Pejabat PBB: Kejahatan Perang Telah Terjadi di Tigray
5 Maret 2021
Tokoh senior etnis Tigray mendesak Eritrea untuk meninggalkan wilayah itu dan mengatakan bahwa kekejaman massal sedang terjadi. Jutaan orang dikhawatirkan akan menderita kelaparan tanpa mendapat bantuan.
Iklan
Para pemimpin senior PBB pada Kamis (04/03) meminta Eritrea untuk menarik pasukannya dari wilayah Tigray, Ethiopia. Mereka juga mengatakan pasukan pertahanan Eritrea sedang gencar melakukan tindak kekerasan di wilayah itu.
Kepala Hak Asasi PBB Michelle Bachelet mendesak Ethiopia untuk mengizinkan penyidik melakukan investigasi di Tigray. Bachelet menyebut kantornya telah memverifikasi "laporan pelanggaran berat hak asasi manusia, termasuk pembunuhan massal di Axum dan di Dengelat, Tigray tengah, oleh angkatan bersenjata Eritrea."
Bachelet menegaskan insiden ini adalah pelanggaran serius terhadap hukum internasional yang kemungkinan merupakan kejahatan perang.
Kepala Kemanusiaan PBB Mark Lowcock mengatakan bahwa saat ini sudah "sangat jelas" dan "secara terbuka diakui" oleh pejabat pemerintah di wilayah itu bahwa pasukan pertahanan Eritrea beroperasi di Tigray.
Memasuki bulan keempat krisis kemanusiaan di Tigray, Lowcock memaparkan telah terjadi tindak kekerasan termasuk pembunuhan massal, pemerkosaan, dan penculikan warga sipil.
Lowcock meminta dunia internasional untuk memberi bantuan tambahan ke wilayah tersebut karena dikhawatirkan 4,5 juta orang akan menderita kelaparan.
10 Negara Termiskin di Dunia
Peringkat negara termiskin di dunia, dibuat berdasarkan produk domestik bruto (GDP) dari tiap negara. Berikut 10 yang termiskin menurut data 2015 yang dihimpun Global Finance. Semuanya berada di benua Afrika.
Foto: Getty Images/AFP/T. Karumba
10. Madagaskar
Kesulitan politik yang tak kunjung henti dan pemerintahan yang payah menghambat perkembangan ekonomi negara ini. 2015 Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan, PDB nominal per kapita Madagaskar $ 475. Sebagai bandingan, di Indonesia: $ 3.509. Belakangan ini situasi politik lebih stabil. Rencana reformasi mulai berdampak dan meningkatkan pekerjaan di bidang pertanian, turisme dan industri.
Foto: picture-alliance/dpa/ Bruno Morandi
9. Guinea
Epidemi Ebola melanda Guinea tahun 2014. Penyakit meraup korban tewas dalam jumlah besar dan menghantam ekonominya, sehingga menyebabkan politik kurang stabil dan pertumbuhan ekonomi mandeg. Diperkirakan PDB Guinea kurang dari $1,400 tahun 2015. PDB nominal per kapita $573.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Jallanzo
8. Eritrea
Walaupun sektor pertambangannya cukup menjanjikan, Eritrea menderita di bawah salah satu pemerintahan yang paling represif di dunia. Terhadap negara itu, PBB menjatuhkan sangsi, sehingga ribuan warganya melarikan diri setiap tahun. Kemiskinan menyebar luas dan kemampuan berbelanja (KKB) per kapita tahun 2015 diperkirakan hanya sekitar $1,200. Foto: sebuah jalan di ibukota Asmara
Foto: AFP/Getty Images/P. Martell
7. Mozambik
Sebetulnya Mozambik mengalami pertumbuhan ekonomi yang lancar dalam dekade terakhir. Tapi laba tidak digunakan secara efektif untuk menguurangi kemiskinan, terutama di pedesaan angka kemiskinan sangat tinggi. IMF memperkirakan PDB nominal per kapita Mozambique tahun 2015 kurang dari $630. Foto: penjaja krem kulit. Krem ini katanya membuat kulit lembut dan mencegah keriput.
