Polisi menangkap tersangka pelaku pemboman bus milik tim sepakbola Borussia Dortmund. Pelaku yang juga berkewarganegaraan Rusia itu mengklaim ingin mencari keuntungan dari insiden tersebut.
Iklan
Kepolisian Jerman Jumat (21/4) menangkap tersangka pelaku pemboman bus tim sepakbola Borussia Dortmund (BVB) pekan lalu. Pria berusia 28 tahun itu berkewarganegaraan ganda, Jerman dan Rusia.
Menurut kepolisian, Sergey V. digerakkan oleh motif uang. Sebelum melakukan serangan ia membeli 15.000 lembar saham Borussia Dortmund. Tersangka juga memiliki kontrak hak penjualan saham dengan harga tertentu atau Put-Option. Polisi mengklaim Sergey meminjam uang di bank sepekan sebelum serangan.
"Jika saham Borussia Dortmund anjlok drastis, keuntungan yang ia cetak meningkat beberapa kali lipat," tulis kepolisian Jerman. Sebuah cedera serius atau kematian pemain Dortmund diperkirakan bakal menghasilkan keuntungan sebesar 3,9 juta Euro atau sekitar 56 miliar Rupiah.
Serangan Bom Dortmund Malam Gelap Sepak Bola Eropa
Tiga ledakan dekat bus tim Borussia Dortmund jelang laga Liga Champions lawan AS Monaco dinilai sebagai serangan teror terhadap dunia olahraga sepak bola Eropa.
Foto: picture-alliance/AP Images/M. Meissner
Pemain Borussia Dortmund Syok
Tiga ledakan bom dekat bus pengangkut tim BVB Borusssia Dortmund lukai pemain belakang Marc Bartra. Para pemain Dortmund alami syok. Pertandingan perempat final Liga Champions lawab AS Monaco dibatalkan dan digelar sehari kemudian. Foto Sven Bender, Nuri Sahin dan Marcel Schmelzer di depan hotel tim.
Foto: picture-alliance/AA/I. Fassbender
Kaca Bus Hancur
Ledakan dekat bus menghancurkan kaca samping bus tim Borussia Dortmund. Di kursi dekat kaca ini duduk Marc Bartra dan penjaga gawang Roman Bürki. Bartra cedera pada lengan dan tangan dan harus menjalani operasi.
Foto: picture alliance/dpa/C. Linhoff
Serangan Terhadap Sepakbola Eropa
Pelatih BVB, Thomas Tuchel (kedua dari kanan) memantau perkembangan situasi sesaat setelah ledakan yang merusak bus tim. Fans sepakbola Eropa menilai serangan terarah terhadap tim Dortmund adalah teror terhadap dunia sepakbola Eropa.
Foto: picture-alliance/dpa/I. Fassbender
Fans Terkejut
Fans pendukung Borussia Dortmund menunjukkan perasaan terkejut saat mendengar adanya insiden terhadap bus tim kesayangan mereka. Tapi dengan tertib dan tanpa kepanikan semua penonton meninggalkan stadion Signal Iduna Park dimana rencananya digelar laga Dortmund lawan Monaco.
Foto: Getty Images/Bongarts/C. Koepsel
Polisi Menyidik ke Segala Arah
Aparat kepolisian dan kejaksaan menegaskan, serangan memang ditujukan kepada tim sepakbola BVB Borussia Dortmund. Kini aparat penyidik mengusut motiv serta tersangka pelakunya.
Foto: Getty Images/M. Hitij
5 foto1 | 5
Sergey meletakkan tiga bom di dekat bus BVB menjelang pertandingan Liga Champions Eropa melawan AS Monaco pada 11 April silam. Sehari sebelumnya ia memesan kamar di hotel yang sama dan bersikeras memilih kamar dengan jendela yang menghadap ke arah jalan raya.
Ledakan bom akhirnya melukai pemain bertahan Marc Bartra dan memaksa UEFA menggeser jadwal laga pada keesokan harinya.
Tersangka kini didakwa dengan pasal berlapis, antara lain percobaan pembunuhan, kepemilikan ilegal bahan peledak dan penganiayaan berat. Polisi menutup kemungkinan serangan tersebut digerakkan oleh motif terorisme, kendati pelaku sempat meninggalkan surat tuntutan yang mengatasnamakan Islamic State.
