Pekerja Film dan Televisi di Hollywood Ancam Mogok
13 Juli 2023
Para negosiator serikat aktor Hollywood dengan suara bulat merekomendasikan kepada anggotanya untuk melakukan pemogokan, setelah pembicaraan dengan perusahaan studio gagal menghasilkan kesepakatan.
Iklan
Serikat aktor SAG-AFTRA, yang mewakili 160.000 anggota, mengusulkan aksi mogok kepada para anggotanya pada hari Kamis (13/07). Jika disetujui, studio Hollywood akan menghadapi aksi mogok kerja terbesar dalam 63 tahun.
SAG-AFTRA dan serikat penulis Writers Guild of America (WGA) menuntut kenaikan gaji pokok dan pembayaran residual dari TV streaming serta jaminan bahwa pekerjaan mereka tidak akan digantikan oleh kecerdasan buatan, AI.
Fran Drescher, mantan bintang "The Nanny" dan Presiden SAG-AFTRA, mengatakan tanggapan studio terhadap tuntutan para pekerja sebagai "menghina dan tidak sopan."
"Perusahaan telah menolak untuk terlibat secara berarti dalam beberapa topik penting..," katanya dalam sebuah pernyataan. "Sampai mereka (siap) bernegosiasi dengan itikad baik, kita tidak dapat mulai bernegosiasi," kata SAG-AFTRA.
Selanjutnya disebutkan: "Setelah lebih dari empat minggu tawar-menawar, Asosiasi Produser Film dan Televisi AMPTP ... tetap tidak mau menawarkan kesepakatan yang adil mengenai isu-isu utama yang penting bagi anggota SAG-AFTRA."
Asosiasi perusahaan: "Kami sudah tawarkan peningkatan bersejarah”
Asosiasi Produser Film dan Televisi AMPTP, yang bernegosiasi atas nama Netflix Inc, Walt Disney Co, dan perusahaan lain, menyatakan mereka "sangat dalam kecewa karena SAG-AFTRA telah memutuskan untuk meninggalkan negosiasi."
Iklan
AMPTP selanjutnya mengatakan telah menawarkan "peningkatan gaji dan residual bersejarah, proposal terobosan AI yang melindungi kemiripan digital" dan keuntungan lainnya bagi para aktor.
"Daripada terus bernegosiasi, SAG-AFTRA telah menempatkan kita pada jalur yang akan memperdalam kesulitan keuangan bagi ribuan orang yang bergantung pada industri ini untuk penghidupan mereka," kata AMPTP.
Pemogokan penulis telah membuat beberapa acara harus diisi dengan siaran ulangan tanpa henti. Sebagian besar produksi untuk TV dihentikan, demikian juga produksi film beranggaran besar.
Netflix Dominasi Nominasi Golden Globe 2021
Dari "The Crown" hingga "The Trial of the Chicago 7", perusahaan raksasa streaming Netflix memborong 42 nominasi Golden Globe ke-78. Sacha Baron Cohen dan Frances McDormand diprediksi mampu merebut kemenangan tahun ini.
Foto: Des Willie/Netflix/AP Photo/picture alliance
Dan pemenangnya adalah… Netflix
Dengan 22 nominasi film dan 20 nominasi serial televisi, Netflix mendominasi Golden Globes 2021. Dampak pandemi COVID-19 di seluruh dunia, Netflix hadir menawarkan program menarik. Bahkan penayangan "Ma Rainey's Black Bottom" hingga "Mank" dan "The Trial of the Chicago 7" meraih sukses besar - baik secara kritis maupun komersial.
Foto: Niko Tavernise/Everett Collection/picture alliance
Perselisihan antara Ma Rainey dan Billie Holiday
Aktris Viola Davis dan penyanyi Andra Day masuk nominasi Golden Globe ke-78 atas peran keduanya sebagai penyanyi. Davis berperan sebagai tituler dalam drama biografi Netflix "Ma Rainey's Black Bottom", kisah penyanyi blues terkemuka, sementara Day berhasil menciptakan desas-desus di "The United States vs. Billie Holiday", film dokumentasi perjuangan penyanyi jazz melawan kecanduan.
