1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pembakar Belukar di Australia = Teroris

12 Februari 2009

Saat regu penyelamat dan penduduk Negara-bagian Victoria berupaya menanggulangi bencana kebakaran terbesar dalam sejarah Australia, masih tetap muncul kasus baru pembakaran dengan sengaja.

Dilalap api: penunjuk jalan di Jeeralong West, 200 sebelah tenggara Melbourne, AustraliaFoto: AP

Konon, ada saksi mata yang melihat para pelaku pembakaran. Komisi khusus polisi memulai pengusutan. Tetapi Danny Moloney, ketua komisi yang diberi nama 'Phoenix', memperingatkan agar jangan sampai dilakukan kampanye pemfitnahan terhadap orang-orang yang dicurigai. Dikatakannya: "Para pengusut mencari fakta, dan fakta kemudian berujung pada bukti. Oleh sebab itu saya mengimbau media agar bekerja dengan penuh tanggung jawab. Supaya tidak cepat-cepat mempersalahkan orang, yang mungkin ternyata tidak berbuat apa-apa."

Sekitar separuh dari kebakaran yang terjadi kemungkinan dilakukan dengan sengaja. Bahkan dalam banyak kasus oleh penduduk di kawasan itu sendiri.

Kiat South Australia, program 'Nomade'

Di negara-bagian yang bertetangga, South Australia, sejak bertahun-tahun diberlakukan program 'Nomade', karena pelaku pembakaran biasanya jalan sendiri. Telah disusun bank data dengan orang-orang yang dicurigai, demikian dikatakan PM Negara-bagian South Australia, Mike Rann, lewat Radio Australia. Pada masa besarnya kemungkinan terjadi bahaya kebakaran, orang-orang itu mendapat perhatian khusus. Mike Rann menerangkan: "Hari Sabtu lalu sekitar 40 orang yang tercantum dalam daftar itu didatangi polisi. Mereka mendapat peringatan, bahwa mereka diamati. Kami katakan, sebaiknya mereka tinggal di rumah saja dan tidak berkeliaran di luar. Itu sangat efektif. Memang tidak ada jaminan penuh, tetapi jumlah pembakaran dengan sengaja di Australia Selatan telah berkurang sejak adanya program 'Nomade'."

Perdana Menteri Australia Kevin Rudd mengatakan: 'Tidak ada kata lain kecuali menyebutnya sebagai pembunuhan massal."Foto: AP

Para pelaku pembakaran dengan sengaja itu terancam gugatan melakukan pembunuhan. Terkait banyaknya jumlah kebakaran belukar di selatan Australia, PM Kevin Rudd sampai menyebutnya sebagai pembunuhan massal. Bahkan Mike Rann, PM Negara-bagian South Australia, menyebut para pelaku pembakaran itu sebagai teroris yang tidak sepatutnya dikasihani. Kata Mike Rann selanjutnya: "Ratusan petugas pemadam kebakaran bertugas memadamkan api dan seratus dua puluh petugas polisi harus mencegah orang-orang idiot itu menyulut api baru. Saya tidak suka sama sekali bila di depan pengadilan mereka kemudian dengan memilukan bercerita tentang masa kecil mereka yang malang dsb, sehingga dikasihani. Mereka itu adalah teroris dan harus diperlakukan sebagai teroris."

Kebakaran di selatan dan tenggara Australia mengakibatkan timbulnya kerusakan dan kerugian bernilai ratusan juta dolar. Menurut berbagai laporan media, sejumlah perusahaan asuransi sudah kekurangan dana terkait krisis keuangan yang terjadi di seluruh dunia. (dgl)