Olaf Scholz (SPD) dilantik menjadi kanselir baru Jerman hari Rabu ini (8/12). Berbeda dengan banyak negara lain, upacara pelantikan pemimpin pemerintahan di Jerman jauh dari ritual kehormatan yang megah.
Iklan
Aanggota parlemen dalam pemungutan suara di parlemen Jerman Bundestag dengan suara mayoritas memilih Olaf Scholz sebagai kanselir. Dengan anggota parlemen berjumlah 736 orang, Scholz (63) meraih 395 suara untuk mencapai mayoritas. Ketiga partai yang berkoalisi, SPD, Partai Hijau dan FDP seluruhnya memiliki 416 suara. Pemungutan suara berlangsung secara tertutup, setiap anggota memberikan suara secara rahasia, dan dilarang mempublikasikan pilihannya.
Setelah terpilih, Olaf Scholz menuju Istana Presiden di Kastil Bellevue untuk menerima surat pengesahan sebagai Kanselir Jerman dari Presiden Frank-Walter Steinemeier. Dia kemudian akan kembali lagi ke gedung parlemen, dan sidang dilanjutkan dengan upacara pengambilan sumpah jabatan.
Teks sumpah jabatan kanselir Jerman sudah ditetapkan dalam konstitusi Grundgesetz. Hanya kalimat terakhir yang bisa bervariasi: "Kiranya Tuhan menolong saya.." Kalimat ini boleh diucapkan, boleh juga tidak. Pengambilan sumpah akan dilakukan oleh Ketua Parlemen Baerbel Bas (SPD).
Setelah resmi menjadi kanselir, Olaf Scholz kemudian memanggil anggota kabinet dan mereka harus kembali ke Istana Presiden untuk menerima surat keputusan menjadi menteri. Dari Istana presiden, para menteri kabinet akan kembali lagi ke Bundestag dan duduk di tempat yang khusus ditentukan untuk anggota pemerintahan. Angela Merkel, yang bukan anggota parlemen, tidak boleh duduk lagi di parlemen, melainkan mengikuti acara itu dari bangku penonton.
Tanpa ritual kehormatan
Upacara pemilihan dan pelantikan pemimpin Jerman jauh dari ritual kehormatan atau kemegahan seperti yang misalnya dikenal di AS atau di Prancis dalam pelantikan presiden. Tidak ada juga parade atau pawai militer. Segalanya akan berlangsung secara prosedural saja.
Iklan
"Kanselir memang tidak memiliki peran representasional seperti presiden AS atau Prancis. Jika Anda melihat kekuatan dan pengaruh politik seorang kanselir, dapat dikatakan bahwa mereka setara dengan perdana menteri di negara-negara lain," jelas sejarawan Barbara Stollberg-Rilinger, rektor Berlin Institute for Advanced Study.
Dia menambahkan, tradisi upacara pelantikan di Republik Federal Jerman memang berbeda dengan di AS atau Prancis, karena latar belakang sejarah Jerman.
Melihat Kembali Momen Paling Berkesan dari Kepemimpinan Angela Merkel
Pemilu Jerman menandai berakhirnya kekuasaan Kanselir Angela Merkel. Tidak hanya soal terobosan-terobosan di bidang politik, ada banyak momen emosional di masa kepemimpinan Merkel.
Foto: picture-alliance/ dpa
Sumpah jabatan pertama
Angela Merkel dilantik sebagai perempuan pertama dan orang Jerman Timur sebagai Kanselir pada 22 November 2005. Kala itu ia dilantik oleh Presiden Norbert Lammert. Tidak ada yang bisa memprediksi bahwa jabatan Merkel bisa langgeng selama 16 tahun.
Foto: picture-alliance/dpa/G. Bergmann
Rusia manfaatkan ketidaksukaan Merkel terhadap anjing
Foto ini sulit untuk dilupakan. Saat perjalanan ke Rusia pada tahun 2017, Merkel tampak tidak bergeming ketika anjing Presiden Vladmir Putin datang untuk mengendusnya. Hal ini diyakini sebagai provokasi yang disengaja, karena Merkel dilaporkan takut pada anjing, karena pernah digigit.
Foto: Imago/ITAR-TASS
Swafoto dengan Kanselir
Foto Merkel dengan pengungsi muda bernama Anas Modamani dari Suriah ini viral di seluruh dunia. Saat Merkel mengunjungi tempat penampungan pengungsi kala itu, Modamani dilaporkan tidak tahu siapa dia pada awalnya. Foto ini kemudian menjadi salah satu foto ikonik yang menjadi simbol pernyataan "kita bisa" terkait kebijakan pengungsi Merkel tahun 2015.
