Pembakaran Mapolres Dharmasraya Modus Baru Teroris
13 November 2017
Serangan terhadap Mapolres Dharmasraya, Sumatera Barat, menyebabkan gedung utama Polres terbakar. Dua pelaku yang ditembak mati diduga anggota jaringan teroris.
Foto: picture alliance/chromorange/C. Ohde
Iklan
Gedung Mapolres Dharmasraya, Sumatera Barat diserang dan dibakar oleh dua orang terduga teroris. Api yang membakar gedung utama Mapolres diduga menjalar dari bagian belakang bangunan antara Ruang Siwas dan Ruang Sitipol. Dalam serangan ini, seorang anggota kepolisan Mapolres Dharmasraya cidera. Dilaporkan, ia terjatuh dan terkena anak panah yang dilepaskan pelaku, saat berusaha menyelamatkan diri.
Kapolres Dharmasraya AKBP Roedy Yoelianto mengatakan tidak ada tahanan di polres tersebut yang melarikan diri. Saat serangan terjadi, 9 orang tahanan menghuni polres ini, dan langsung dievakuasi ke mapolsek terdekat.
Sementara kedua pelaku penyerangan tewas ditembak polisi. Sebelumnya, kedua pelaku melakukan perlawanan dengan menembakkan beberapa anak panah ke arah petugas. Dalam kunjungannya di Mapolda Metro Jaya, Senin (13/11/17), Wakapolri Komjen Syafruddin membenarkan informasi bahwa salah seorang pelaku serangan adalah anak perwira polisi.
Serangan Teror Global 2017
Serangan teror dengan berbagai motif dan latar belakang juga marak di tahun 2017. Dunia mencatat, aksi teror mengatasnamakan agama tetap jadi pemicu terorisme nomor wahid.
Foto: DW/M. Hallam
Barcelona 17 Agustus 2017
Teroris menyerang turis di bulevar Las Ramblas, Barcelona dengan menabrakkan mobil van dengan kecepatan tinggi. Sedikitnya 13 orang tewas dan 100 terluka akibat serangan keji dan pengecut itu. Pelaku berhasil meloloskan diri dan masih terus dikejar aparat keamanan Spanyol. dalam aksi serupa di Cambrils, 100 km dari Barcelona, yang melukai 7 orang, polisi menembak mati 5 teroris.
Foto: picture-alliance/AP Photo/O. Duran
Jakarta 24 Mei
Bom bunuh diri menyasar target anggota polisi meledak di terminal Kampung Melayu, Jakarta Rabu (24/5). Sedikitnya 3 anggota polisi dan dua terduga pelaku serangan teror tewas. Puluhan terluka. Aparat keamanan menduga pelaku terkait jaringan Kalifat Islamic State-ISIS.
Foto: picture-alliance/AP Photo/D. Alangkara
Manchester 22 Mei
Manchester diguncang serangan teror bom bunuh diri yang menyasar "target lunak", remaja yang usai nonton konser musik pop. Sedikitnya 22 orang tewas dan 59 cedera. Banyak korban adalah anak-anak, yang termuda berusia 8 tahun. Terduga pelakunya Salman Abedy (22) kelahiran Inggris dari keluarga migran Libya. Polisi Inggris menduga Salman terkait jaringan teror ISIS.
Sebuah serangan bom bunuh diri menyasar konvoi tokoh politik Abdul Ghafoor Haidary yang meninjau kawasan krisis Baluchistan di Pakistan menewaskan 28 orang dan melukai 37 lainnya. Lagi-lagi Islamic State-ISIS yang menyatakan bertanggung jawab.
Foto: Getty Images/AFP/B. Khan
Mashar i Sharif 21 April
Sebuah serangan ke kamp militer Afghanistan di Mashar i Sharif menewaskan 266 tentara Afghanistan dan lukai 160 lainnya. Penyerang adalah anggota Taliban yang menyamar jadi anggota militer dan menembaki tentara yang sedang tidur.
Foto: Getty Images/AFP/F. Usyan
Tanta dan Alexandria 9 April
Dua serangan bom bunuh diri simultan dilancarkan saat upacara Minggu Palem kaum Kristen Koptik di Mesir. Dalam serangan teror di Tanta (foto) sedikitnya 30 orang tewas dan 70 cedera. Serangan serupa di Saint Mark (Mar Amina) Church di Alexandria tewaskan 17 orang dan lukai 66 lainnya. Aparat keamanan Mesir menyebut ISIS sebagai dalang serangan.
Foto: Reuters/M. Abd El Ghany
St.Petersburg 3 April
Sebuah serangan bom bunuh diri di stasiun kereta bawah tanah St.Petersburg Rusia, menewaskan sedikitnya 16 orang dan melukai 64 lainnya. Serangan dilancarkan menjelang kunjungan presiden Putin ke kota tersebut. Batalion Imam Shamil yang berafiliasi dengan Al-Qaida menyatakan bertanggung jawab atas aksi teror itu.
Foto: picture-alliance/AP Photo/Y. Kurskov
London 22 Maret
Sedikitnya 6 orang tewas akibat aksi yang dilakukan Khalid Masood (52). Mula-mula ia mengemudikan mobilnya dan menyeruduk pejalan kaki di kawasan Westminster, menewaskan 4 orang. Pelaku keluar dari mobil membawa senjata tajam dan menusuk mati seorang polisi, sebelum ditembak mati petugas polisi lain. Pelaku adalah mualaf yang teradikalisasi di Arab Saudi.
Foto: picture-alliance/AP/J.West
Gao 10 Januari
Serangan bom bunuh diri di dekat markas tentara NATO di Gao, Mali tewaskan 77 orang dan lukai 177 lainnya. Tidak ada tentara NATO yang jadi korban. Milisi jihadis Al Mourabitun yang berafiliasi dengan Al Qaida di Maghreb menyatakan bertanggung jawab.
