Penyiksa TKI Hingga Tewas Dibebaskan dari Dakwaan Pembunuhan
22 April 2019
Majikan dari Adelina Lisao resmi dibebaskan dari dakwaan pembunuhan oleh Pengadilan Tinggi Malaysia. Sebelumnya Adelina Lisao, TKI asal NTT, meninggal akibat mendapatkan siksaan fisik oleh majikannya tersebut.
Iklan
S. Ambika, majikan dari Adelina Lisao, dibebaskan oleh Pengadilan Tinggi di Malaysia dari dakwaan pembunuhan, demikian pemberitaan media lokal via AFP pada Senin (22/04). Adelina Lisao adalah TKI asal Nusa Tenggara Timur yang pada Februari 2018 meninggal di rumah sakit setelah mendapatkan penyiksaan secara fisik dari majikannya.
Adelina ditemukan tertidur di teras bersama anjing majikannya oleh tim dari anggota parlemen Bukit Mertajam Steven Sim. Sebelumnya Steven Sim mendapatkan laporan dari seorang warga net yang memberi tahu kondisi Adelina kepada seorang jurnalis di Facebook. Saat ditemukan di sekujur tubuh Adelina penuh dengan luka memar dan nanah yang sulit disembuhkan. Tim Steven Sim kemudian mendesak S. Ambika membawa Adelina ke rumah sakit.
Namun nahas, Adelina meninggal satu hari setelah dibawa ke rumah sakit karena kegagalan organ-organ tubuh untuk bekerja akibat kekurangan darah.
Siti Aisyah: 'Gadis Lugu' yang Terjerat Kasus Transnasional
Berasal dari Serang, Banten, nama perempuan ini kini muncul di berbagai media internasional, dalam kasus dugaan pembunuhan tingkat tinggi saudara tiri diktator Korea Utara, Kim Jong Nam.
Foto: Getty Images/AFP/M. Rasfan
Kasus internasional
Nama Siti Aisyah belakangan ini menjadi salah satu topik utama media-media internasional, ketika ditahan atas tuduhan pembunuhan Kim Jong Nam, kakak tiri penguasa Korea Utara, Kim Jong Un. Bersama perempuan Vietnam, wajah Siti tertangkap kamera mengusap wajah korban, sebelum korban meninggal dunia.
Foto: Getty Images/AFP/M. Rasfan
Berasal dari Serang
Berasal dari Serang, banten, Siti pernah tinggal di Tambora, Jakarta bersama suaminya dari tahun 2008-2011. Mereka kemudian mengadu nasib ke Malaysia. Anaknya yang masih balita dititipkan ke mertua. Setahun demikian ibu muda itu pulang kampung dan menceraikan suaminya. Ia kembali tinggal bersama ibunya, Benah, sebelum akhirnya merantau ke Batam.
Foto: picture-alliance/NurPhoto/D. Roszandi
Ditahan polisi Malaysia
Beberapa bulan belakangan, diketahui ia tinggal di Malaysia, seblum akhirnya terjadi insiden kematian Kim Jong Nam. Siti dan seorang perempuan Doan Thi Huong tertangkap kamera pengawas di bandara Kuala Lumpur, mengusap wajah Kim Jong Nam, sebelum akhirnya kakak tiri dari Kim Jong Un itu tewas.
Foto: picture-alliance/NurPhoto/D. Roszandi
Polisi tolak alasan Siti
Kepada polisi Malaysia, Siti menceritakan bahwa ia mengira sedang diminta untuk melakukan adengan komedi komedi situasi di televisi. Namun polisi menolak klaim tersebut. Polisi Malaysia menuding, bahwa Siti dan tersangka lainnya tahu bahwa ynag diusapkan ke wajah Kim Jong Nam mengandung racun dan mereka dilatih dulu untuk melakukan aksi itu. Tudingan tersebut membuat keluarga Siti gelisah.
Foto: picture-alliance/NurPhoto/D. Roszandi
Menanti kabar
Nasrudin, salah satu saudara laki-laki Sitipun ketar-ketir menanti kabar sang adik. Ia dan anggota keluarga lainnya terus menunggu perkembangan kasus tersebut.
Foto: picture-alliance/NurPhoto/D. Roszandi
Ibu: Ia hanya gadis desa
Ibu Siti AIsyah pun mengaku tak bisa tidur karenanya. Ia bersikukuh, Siti Aisyah yang disebutnya gadis desa tak mungkin melakukan pembunuhan itu. Kim Jon Nam tewas dibunuh dengan menggunakan racun syaraf mematikan yang biasanya dibuat untuk senjata kimia. Bahkan tersangka pelaku jatuh sakit di tahanan setelah ikut terpapar XV. Namun belum diketahui pasti tersangka yang dimaksud. (ap/vlz)
Foto: picture-alliance/Pacific Press/T. A. Irawan
6 foto1 | 6
Pengacara HAM asal Malaysia Eric Paulsen mengatakan keputusan tersebut "mengejutkan dan tidak dapat diterima". Menurutnya kasus Adelina merupakan yang paling mengerikan yang pernah dicatat. "Namun Dewan Kejaksaan Agung entah bagaimana memutuskan untuk membatalkan dakwaan," ujarnya.