Foto: David Lee/Netflix/AP/picture alliance
Dominasi sutradara wanita
Hanya lima wanita yang sejauh ini dinominasikan sebagai sutradara terbaik di Golden Globes, yang terakhir adalah Ava DuVernay pada tahun 2014. Tahun ini, tiga dari lima nominasi diisi oleh wanita. Mereka adalah Chloe Zhao untuk "Nomadland" yang mendapat pujian kritis. Aktris yang menjadi sutradara Regina King untuk "One Night In Miami", dan Emerald Fennel untuk "Promising Young Woman".
Dalam film "Nomadland", pemenang Oscar dua kali, McDormand berperan sebagai wanita pengangguran yang memilih hidup nomaden, bepergian mengelilingi Amerika Barat dengan mobil van. "Nomadland" adalah film favorit dalam ajang Oscar, setelah memenangkan hadiah utama di Festival Film Venesia dan Toronto.
Foto: picture-alliance/dpa/20th Century Studios/Biennale di Venezia
Kisah putri kerajaan
Dalam serial "The Crown", Netflix menambahkan dua karakter wanita ikonik ke drama kerajaan yang memukau, yakni Putri Diana diperankan oleh Emma Corrin, dan Margaret Thatcher diperankan oleh Gillian Anderson. Corin dan Olivia Colman, yang berperan sebagai Ratu Elizabeth, dinominasikan dalam kategori aktris terbaik, sementara Anderson dan Helena Bonham-Carter masuk nominasi peran pendukung terbaik.
Foto: Des Willie/Netflix/AP Photo/picture alliance
Borat, sang kompas moral
Baik Sacha Baron Cohen dan "Borat Subsequent Moviefilm" masing-masing menerima nominasi untuk aktor terbaik dan film komedi terbaik. Betapapun keterlaluannya, Borat digambarkan sebagai "komedi pemberani". Cohen juga dinominasikan sebagai aktor pendukung terbaik untuk peran yang lebih serius sebagai tergugat dalam "The Trial of the Chicago 7".
Foto: Everett Collection/picture alliance
Nominasi "posthum" untuk Chadwick Boseman
Aktor yang meninggal pada Agustus 2020, Chadwick Boseman masuk nominasi atas peran terakhirnya sebagai pemain terompet ambisius, Levee, dalam Netflix "Ma Rainey's Black Bottom". Ini adalah nominasi Golden Globe pertama untuk pemeran utama "Black Panther" tersebut. (ha/as)
Foto: David Lee/Netflix/Everett Collection/picture alliance
7 foto1 | 7
Banyak perusahaan streaming belum melaba
Hollywood belum pernah menghadapi aksi mogok dua serikat pekerja sekaligus, yaitu serikat penulis WGA dan serikat aktor SAG, sejak 1960. Ketika itu para pekerja menggelar mogok karena menuntut pembayaran residu dari film yang dijual ke TV jaringan. Saat ini, mereka menuntut pembayaran residu dari layanan streaming.
"Anda harus berpendapatan US$26.000 setahun untuk memenuhi syarat untuk asuransi kesehatan dan akan ada banyak orang yang melampaui ambang batas itu melalui pembayaran residu mereka," ujar aktor Matt Damon pada acara promosi film "Oppenheimer".
"Harus ada uang yang dihasilkan dan perlu dialokasikan dengan cara memperhatikan orang-orang yang berada di pinggiran," tambahnya.
Namun, banyak layanan streaming belum meraup laba, setelah perusahaan menghabiskan miliaran dolar untuk pemrograman upaya promosi menarik pelanggan. Disney, NBCUniversal Comcast Corp, dan Paramount Global masing-masing kehilangan ratusan juta dolar dari streaming di kuartal terakhir. Pada saat yang sama, maraknya video online menggerus pendapatan iklan televisi karena penonton TV tradisional terus menyusut.