Foto: DW/S. Lutxeque
6. Niger
Industri ekstraktif beberapa tahun belakangan ini jadi penyumbang besar bagi perkembangan ekonomi. Tapi politik Niger tetap labil. Institusi negara lemah dan secara finansial tergantung pada donor. PDB nominal per kapita tahun 2015 diperkirakan $469.
Foto: DW/L. Hami
5. Burundi
Situasi politik yang tidak stabil belakangan ini mengancam perbaikan ekonomi dan institusinya. Burundi masih dirongrong korupsi besar-besaran, kemelaratan dan pembangunan yang terseok-seok. Tahun 2015 IMF memperkirakan KKB per kapita hanya $951. PDB nominal per kapita $336.
Foto: Jesko Johannsen
4. Liberia
Lieberia masih menderita akibat perang saudara 20 tahun yang meninggalkan negara itu dalam keadaan porak poranda. Sehingga ekonominya tetap lemah, walaupun beberapa bulan belakangan sudah ada perbaikan. Kemelaratan ada di mana-mana, juga buta huruf dan korupsi memperburuk standar hidup. PDB nominal per kapita diperkirakan $484 tahun 2015.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Jallanzo
3. Malawi
Ekonomi Malawi mulai membaik beberapa tahun belakangan ini. Tapi inflasi yang tak kunjung henti dan ketergantungan pada donor termasuk faktor yang mencegah langkah perbaikan dan peningkatan standar hidup. GDP nominal per kapita tahun 2015 hanya $242. Foto: dua anak di distrik Nkhata Bay, Malawi.
Foto: RIPPLE
2. Republik Demokrasi Kongo
Konflik tak kunjung henti mencegah perkembangan politik, institusional dan ekonomi negara ini. PDB nominal per kapita diperkirakan hanya $435 tahun 2015. Foto: tentara anak kerap digunakan dalam konflik.
Foto: Getty Images/AFP/L. Healing
1. Republik Afrika Tengah
Negara ini termasuk salah satu negara dunia yang paling tidak berkembang. Negara ini dibebani kekerasan sektarian bertahun-tahun, juga manajemen politik yang salah, korupsi, dan kemiskinan yang meluas. PDB nominal per kapita tahun 2015 adalah yang terendah di dunia, sekitar $380. Foto: demonstrators di ibukota Bangui meminta pengunduran diri Presiden Catherine Samba Panza (28 September 2015).
Foto: picture-alliance/AA/H.C. Serefio
10 foto1 | 10
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres bersama dengan Duta Besar AS Linda Thomas-Greenfield juga meminta pasukan Eritrea untuk meninggalkan Tigray. AS telah mendesak pemerintah Ethiopia "untuk mendukung segera diakhirinya pertempuran di Tigray."
Pernyataan para pemimpin senior itu muncul menjelang pertemuan Dewan Keamanan PBB, di mana negara-negara lain tidak menyetujui pernyataan bersama tentang krisis di kawasan Tigray.
Rusia dan Cina, serta anggota tidak tetap India, keberatan mencampuri urusan dalam negeri Ethiopia, kata para diplomat.
Apa yang terjadi di Tigray?
Ribuan orang telah tewas sejak Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed melancarkan operasi militer melawan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) pada awal November 2020.
Iklan
Abiy memerintahkan dilakukannya tindakan ofensif setelah muncul dugaan telah terjadi penyerangan di kamp tentara federal oleh pejuang TPLF. Abiy mengumumkan kemenangan setelah pasukan pemerintah merebut ibu kota wilayah Mekele. Namun bentrokan terus berlanjut di wilayah tersebut.
Organisasi hak asasi manusia Amnesty International mengatakan pada bulan lalu bahwa "ratusan" orang telah dibantai oleh pasukan Eritrea di wilayah utara Tigray Ethiopia pada November tahun lalu.
Jean-Baptiste Gallopin dari Amnesty, yang melakukan banyak wawancara dengan penduduk dan menyaksikan insiden dari kota bersejarah Axum, tempat dugaan pembantaian itu terjadi, mengatakan kepada DW: "Pelakunya adalah orang Eritrea."