Pejuang Yang Terlupakan
20 Mei 2013Hampir 100 pengendara motor berpawai melintasi jalanan di ibukota Jerman, Berlin. Tapi mereka bukan anggota klub motor yang di Jerman disalahkaprahkan sebagai rocker.
Mereka ini mengenakan pakaian berwarna hijau, atau seragam loreng tempur yang ditempeli emblem huruf "V" bermahkotakan rangkaian daun emas. Mereka adalah veteran militer Eropa, yang dengan moto "gone but not forgotten" (red- pergi tapi tak terlupakan) memperingati gugurnya rekan-rekan mereka dan menuntut hak-hak.
Aksi demonstrasi yang digelar awal Mei lalu, adalah kampanye publik pertama, di mana veteran militer Jerman, Bundeswehr juga ikut serta.
"Untuk pertama kalinya kami dilihat orang, dan bagi banyak dari kami itu perasaan yang indah," kata Christian Bernhardt. Pria berusia 35 tahun itu wakil ketua Ikatan Veteran Jerman, yang ikut mengorganisir pawai motor tersebut.
Bernhardt cukup lama bekarir sebagai tentara. Tahun 2003, menjelang Perang Irak ke-2, ia ditempatkan di Kuwait, dengan tugas melindungi warga sipil dari serangan senjata kimia dan biologis. Ia harus menghadapi situasi berbahaya. Setelah kembali ke Jerman, para dokter mendiagnosa, ia menderita gangguan stres pasca trauma.
Misi Militer Jerman di Luar Negeri
Sejak 20 tahun lalu Bundeswehr ikut dalam penempatan tentara di luar negeri. Sejak itu di Jerman kembali ada veteran. Ada yang kembali dalam keadaan sehat, ada yang tidak.
Sementara sebagian masyarakat masih memiliki pandangan negatif, jika mendengar kata "tentara", "perang" dan "penghargaan" dipadu dalam satu kalimat. Jadi kata "veteran" juga berasosiasi negatif.
Kementrian Pertahanan Jerman juga ingin mendukung hak-hak veteran, tanpa mengikutsertakan tentara NAZI. Jadi Menteri Pertahanan Thomas de Maizière menetapkan definisi baru. Veteran adalah mereka, yang ditempatkan di luar negeri oleh Bundeswehr, dan berhenti bertugas secara terhormat.
Pengakuan dan Hak
Juru bicara Departemen Pertahanan, Stefan Paris mengatakan, pihaknya ingin agar jasa veteran muda itu dihargai. Menteri Pertahanan juga mengajukan adanya Hari Veteran. Tetapi di parlemen Jerman - Bundestag usul itu kurang mendapat dukungan.
Sedangkan diskusi untuk dukungan berikutnya masih terlalu dini. Karena veteran di Jerman sudah dapat banyak tunjangan. Tiap tentara berhak mendapat pensiun, mendapat pekerjaan, juga asuransi kesehatan. Demikian Paris.
Tapi Christian Bernhardt dari Ikatan Veteran Jerman mengatakan, sebagian besar tentara hanya punya kontrak kerja tahunan. Sementara sokongan hanya diperoleh tentara yang terus aktif. Karena ia sudah menjadi veteran, ia tidak mendapat semua tunjangan itu. Jadi ikatan veteran menuntut adanya status berbeda bagi veteran di mata hukum.
Perhatian Masyarakat Minim
Masyarakat selama ini tidak memberikan perhatian, walaupun citra Bundeswehr positif. Diduga ketidakpedulian juga berkaitan dengan sedikitnya dukungan masyarakat bagi misi militer di luar negeri. Yang jelas, jika rakyat Jerman dapat memutuskan langsung lewat voting misi di Afghanistan, sudah sejak lama tentara Jerman ditarik dari negara itu.
Pandangan seperti itu tidak diterima begitu saja oleh Bernhardt. Menurutnya, parlemen yang memutuskan penempatan di luar negeri, dan anggotanya dipilih rakyat. Tapi anggota parlemen tidak mau mengurus masalah itu, karena takut kehilangan suara dalam pemilu.
Yang jelas, Bernahrdt dan ikatan veteran tidak mau terlalu lama menunggu parlemen bertindak. Parade sepeda motor akan diadakan rutin setiap tahun di Berlin. Setiap hari Sabtu setelah hari Kenaikan Isa al Masih.