1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Peluang Hidup Koalisi Pemerintahan Baru Inggris

14 Mei 2010

Peluang koalisi pemerintahan baru Konservatif - Liberal Demokrat di Inggris menjadi sorotan media cetak Eropa.

Tim baru pemerintahan Inggris PM David Cameron (kiri) and Wakil PM Nick CleggFoto: picture-alliance/dpa

Harian Denmark Information menyoroti peluang hidup koalisi pemerintahan baru di Inggris

„Perjanjian koalisi di London terajut bersama, dimana kedua mitra memiliki kepentingan untuk memperjuangkan kehormatannya. Ini juga berlaku bagi masa krisis. Sementara Partai Konservatif menduduki pos-pos pemerintahan yang penting, Partai Liberal tiba-tiba dapat menerapkan politik, yang sebelumnya hanya merupakan impian yang tertuang dalam kertas. Tapi terutama ketua partai liberal Nick Clegg dapat memenuhi janji pemilunya, yakni meninggalkan politik lama. Ujian sebenarnya adalah apakah warga Inggris dalam bulan-bulan dan tahun-tahun mendatang menerima pemikiran dan kebijakan sebuah pemerintahan koalisi atau tidak.“

Sementara harian Swiss Neue Zürcher Zeitung berkomentar:

„Bagi Liberal Demokrat hal yang utama adalah mengubah pikiran warga Inggris dari penilaian tradisional yang menentang partai ketiga dalam sebuah sistem politik dualisme dan membiasakan mereka dengan pembentukan koalisi kontinental. Bagi konservatif langkah bersama dengan bekas saingannya memiliki berbagai keuntungan. Politisi terbaik dari liberal demokrat kini tergabung dalam kabinetnya. Mereka tidak akan menyulitkan Cameron dari bangku oposisi.“

Tema yang menjadi sorotan media cetak Jerman adalah pembicaraan pembentukan pemerintahan koalisi di Nordrhein-Westfalen, setelah pemilu di negara bagian Jerman tersebut 9 Mei lalu. Harian Freie Presse menulis:

„Bahwa Partai Liberal Demokrat FDP di Nordrhein Westfalen menolak koalisi merah- kuning-hijau dapat dimengerti atas dasar, ketidakcocokan program partai. Tapi dengan ucapan tidak ingin berbicara dengan pihak lain, yang dipandang terlalu banyak mengatakan hal yang tidak masuk akal, adalah sesuatu yang tidak logis dan tidak kompeten. Setelah pemilu di NRW orang harus mengambil kesan bahwa hal yang utama bagi Partai FDP adalah setiap harinya menampilkan koalisi darurat Merah-Merah-Hijau. Tampaknya perjuangan kubu kuning Liberal Demokrat di kubu lama lebih menguntungkan ketimbang mengambil langkah baru. Koalisi merah-kuning-hijau memang bukan hal mudah, tapi paling tidak alternatif yang dapat diuji. Jika sebelumnya FDP sudah menolak, maka partai itu menyia-nyiakan alternatif solusi dalam situasi yang memang sudah tidak begitu menjanjikan.“

Sementara harian Jerman lainnya Augsburger Allgemeine berkomentar:

„Bagi Partai SPD, pemilu di Nordrhein Westfalen bukan titik balik. Partai Sosial Demokrat itu kembali kehilangan 383.452 suara dibanding pemilu di negara bagian tahun 2005. Tapi NRW akan menjadi batu ujian. Hannelore Kraft harus tahan godaan untuk berkoalisi dengan Partai Kiri yang kebingungan antara realita yang jauh dan sikap mengagung-agungkan bekas Jerman Timur. Kraft sendiri menilai Partai Kiri tidak mampu memerintah. Bagi sosial demokrat dan juga bagi Nordrhein-Westfalen, koalisi merah-hijau dan kuning demikian pula koalisi besar adalah pilihan yang lebih dapat diandalkan.“

DK/AR/dpa/AFP