Foto: Getty Images/S. Gallup
'Merkel vs Trump'
Masa jabatan Merkel sebagai kanselir banyak ditandai oleh turbulensi politik di panggung dunia. Salah satunya foto yang diambil saat KTT G7 di Kanada pada tahun 2018 ini. Merkel tampak seperti berupaya keras menjelaskan kepada Presiden AS Donald Trump tentang apa yang seharusnya dilakukan. Foto ini pun berhasil menghiasi halaman berita utama di seluruh dunia.
Foto: Reuters/Bundesregierung/J. Denzel
Berurusan dengan mitra yang sulit
Bagi Merkel, berurusan dengan Trump tidaklah mudah. Selama kunjungan pada tahun 2017, kekesalan Merkel terhadap perilaku presiden baru AS itu terlihat jelas. Ada banyak spekulasi tentang apakah Merkel benar-benar menolak berjabat tangan dengan Trump di depan kamera. Namun, terlepas dari semua spekulasi, Merkel berbicara dengan "profesional" soal "pertukaran yang baik dan terbuka" usai pertemuan.
Foto: Reuters/J. Ernst
Ribut-ribut soal baju Merkel
Sebagai pemimpin perempuan, Merkel mau tidak mau juga harus menghadapi komentar tentang apa yang ia kenakan. Contohnya saat kunjungan ke opera di Oslo pada tahun 2008. Gaun dengan garis leher menjuntai yang ia pakai memicu perdebatan sampai-sampai juru bicaranya harus turun tangan mengatasi masalah tersebut. Setelah itu, Merkel lebih memilih memakai blazer dan celana panjang.
Foto: picture-alliance/ dpa
Kegemaran berkelana
Tidak banyak yang diketahui tentang kehidupan pribadi Merkel, kecuali mungkin kecintaannya pada hiking. Pada tahun 2012 ia dan suaminya Joachim Sauer terpotret sedang berjalan-jalan di pulau Ischia, Italia.
Foto: picture-alliance/ANSA/R. Olimpio
Melompat kegirangan
Merkel biasanya dianggap cukup pendiam. Tapi ketika tim Jerman mencetak gol di Piala Dunia 2014, Merkel tidak dapat menahan kegembiraannya. Menurut seorang ajudan dekat, dia adalah penggemar klub bintang Bundesliga Jerman, FC Bayern.
Foto: imago/ActionPictures
Ciri khas Merkel
Kebiasaan Merkel yang mengatupkan tangan di depan perut, dengan ibu jari dan ujung jari bersentuhan membentuk bentuk berlian, menjadi ciri khasnya. Gestur yang dijuluki "berlian Merkel" itu tidak hanya digunakan dalam kampanye pemilu 2013, tapi juga mendapat emoji sendiri. Olaf Scholz, kandidat kanselir Sosial Demokrat di pemilu 2021, bahkan mengadopsi gestur yang terkenal itu.
Foto: REUTERS
Kenang-kenangan yang tidak biasa
Dengan blazer merah, rantai "Schland", lengkap dengan gestur tangan yang jadi ciri khas Merkel, boneka beruang buatan bisnis keluarga Coburger ini bisa dengan cepat dikenali sebagai representasi Merkel. 500 boneka yang disebut sebagai "Merkel teddy" ini dengan cepat terjual habis yang salah satunya masih harus diberikan ke Kanselir yang akan segera mengakhiri masa jabatan.
Foto: Nicolas Armer/dpa/picture alliance
10 foto1 | 10
Upacara prosedural sesuai amanat konstitusi
Sejarawan yang penelitiannya berfokus pada peran ritual, komunikasi simbolik, dan upacara dalam sejarah modern mengatakan, acara pengambilan sumpah di AS dan Prancis masih menunjukkan tradisi monarki: "Dalam beberapa hal, pelantikan AS mengingatkan saya pada ritual penobatan di era pra-modern. Itu tidak ada lagi di di Jerman."
Stollberg-Rilinger selanjutnya menggambarkan pelantikan kanselir Jerman sebagai "hal yang sangat prosedural - dan "tidak ada yang luar biasa sama sekali." Sebagian besar acara pelantikan ini bersifat prosedural, katanya kepada DW.
Kurangnya ritual kebesaran dan kehormatan ini memang diisyaratkan dalam konstitusi Jerman Grundgesetz yang dibuat tahun 1949. "Ini lebih merupakan prosedur formal. Dan yang penting adalah, prosedurnya lancar, dan selama ini semuanya berlangsung lancar."
"Bagi saya sebagai orang Jerman, ketika memikirkan ritual, hal pertama yang terlintas dalam pikiran adalah Kongres Partai Nazi di Nürnberg, di mana ada ribuan orang berbaris dengan membawa obor," kata Stollberg-Rillinger. "Gambaran ini sangat dominan dalam ingatan sejarah Jerman, dan kami tidak ingin memilikinya lagi. Inilah alasan utama mengapa ritual politik yang sekarang berlangsung biasa saja."