Organisasi pembela hak-hak perempuan di Malaysia, Tenaganita, turut buka suara atas putusan tersebut. "Dia adalah seorang perempuan muda yang dipaksa bekerja selama dua tahun tanpa bayaran. Dia adalah seorang perempuan muda yang tubuhnya (dianiaya) brutal. Kematiannya harus berarti sesuatu," kata Direktur Eksekutif Tenaganita Glorene A. Das seperti dilansir sindonews. Ia meminta Jaksa Agung untuk memberikan penjelasan mengapa tak ada keadilan bagi Adelina, padahal sudah ada bukti yang jelas. "Kita tidak bisa membayangkan kesedihan yang tak tertahankan dari keluarga Adelina," katanya.
Selain itu organisasi asal Indonesia, Migrant Care, juga mengecam pembebasan majikan Adelina Lisao tersebut. Menurut Direktur Eksekutif migrant Care, Wahyu Susilo, keputusan tersebut "jauh dari keadlian". Ia mengatakan majikan tersebut kemungkin dibebaskan karena kegagalan pengadilan untuk mendapatkan saksi kunci, seperti orang tua atau keluaraga dari Adelina, untuk bersaksi di persidangan. Ia pun meminta Pemerintah Indonesia ajukan nota protes ke Malaysia. yp/ml (afp, kompas, sindonews)
Tujuh Negara Tujuan Favorit TKI
Sebanyak lebih dari 6 juta tenaga kerja Indonesia saat ini bekerja di 146 negara di seluruh dunia. Tujuh di antaranya adalah negara yang paling banyak mempekerjakan buruh asal Indonesia.
Foto: Getty Images
#1. Malaysia
Dari tahun ke tahun Malaysia menjadi tujuan utama tenaga kerja asal Indonesia. Menurut data BNP2TKI, sejak tahun 2012 sudah lebih dari setengah juta buruh migran melamar kerja di negeri jiran itu. Tidak heran jika remitansi asal Malaysia juga termasuk yang paling tinggi. Selama tahun 2015, TKI di Malaysia mengirimkan uang sebesar dua miliar Dollar AS kepada keluarga di Indonesia.
Lebih dari 320.000 buruh Indonesia diterima kerja di Taiwan sejak tahun 2012. Lantaran Taiwan membatasi masa kerja buruh asing maksimal 3 tahun, kebanyakan TKI mendarat di sektor formal. Tahun lalu TKI Indonesia yang bekerja di Taiwan menghasilkan dana remitansi terbesar ketiga di dunia, yakni 821 juta Dollar AS.
Foto: picture-alliance/dpa/D. Chang
#3. Arab Saudi
Sejak 2011 Indonesia berlakukan moratorium pengiriman TKI ke Timur Tengah, terutama Arab Saudi. Namun larangan itu cuma berlaku buat sektor informal seperti pembantu rumah tangga. Sementara untuk sektor formal, Indonesia masih mengrimkan sekitar 150 ribu tenaga kerja ke Arab Saudi sejak tahun 2012. Dana yang mereka bawa pulang adalah yang tertinggi, yakni sekitar 2,5 miliar Dollar AS tahun 2015
Foto: picture-alliance/dpa/M. Irham
#4. Hong Kong
Sedikitnya 137 ribu TKI asal Indonesia diterima bekerja di Hongkong sejak 2012. Uang kiriman mereka pun termasuk yang paling besar, yakni sekitar 673,6 juta Dollar AS. Kendati bekerja di negara makmur dan modern, tidak sedikit TKI yang mengeluhkan buruknya kondisi kerja. Tahun 2014 silam ribuan TKW berunjuk rasa di Hong Kong setelah seorang buruh bernama Erwiana dianiaya oleh majikannya.
Foto: Getty Images/AFP/P. Lopez
#5. Singapura
Menurut BNP2TKI, sebagian besar buruh Indonesia di Singapura bekerja di sektor informal sebagai pembantu rumah tangga. Sejak 2012 sebanyak 130 ribu TKI telah ditempatkan di negeri pulau tersebut. Tahun 2015 saja tenaga kerja Indonesia di Singapura mengirimkan duit remitansi sebesar 275 juta Dollar AS ke tanah air.
Foto: Getty Images
#6. Uni Emirat Arab
Lebih dari 100 ribu tenaga kerja Indonesia ditempatkan di Uni Emirat Arab sejak tahun 2012. Dana remitansi yang mereka hasilkan pun tak sedikit, yakni 308 juta Dollar AS pada tahun 2015.
Foto: picture-alliance/dpa
#7. Qatar
Lantaran moratorium, pengiriman tenaga kerja Indonesia ke Timur Tengah banyak menurun. Qatar yang tahun 2012 masih menerima lebih dari 20 ribu TKI, tahun 2015 jumlahnya cuma berkisar 2400 tenaga kerja. Sejak 2012 sedikitnya 46 ribu buruh Indonesia bekerja di negeri kecil di tepi Arab Saudi itu. Hampir 100 juta Dollar AS dibawa pulang oleh TKI Indonesia tahun 2015 silam.