Foto: Getty Images/AFP
9 foto1 | 9
Pihak kepolisian masih terus mengumpulkan bukti dan menyelidiki motif aksi pembakaran ini. Namun, Syafruddin tidak membantah adanya indikasi bahwa pelaku tergabung dalam kelompok teroris tertentu.
Modus Baru Terorisme
Serangan pembakaran terhadap Markas Polres Dharmasraya Barat ini dinilai sebagai modus baru kelompok teror dalam menjalankan aksinya di Indonesia. Kedua pelaku yang diduga sebagai teroris itu disinyalir sudah merancang matang dengan mengambil momen sepi dini hari untuk menjalankan aksi mereka.
Menurut Indonesia Police Watch IPW, selama ini aksi penyerangan teroris terhadap pihak kepolisian lebih kepada anggota kepolisian. "Namun dalam kasus Polres Dharmasraya tersebut, teroris nekat melakukan aksi pembakaran. Artinya para teroris Indonesia semakin berani melakukan perang terbuka dan perang jarak dekat dengan anggota kepolisian," dikatakan Ketua Presidium IPW Neta S Pane.
Lebih jauh Pane menyatakan, sikap nekat teroris ini harus dicermati dan diwaspadai segenap jajaran Polri agar anggotanya maupun fasilitasnya tidak terus menerus menjadi target serangan teroris.
Anak Mantan Teroris Merajut Masa Depan di Pesantren al-Hidayah
Seorang mantan teroris mendidik anak-anak terpidana terorisme agar menjauhi faham radikal. Mereka kerap mengalami diskriminasi lantaran kejahatan orangtuanya. Kini mereka di tampung di pesantren al-Hidayah.
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Ujung Tombak Deradikalisasi
Seperti banyak pesantren lain di Sumatera, pesantren Al-Hidayah di Deli Serdang, Sumatera Utara, didirikan ala kadarnya dengan bangunan sederhana dan ruang kelas terbuka. Padahal pesantren ini adalah ujung tombak program deradikalisasi pemerintah.
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Mantan Teroris Perangi Teror
Perbedaan paling mencolok justru bisa dilihat pada sosok Khairul Ghazali, pemimpin pondok yang merupakan bekas teroris. Dia pernah mendekam empat tahun di penjara setelah divonis bersalah ikut membantu pendanaan aktivitas terorisme dengan merampok sebuah bank di Medan.
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Tameng Radikalisme
Bersama pesantren tersebut Al-Ghazali mengemban misi pelik, yakni mendidik putra mantan terpidana teroris agar menjauhi faham radikal. Radikalisme "melukai anak-anak kita yang tidak berdosa," ujar pria yang dibebaskan 2015 silam itu. Jika tidak dibimbing, mereka dikhawatirkan bisa terpengaruh ideologi teror.
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Derita Warisan Orangtua
Saat ini Pesantren al-Hidayah menampung 20 putra bekas teroris. Sebagian pernah menyaksikan ayahnya tewas di tangan Densus 88. Beberapa harus hidup sebatang kara setelah ditinggal orangtua ke penjara. Menurut Ghazali saat ini terdapat lebih dari 2.000 putra atau putri jihadis yang telah terbunuh atau mendekam di penjara.
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Uluran Tangan Pemerintah
Pesantren al-Hidayah adalah bagian dari program deradikalisasi yang digulirkan pemerintah untuk meredam ideologi radikal. Untuk itu Presiden Joko Widodo mengalihkan lebih dari 900 milyar dari dana program Satu Juta Rumah untuk membantu pembangunan pondok pesantren yang terlibat dalam program deradikalisasi.
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Perlawanan Penduduk Lokal
Meski mendapat bantuan dana pemerintah buat membangun asrama, pembangunan masjid dan ruang belajar di pesantren al Hidayah tidak menggunakan dana dari APBN. Ironisnya keberadaan Pesantren al-Hidayah di Deli Serdang sempat menuai kecurigaan dan sikap antipati penduduk lokal. Mulai dari papan nama yang dibakar hingga laporan ke kepolisian, niat baik Ghazali dihadang prasangka warga.
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Peran Besar Pesantren Kecil
Al-Hidayah adalah contoh pertama pesantren yang menggiatkan program deradikalisasi. Tidak heran jika pesantren ini acap disambangi tokoh masyarakat, entah itu pejabat provinsi atau perwira militer dan polisi. Bahkan pejabat badan antiterorisme Belanda pernah menyambangi pesantren milik Ghazali buat menyimak strategi lunak Indonesia melawan radikalisme.
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Trauma Masa Lalu
Melindungi anak-anak mantan teroris dianggap perlu oleh Kepala BNPT, Suhardi Alius. Abdullah, salah seorang santri, berkisah betapa ia kerap mengalami perundungan di sekolah. "Saya berhenti di kelas tiga dan harus hidup berpindah," ujarnya. "Saya dikatai sebagai anak teroris. Saya sangat sedih." Pengalaman tersebut berbekas pada bocah berusia 13 tahun itu. Suatu saat ia ingin menjadi guru agama.
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Stigma Negatif Bahayakan Deradikalisasi
Stigma negatif masyatakat terhadap keluarga mantan teroris dinilai membahayakan rencana pemerintah memutus rantai terorisme. Terutama pengucilan yang dialami beberapa keluarga dikhawatirkan dapat berdampak buruk pada kondisi kejiwaan anak-anak. Ghazali tidak mengutip biaya dari santrinya. Ia membiayai operasional pesantren dengan beternak dan bercocok tanam, serta menjual hasil panen.