Rusia dalam beberapa tahun terakhir, tetapi penangkapan seorang tersangka dari negara sekutu dekat sangat tidak biasa.
Bulan Juni lalu, polisi Jerman menangkap seorang ilmuwan Rusia yang bekerja di sebuah universitas Jerman, dengan tuduhan bekerja untuk dinas rahasia Rusia, paling lambat sejak awal Oktober 2020. Dia juga diduga menerima uang tunai sebagai imbalan atas jasanya.
Moskow saat ini berselisih dengan sejumlah negara Barat, setelah serangkaian skandal spionase yang mengakibatkan pengusiran diplomatik.
Hewan-Hewan Spionase: Ikan Paus, Merpati, dkk
Seekor ikan paus ditemukan di lepas pantai Norwegia dan dicurigai sebagai mata-mata Rusia. Merpati, kucing serta hewan lainnya juga telah dipasangi peralatan intelijen di tubuhnya, dan tingkat keberhasilan berbeda-beda.
Foto: Imago/C. Ohde
Ikan paus agen intelijen Rusia?
Ikan paus di lepas pantai Norwegia ini terlihat jinak saat berenang mendekati perahu nelayan. Namun, di badannya terdapat tali pengikat dengan tulisan ‘‘Peralatan St. Petersburg‘‘. Pada tali pengikat disematkan alat untuk memasang kamera. Apakah ikan paus dijadikan agen intelijen Rusia? Bisa jadi paus itu lari dari perairan Rusia.
Foto: Joergen Ree Wiig/Norwegian Direcorate of Fisheries Sea Surveillance Unit via AP/picture-alliance
Merpati mata-mata yang tersohor
Menggunakan binatang sebagai mata-mata sudah jadi rahasia umum badan intelijen di seluruh dunia. Tentara Jerman, misalnya, pada Perang Dunia I menggunakan burung merpati berkamera sebagai sarana pengumpul informasi. Merpati akhirnya tidak pernah digunakan secara permanen, karena kamera otomatisnya hanya dapat memotret 12 foto dan merpati harus tepat terbang di atas lokasi yang dituju.
Foto: picture-alliance/dpa/Cortesía del Museo Internacional del Espionaje
Agent Flipper
Ada banyak teori tentang hewan sebagai agen intelijen, khususnya di Israel. Kelompok radikal Islam, Hamas, mengklaim menemukan lumba-lumba berkamera beserta alat ‘‘spionase‘‘ lainnya di jalur Gaza. Angkatan Laut AS juga diketahui telah menggunakan lumba-lumba dalam ‘‘Program Mamalia Laut‘‘ mereka sebagai pelacak ranjau.
Foto: Robert Pitman
Mata-mata tercepat?
Pada tahun 2007, Iran menemukan dan menghancurkan apa yang mereka sebut jaringan mata-mata Israel yang menggunakan tupai. Penjaga perbatasan Iran menemukan 14 tupai yang dilengkapi pelacak GPS. Namun, hubungan tupai tersebut dengan intelijen Israel tidak dapat dibuktikan.
Foto: picture-alliance/Wildlife/R.Usher
Gagalnya ‘’Accoustic Kitty’’
Pada tahun 1960, dalam program ‘‘Accoustic Kitty‘‘ CIA menempatkan implan mikrofon pada kucing, yaitu pada keempat kakinya, untuk memata-matai kegiatan yang berlangsung di gedung Kedutaan Besar Uni Soviet. Program tersebut gagal total. Kucing pertama saja yang dipasangi mikrofon mati tertabrak taksi di jalan.
Foto: DW/K. Zeineddine
Agen hiu berkedok?
Para peneliti di Badan Proyek Penelitian Tingkat Lanjut (DARPA) milik militer AS dilaporkan mengembangkan sejenis remote control yang ditempatkan sebagai implant di otak hiu. Dengan cara itu, hiu hendak dikendalikan dari jarak jauh. Katanya hanya untuk tujuan penelitian. Tetapi potensi penggunaan oleh militer sangat besar.
Foto: picture-alliance/dpa/imageBROKER
Lebah pelacak informasi?
Lebah pekerja bisa jadi mata-mata berikutnya. Mereka bisa dilatih melacak bau-bauan tidak alami, seperti misalnya bahan peledak. Yang paling tepat adalah lebah yang bertugas mencari dan melaporkan lokasi bahan baku pembuat madu. Namun, para ahli berargumen, terlalu banyak jenis bau-bauan di alam yang dapat mengalihkan perhatiannya. (Ed: sng/ml)
Foto: Imago/C. Ohde
7 foto1 | 7
Spion Rusia juga ditangkap di Italia
Italia melaporkan bulan Juni lalu, telah membentuk badan keamanan siber nasional menyusul peringatan dari Perdana Menteri Mario Draghi, bahwa Eropa perlu melindungi diri dari "gangguan" Rusia. Langkah itu dilakukan setelah seorang kapten angkatan laut Italia tertangkap basah oleh polisi, saat sedang menjual dokumen militer rahasia kepada seorang pejabat kedutaan Rusia.
Pemimpin dari sembilan negara Eropa timur Mei lalu mengutuk apa yang mereka sebut "tindakan agresif" Rusia, menunjuk pada operasi militer Rusia di Ukraina dan "aksi sabotase" yang diduga ditargetkan ke Republik Ceko.
Beberapa negara Eropa tengah dan timur mengusir diplomat Rusia dalam aksi solidaritas dengan Praha, tetapi Rusia telah membantah tuduhan yang disebutnya "tidak masuk akal" itu.
Kasus spionase juga muncul pada saat hubungan antara Rusia dan Jerman di sejumlah bidang makin tegang, termasuk kasus penahanan kritikus Kremlin Alexei Navalny, yang kembali ke Moskow dari perawatan di Berlin setelah diserang racun syaraf Novichok oleh para agen dinas rahasia Rusia.