7 Organisasi Teror Paling Ditakuti Pimpinan Dunia
Pemimpin dunia mengidentifikasi terorisme internasional sebagai ancaman paling serius bagi stabilitas global. Walau kriteria terorisme terus berubah, namun kebrutalan 7 kelompok teror ini membuat ngeri pemimpin dunia.
Foto: Reuters/K. Ashawi
Islamic State di Irak dan Suriah (ISIS)
Didirikan 2004 tapi baru terkenal secara global 2014 setelah mengumumkan sepihak berdirinya kekalifahan di kawasan luas Irak dan Suriah. Di bawah pimpinan Abu Bakr al-Baghdadi, ISIS terkenal lewat teror brutalnya, antara lain pemenggalan kepala para sandera, perbudakan seks perempuan dan penghancuran situs bersejarah.
Foto: picture-alliance/dpa
Abu Sayyaf Group
Organisasi teror di Flipina ini berbasis di kepulauan Jolo dan Basilan. Didirikan 1991 dimasukan daftar grup teroris AS 1997. Abu Sayyaf bertanggung jawab atas serangan teror sebuah ferry di Filipina (2004) yang menewaskan 116 orang. Grup ini mendapat dana dari tebusan sandera dan perompakan kapal barang. Tujuan utama Abu Sayyaf adalah mendirikan negara Islam merdeka di selatan Filipina.
Foto: Getty Images/AFP/R.Gacad
Harakat al-Shabaab al-Mijahideen
Terkenal sebagai al-Shabaab, organisasi teror ini beroperasi di kawasan Timur Afrika terutama di Somalia dan Kenya. Tahun 2006 Al Shabaab merebut kawasan luas di Somalia termasuk ibukota Mogadishu, tapi 2007 berhasil digempur mundur pasukan Somalia dan Ethiopia. Sejak itu grup beroperasi dari kawasan pedesaan dan melancarkan serangan ke kota. Anggota Al Shabaab ditaksir sekitar 9.000 orang.
Foto: Stringer/AFP/Getty Images
Tehrik-e Taliban Pakistan
Taliban di Pakistan sejak 2007 menjalin aliansi dengan sejumlah kelompok radikal lainnya di kawasan perbatasan ke Afghanistan. Kelompok ini tidak memiliki kaitan langsung dengan Taliban di Afghanistan. Grup afliasi Al Qaeda ini terutama menentang pemerintahan Pakistan serta militernya. Grup ini juga terkenal anti ideologi barat dan sering melancarkan serangan pembunuhan.
Foto: picture-alliance/dpa/TTP
Jamā’at Ahl as-Sunnah lid-Da’wah wa’l-Jihād
Kelompok teroris yang didirikan 2002 ini lebih terkenal dengan nama Boko Haram. Terutama beroperasi di Nigeria namun meluaskan aksinya di negara tetangga Chad, Niger dan Kamerun. Boko Haram membunuh sedikitnya 15.000 warga sipil dan menculik 276 gadis Chibok yang memicu kecaman internasional. Grup teroris ini berafiliasi dengan ISIS dan bertujuan menumbangkan pemerintahan Nigeria.
Foto: picture-alliance/AP Photo/G. Osodi
Tahrir al-Sham
Dulu kelompok teror yang berafiliasi dengan Al Qaeda ini bernama Front Al-Nusra. Pertengahan tahun 2016 kelompok ini menyempal dari Al Qaida dan membentuk aliansi dengan kelompok jihadis militan Sunni lainnya di Suriah dan memakai nama baru Tahrir al-Sham. Grup ini memainkan peranan utama dalam perang saudara di Suriah dan berada di pihak pemberontak yang ingin menumbangkan rezim Bashar al-Assad.
Foto: picture-alliance/Al-Nusra Front via AP
Hizbullah Libanon
Organisasi ini adalah partai politik sekaligus kelompok militan bersenjata Syiah. Didirikan 1982 dengan bantuan keuangan dan latihan militer Iran, sebagai reaksi atas invasi Israel ke selatan Libanon. Hizbullah terutama melancarkan serangan atas target Israel, Amerika dan barat. Dalam konflik Suriah, Hizbullah mendukung presiden Bashar al-Assad. Penulis: Cristina Burack (as/yf)