Pembantu Teroris 9/11 Akan Bebas dan Langsung Dideportasi
10 Agustus 2018
Mounir el-Motassadeq, pembantu teroris Mohammed Atta dalam serangan teror 11 September 2001 akan bebas pertengahan Oktober. Dia kemudian akan langsung dideportasi ke Maroko.
Iklan
Mounir el-Motassadeq dijatuhi hukuman 15 tahun penjara atas dakwaan bergabung dengan sel teror dan turut bertanggung jawab atas kematian lebih 3000 orang. Dia saat ini ditahan di Hamburg dan bakal bebas pertengahan Oktober, sebulan lebih cepat dari jadwal. Pemerintah Jerman memutuskan untuk segera mendeportasi Motassadeq ke Maroko.
"Ini membuka kemungkinan bagi kami untuk segera menahan dia lagi, jika dia menginjak bumi Jerman, kata jurubicara Kejaksaan Federal Frauke Köhler hari Kamis (9/8) kepada kantor berita Jerman dpa.
Mounir el-Motassadeq, sekarang berusia 44 tahun, divonis 15 tahun penjara setelah proses pengadilan yang berlangsung bertahun-tahun. Nasibnya di Maroko nanti masih belum jelas. Hingga kini belum ada respon dari Kementerian Kehakiman maupun Kementerian Luar Negeri Maroko.
Motassadeq adalah anggota kelompok teroris yang dinamanakan "Sel Hamburg" pimpinan Mohammed Atta, salah satu pilot pesawat yang ditabrakkan ke World Trade Center di New York, 11 september 2001. Selain Mohammed Atta, ada dua pilot lain dari Sel Hamburg yang ikut melakukan serangan 11 September.
"Kami sengaja mempersingkat masa tahanannya, sehingga dia bisa dideportasi ke Maroko", kata Frauke Köhler.
Pengadilan pertama untuk serangan 9/11
Proses pengadilan terhadap Mounir el-Motassadeq adalah proses pengadilan pertama yang menyidangkan terdakwa serangan teror 11 September di New York, Washington dan Pennsylvania.
Pengadilan Hamburg pertama kali menjatuhkan vonis tahun 2003, namun vonis itu dibatalkan oleh Mahkamah Agung Jerman Maret 2004. Setelah persidangan digelar kembali, barulah tahun 2007 terdakwa dijatuhi hukuman 15 tahun penjara.
Pengacara Motassadeq akhir 2014 mengajukan permohonan agar kliennya mendapat status tahanan rumah, namun permohonan itu ditolak pengadilan dan dikuatkan oleh Mahkamah Agung, dengan alasan Motassadeq masih merupakan ancaman untuk masyarakat umum.
Yang Tak Terlupakan
Barang pribadi, puing pesawat, rongsokan mobil, pesan suara yang mengharukan, serta ribuan gambar, memberi peringatan agar peristiwa mengerikan ini tidak akan terulang lagi.
Foto: STAN HONDA/AFP/Getty Images
Lubang di Jantung Amerika Serikat
Kartu dan memorabilia dari mereka yang meninggal dunia di Ground Zero pada 11 September, adalah bagian kecil dari koleksi barang pribadi, foto, pakaian dan rongsokan kendaraan yang ditampilkan di Musem 11 September di New York.
Foto: Getty Images
Mimpi Buruk Berulang
Gambar dan video yang mendokumentasikan tragedi pada hari naas tersebut, menampilkan menara yang roboh dan manusia yang berjatuhan dari atasnya. Suara teriakan korban terdengar di kamar gelap untuk menyajikan pengelaman menyeluruh buat pengunjung.
Foto: STAN HONDA/AFP/Getty Images
Jejak Kejahatan di Menara Utara
Apa yang tersisa dari antena radio dan televisi di menara utara mengingatkan pengunjung pada brutalitas aksi bunuh diri 13 tahun silam. Menara utara adalah yang pertama terkena hantaman pesawat yang merangsek antara lantai 93 dan 99 itu.
Foto: Getty Images
Sepatu Korban
Benda-benda peninggalan seperti sepatu yang diliputi debu milik korban yang mencoba melarikan diri ketika menara kembar runtuh, disusun dan ditampilkan di dalam kotak kaca.
Foto: picture-alliance/Landov
Dari yang Gugur Ketika Bertugas
Sebanyak 441 petugas pemadam kebakaran dan tim medis tewas ketika kedua menara World Trade Center rubuh. Museum 9/11 akan menjadi satu-satunya institusi di Amerika Serikat yang berhak mendokumentasikan dan meneliti dampak serangan mematikan tersebut.
Foto: Imago/Xinhua
Sambungan Terakhir
Dari sekitar 10.000 barang yang dipajang di museum 11 September, telepon umum ini termasuk yang paling menarik. Dari sinilah korban yang terperangkap mencoba meminta bantuan, atau meninggalkan pesan terakhir untuk sanak saudara.
Foto: Reuters
Tangga Korban
Tangga yang mendapat nama "Survivors' Staircase" ini adalah satu-satunya struktur bangunan yang selamat dari kehancuran. Situs ini sempat dideklarasikan lokasi bersejarah paling terancam di Amerika Serikat. Tangga ini sempat dipindahkan dari lokasi aslinya yang kini menjadi tugu peringatan 11 September.
Foto: Reuters
Model Menara Kembar
Museum juga memajang model menara kembar World Trade Center sebelum roboh. Salah satu memorabilia yang dipajang berasal dari sumbangan seorang ibu korban yang bercerita, ia dan putrinya merayakan ulang tahun di sebuah restoran di menara kembar sehari sebelum tragedi.
Foto: STAN HONDA/AFP/Getty Images
Mengenal Pelaku
Selain foto dan laporan latar belakang terkait Al-Qaida dan Osama bin Laden, musem 11 September juga memajang peninggalan pelaku teror yang berjumlah 19 orang. Antara lain sebuah laptop milik seorang teroris.